News

Fundamental Ekonomi Indonesia Tunjukkan Ketahanan Solid

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat konferensi pers stabilitasi pasar modal Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/9/2025).ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/wpa.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat konferensi pers stabilitasi pasar modal Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/9/2025).ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/wpa.

Jakarta, Gradasigo - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyatakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia saat ini terus menunjukkan ketahanan yang solid. Kinerja kuartal kedua 2025 mencatat pertumbuhan 5,12 persen year-on-year dengan pertumbuhan sepanjang semester I 2025 4,99 persen.

Hal itu disampaikan Menko Perekonomian dalam konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025).

Menko Airlangga juga mengungkapkan indikator-indikator utama sebagai bukti solidnya perekonomian Indonesia. Indikator yang dimaksud, pertama, PMI Manufaktur membaik ke angka 51,5 didorong oleh ekspansi output dan permintaan baru. Indeks sebelumnya 46,7 pada April 2025; 47,4 pada Mei 2025; 46,9 di Juni 2025; dan 49,2 di Juli 2025.

Kedua, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam momentum menguat selama pekan kemarin bahkan sempat mencapai all time high 8.000.

"Penurunan hanya terjadi saat demo besar hari Jumat, untuk itu pemerintah yakin optimisme ini masih ada di tengah tengah kita dan harus kita jaga," jelas Menko.

Seperti diketahui, kinerja IHSG pada 25 Agustus 2025 mencapai 7.926 atau menguat 0,87 persen; 28 Agustus 2025 menyentuh 7.952 atau menguat 0,2 persen; dan pada Jumat 29 Agustus mencapai 7.830 menurun 1,53 persen.

Ketiga, inflasi terkendali di kisaran 2,37 persen, data sampai Juli 2025. Pemerintah akan merilis angka inflasi Agustus 2025 dan diyakini masih terkendali.

Keempat, nilai tukar yang stabil pada kisaran Rp16.490 per USD. Nilai ini terdepresiasi 2,35 persen sejak awal tahun.

Kelima, neraca perdagangan yang konsisten surplus. Pada hari ini juga akan dirilis angka neraca perdagangan Agustus 2025.

Keenam, konsumsi domestik yang masih kuat seiring meningkatnya mobilitas masyarakat, kenaikan aktivitas belanja ritel (baik offline maupun online), dan dorongan stimulus untuk daya beli,

Ketujuh, peningkatan investasi seiring impor barang modal tumbuh kuat (32,5 persen year on year/yoy di Q2-25) dan industri pengolahan yang tumbuh positif (5,08 persen yoy di Q2-25).

"Artinya ini menunjukkan aktivitas pembangunan pabrik dan fasilitas produksi baru, artinya ada potensi ekspansi di kuartal III 2025," ujar Menko Airlangga. 

Terakhir, tingginya perputaran uang dan transaksi keuangan di berbagai provinsi menunjukkan masih tingginya aktivitas ekonomi secara spasial.

"Terkait situasi terkini, dengan fundamental ekonomi yang solid, pemerintah yakin dampak dari dinamika sosial dan politik yang terjadi terhadap ekonomi hanya bersifat jangka pendek dan kami harapkan akan membaik dengan segera," kata Menko Airlangga.

Dikutip dari laman infopublik.id

Related Post