Tren

Bukan Sekadar Maaf-Maafan: Tren Halal Bihalal Kini Dilengkapi Ikrar, Bikin Adem Sampai ke Hati

Hari Raya Idul Fitri identik dengan momen saling memaafkan sekarang dikemas dalam bentuk ikrar. Foto : canva

Hari Raya Idul Fitri identik dengan momen saling memaafkan sekarang dikemas dalam bentuk ikrar. Foto : canva

Madiun, gradasigo - Halal Bihalal Zaman Now: Dari Silaturahmi ke Spirit Transformasi. Hari Raya Idul Fitri identik dengan momen saling memaafkan.

Namun, tren halal bihalal kini berkembang lebih dalam—bukan cuma jabat tangan dan senyum simpul, tapi juga disertai dengan ikrar halal bihalal. Ya, generasi sekarang membawa tradisi lama ke level yang lebih meaningful.

Apa Itu Ikrar Halal Bihalal?
Ikrar halal bihalal bukan sekadar ucapan formalitas. Ia adalah pengakuan tulus disertai komitmen untuk memperbaiki hubungan, menjaga ukhuwah, dan mempererat kolaborasi.

Biasanya diucapkan secara bersama-sama, ikrar ini kini hadir di berbagai kalangan:

  • Instansi Pemerintah, seperti Kementerian dan BUMN
  • Lembaga Pendidikan, dari PAUD sampai kampus
  • Komunitas dan Ormas Keagamaan
  • Bahkan perusahaan swasta dan startup kekinian

Asal Usul Halal Bihalal: Warisan Budaya yang Terus Relevan
Menurut sejarawan, istilah “halal bihalal” pertama kali dipopulerkan oleh Bung Karno tahun 1948, sebagai cara merekatkan kembali hubungan antarpetinggi bangsa pasca-konflik. Kini, semangat itu tetap relevan—menyatukan yang renggang, menghapus yang ganjil, dan membangun kembali yang retak.

Halal bihalal bukan sekadar tradisi, tapi juga terapi sosial.

Dalam wawancara dengan pakar budaya Dr. Hadi Kusumo, ia menyebut tren ini sebagai “transisi dari simbol ke substansi.”

“Masyarakat makin sadar bahwa memaafkan bukan hanya seremonial, tapi langkah konkret membangun harmoni dan kolaborasi sosial,” katanya.

Beberapa lembaga bahkan menyusun naskah ikrar yang mencakup:

  • Niat tulus memaafkan kesalahan
  • Janji menjaga etika dan profesionalitas
  • Komitmen merawat hubungan dan solidaritas

Viral di Medsos, Disambut Hangat oleh Gen Z & Milenial

Di media sosial, tren ini jadi bahan konten yang mengharukan sekaligus menghibur. Banyak yang membagikan momen ikrar bareng teman kerja, keluarga besar, hingga alumni sekolah.

Tak heran, #IkrarHalalBihalal menjadi trending di TikTok dan Instagram, lengkap dengan backsound religi kekinian.

Platform seperti TikTok dan Instagram dibanjiri konten #IkrarHalalBihalal dengan jutaan views. Gen Z menyambut tren ini dengan gaya mereka sendiri:

  • Membuat video ikrar versi aesthetic
  • Membacakan ikrar sambil diiringi musik lo-fi
  • Membagikan momen halal bihalal dengan caption menyentuh hati

Inspirasi dari Berbagai Sumber
Beberapa organisasi yang mengadopsi dan mempopulerkan tren ini antara lain:

  • NU dan Muhammadiyah: Menggabungkan ikrar dalam acara silaturahmi akbar
  • Pemerintah Kota Yogyakarta: Halal bihalal ASN plus ikrar komitmen pelayanan publik
  • Startup edukasi dan komunitas kreatif: Mengemas ikrar dalam bentuk video kolaboratif

Ikrar Halal Bihalal: Lebih dari Sekadar “Maaf Lahir Batin”
Ikrar halal bihalal adalah sebuah momen formal di mana para peserta—baik dalam lingkungan keluarga, kantor, komunitas, maupun instansi pemerintah—secara terbuka menyampaikan ikrar saling memaafkan.

Biasanya dibacakan oleh perwakilan dan diikuti bersama-sama. Kata-kata ikrar ini menyentuh, mengandung nilai spiritual, sekaligus mempererat ukhuwah.

Contohnya seperti ini:

“Kami saling memaafkan lahir dan batin, atas segala kesalahan dan kekhilafan, semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan mempererat tali silaturahmi di antara kita.”

Dari pesantren hingga perkantoran, dari komunitas motor hingga instansi pemerintah—semuanya kini ikut meriahkan tren ini. Bahkan di beberapa daerah, ikrar halal bihalal menjadi agenda resmi yang dihadiri tokoh masyarakat dan ulama.

Insight: Mengapa Ikrar Ini Penting di Era Sekarang?

  • Mengurangi drama kantor & konflik internal.
  • Menanamkan budaya maaf secara kolektif.
  • Menumbuhkan etika sosial & religiusitas.
  • Menguatkan solidaritas dalam keberagaman.

Seorang pakar sosiologi menyebut, "Ikrar bersama ini adalah perwujudan social healing. Dalam masyarakat yang makin sibuk dan penuh tekanan, tradisi seperti ini menjadi oase."

Tiga Contoh Ikrar Halal Bi Halal

Contoh 1: Ikrar Halal Bihalal ASN Pemerintah Daerah
“Kami, segenap Aparatur Sipil Negara, dengan tulus memohon maaf lahir dan batin atas segala khilaf dan salah, baik ucapan maupun tindakan, yang disengaja maupun tidak. Kami berjanji untuk memperkuat etos kerja, menjaga integritas, serta melayani masyarakat dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab. Semoga Idul Fitri ini menjadi momentum pembaruan niat dan tekad demi kemajuan bangsa.”

Cocok digunakan dalam forum resmi kantor, upacara bendera, atau apel pasca Lebaran.

Contoh 2: Ikrar Halal Bihalal Komunitas Kreatif / Startup
“Kami, para insan kreatif, saling memaafkan atas segala salah paham, miskomunikasi, atau gesekan ego selama berproses bersama. Kami ikhlas membuka lembar baru untuk berkolaborasi lebih solid, menginspirasi lebih luas, dan menciptakan karya-karya yang berdampak positif. Di momen fitri ini, semoga hati kita makin lapang, dan semangat kita tetap menyala.”

Cocok untuk komunitas digital, content creator, tim startup, atau lembaga pelatihan.

Contoh 3: Ikrar Halal Bihalal Siswa/Santri di Lembaga Pendidikan
“Kami, para pelajar dan santri, dengan rendah hati memohon maaf kepada guru-guru, teman-teman, serta seluruh warga sekolah atas kesalahan yang pernah kami perbuat. Kami berjanji untuk lebih taat, lebih disiplin, dan lebih bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Semoga hari kemenangan ini menjadi awal dari perubahan diri yang lebih baik, demi masa depan yang gemilang.”

Pas banget untuk acara halal bihalal di sekolah, madrasah, pesantren, atau kampus.

Jadi, Yuk Buat Versi Ikrarmu Sendiri!
Kamu bisa bikin versi ikrar halal bihalal yang sesuai dengan komunitasmu. Singkat, padat, penuh makna. Nggak harus panjang, yang penting tulus dan menyentuh.
Bukan Lagi Basa-Basi, Tapi Bekal Spiritual dan Sosial. Ikrar halal bihalal menjadi oase baru dalam budaya silaturahmi. Ia menyulap momen lebaran menjadi titik balik, bukan hanya bagi individu, tapi juga bagi komunitas dan bangsa.


Halal Bihalal, Ikrar Halal Bihalal, Tren Lebaran 2025, Silaturahmi Idul Fitri, Tradisi Lebaran Indonesia

Related Post