Madiun, gradasigo - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terus menghantui Indonesia. Sejumlah pabrik besar di berbagai sektor industri terpaksa gulung tikar akibat tekanan ekonomi dan persaingan global yang semakin ketat. Era pemerintahan Prabowo diprediksi akan menghadapi tantangan besar dalam dunia ketenagakerjaan jika tren ini terus berlanjut.
1. Sritex Bangkrut, Ribuan Pekerja Kehilangan Mata Pencaharian
PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu produsen tekstil terbesar di Asia Tenggara, dinyatakan bangkrut setelah gagal membayar utang. Keputusan ini berdampak langsung pada ribuan pekerja yang kini kehilangan pekerjaan dan mengalami ketidakpastian ekonomi.
2. Dua Pabrik Yamaha Tutup, Produksi Dipindah ke Luar Negeri
Raksasa industri musik, Yamaha, juga tak luput dari badai ini. Dua pabriknya di Indonesia, yakni PT Yamaha Music Product Asia (Bekasi) dan PT Yamaha Indonesia (Pulo Gadung), akan menutup operasionalnya masing-masing pada Maret dan Desember 2025. Penurunan permintaan pasar menjadi alasan utama di balik keputusan ini, dengan produksi dipindahkan ke China dan Jepang.
3. PT Sanken Indonesia Berhenti Beroperasi Juni 2025
PT Sanken Indonesia, perusahaan elektronik asal Jepang, telah mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan operasionalnya pada Juni 2025. Keputusan ini kembali menambah daftar panjang perusahaan asing yang hengkang dari Indonesia, meninggalkan ribuan pekerja dalam ketidakpastian.
4. PT GNI Tutup, Sektor Pertambangan Terpukul
PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), perusahaan tambang nikel yang berbasis di Morowali, juga mengalami nasib serupa. Penutupan operasionalnya mengakibatkan PHK massal dan menimbulkan dampak besar pada industri pertambangan nasional. Anjloknya harga nikel global dan ketatnya persaingan menjadi faktor utama yang membuat GNI harus menghentikan produksinya.
Dampak Besar dan Solusi untuk Masa Depan
Gelombang PHK ini bukan hanya menjadi pukulan bagi para pekerja, tetapi juga bagi perekonomian nasional. Pemerintah perlu segera mengambil langkah konkret guna menekan angka pengangguran dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
Saat ini, penting bagi pekerja untuk mulai mencari alternatif lain, seperti meningkatkan keterampilan digital, merambah dunia usaha, atau mengikuti pelatihan yang dapat membuka peluang kerja baru. Jangan hanya terpukul oleh keadaan, tetapi bangkit dengan strategi baru!
Tetap update dengan informasi terbaru seputar ketenagakerjaan hanya di [gradasigo.com].