Jambi, gradasigo – Kabar buruk menghampiri para pengendara yang berencana melintasi jalur penghubung antara Jambi dan Sumatera Barat. Jalan Padang Lamo, yang selama ini dikenal sebagai jalan alternatif yang relatif sepi, kini berubah menjadi simpul kemacetan yang menakutkan. Kondisi jalan yang rusak parah akibat lonjakan volume kendaraan pasca putusnya jalan utama lintas Sumatera di Kabupaten Bungo, menjadi penyebab utama lumpuhnya jalur ini.
Kondisi Jalan Padang Lamo yang memprihatinkan ini tentu menjadi alarm peringatan keras, terutama menjelang datangnya arus mudik Lebaran 1446 Hijriah. Jalan yang dulunya jarang dilirik, kini menjadi tulang punggung harapan bagi ribuan pengendara yang ingin menuju Sumatera Barat atau sebaliknya. Namun, dengan kondisi jalan yang hancur dan macet, harapan tersebut kini terancam pupus.
Ansori Hasan, Anggota DPRD Provinsi Jambi, menjadi salah satu pihak yang menyuarakan keprihatinan mendalam terkait kondisi Jalan Padang Lamo. Kepada awak media, Ansori mengungkapkan bahwa jalan yang dulunya tenang dan jarang dilalui itu, kini berubah drastis menjadi neraka lalu lintas.
"Iya, sekarang kondisi jalan itu sudah mulai rusak dan mana keadaan jalan juga sangat macet dampak putus jalan di Kabupaten Bungo," tutur Ansori dengan nada khawatir, seperti dikutip dari detikSumbagsel, Selasa (4/3/2025).
Ansori menjelaskan, sebelum bencana banjir menerjang Kabupaten Bungo dan memutuskan akses jalan utama lintas Sumatera, Jalan Padang Lamo memang nyaris tak diminati oleh para pengendara. Jalur ini dianggap terlalu jauh dan berputar jika dibandingkan dengan jalan lintas Sumatera yang lebih lurus dan mulus. Namun, ketika banjir dahsyat melumpuhkan Kecamatan Jujuhan di Bungo dan memutus total jalan lintas Sumatera, otomatis Jalan Padang Lamo menjadi satu-satunya jalan pilihan yang tersisa.
"Jadi saya minta kepada Pemprov agar akses jalan ini nantinya untuk bisa diperbaiki, melihat kondisinya juga sudah mulai rusak apalagi sekarang jalan di sana juga mulai macet terus," desak Ansori, menyuarakan aspirasi para pengguna jalan yang kini terjebak dalam situasi sulit.
Senada dengan Ansori, Mustaharuddin, Anggota DPRD Provinsi Jambi Daerah Pemilihan (Dapil) Bungo-Tebo, juga menyerukan perhatian serius dari Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap kondisi Jalan Padang Lamo. Mustaharuddin menekankan bahwa urgensi perbaikan jalan ini semakin tinggi, mengingat arus kendaraan diprediksi akan melonjak drastis menjelang arus mudik Lebaran yang tinggal menghitung hari.
"Jalan Padang Lamo menjadi jalan satu-satunya yang dapat dilalui oleh masyarakat yang ingin melintas dari Jambi ke Sumatera Barat. Tetapi saat ini rusak, menyebabkan kemacetan yang cukup panjang, jadi saya mohon ini bisa diperhatikan secara serius oleh Pemprov Jambi," papar Mustaharuddin dengan nada memohon.
Lebih lanjut, Mustaharuddin menjelaskan bahwa kerusakan Jalan Padang Lamo terkonsentrasi di empat desa utama yang dilintasi jalur tersebut. Kondisi jalan di desa-desa ini memprihatinkan, dengan lubang-lubang menganga di permukaan jalan dan lebar jalan yang sempit. Kombinasi antara kerusakan jalan dan volume kendaraan yang membludak menciptakan kemacetan parah yang tak terhindarkan.
"Jadi ini perlu diperbaiki dulu, kondisi jalan itu kan sempit, harus ada alat lah untuk memperbaiki itu, Jalan itu kan kanan kirinya banyak pohon ya, jadi bisa dibersihkan saja, jadi jalannya jadi lebih lebar, Kita berharap jalan ini diperlebar ke depannya. Apalagi jalan akses Padang Lamo ini kan masuk dalam janji politik pak Gubernur akan diperbaiki. Nah ini waktu sudah tepat," tegas Mustaharuddin, mengingatkan janji politik Gubernur Jambi terkait perbaikan infrastruktur jalan di daerah tersebut.
Seruan para wakil rakyat di DPRD Provinsi Jambi terkait kondisi Jalan Padang Lamo tampaknya didengar dan direspon cepat oleh Gubernur Jambi, Al Haris. Orang nomor satu di Provinsi Jambi ini menyatakan kesiapan penuh untuk melaksanakan perbaikan Jalan Padang Lamo secepatnya. Bahkan, Al Haris mengaku telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Jambi untuk segera menerjunkan tim ke lokasi dan mengambil langkah-langkah perbaikan darurat.
"Memang kan saat ini akses jalan satu-satunya buat menuju Sumbar ada di jalan itu, walaupun akses jalan itu sangat jarang dilalui, tetapi setelah jalan lintas di Kabupaten Bungo terputus ya kita tahu ini jalan alternatifnya, dan kita sudah kerahkan petugas PUPR juga ke sana," ungkap Al Haris dengan sigap, Selasa (4/3/2025).
Al Haris menjelaskan bahwa petugas yang diterjunkan ke Jalan Padang Lamo berasal dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Alat Kelengkapan dan Perbekalan (UPTD Alkal) di bawah naungan Dinas PUPR Provinsi Jambi. Tim ini akan bergerak cepat melakukan perbaikan sementara dengan fokus utama pada penimbunan lubang-lubang di jalan, perataan permukaan jalan di beberapa titik yang rusak, serta pembersihan badan jalan dari material longsor atau ranting pohon yang menghalangi. Tujuannya adalah agar Jalan Padang Lamo dapat dilalui kembali oleh pengguna jalan dengan lebih lancar dan aman, setidaknya untuk sementara waktu.
"Ini sifatnya sementara ya, karena kita lihat, ini sebagai dukungan menghadapi arus mudik Lebaran tahun ini saja, sembari menunggu perbaikan jalan utama. Sebenarnya kan Jalan Padang Lamo ini jalan alternatif yang hanya bisa digunakan kendaraan roda dua dan mobil ukuran kecil, tapi sekarang kan mobil muatan besar juga melintasi itu, makanya macet," papar Al Haris, menekankan bahwa perbaikan yang dilakukan saat ini bersifat jangka pendek dan fokus pada mengatasi masalah mendesak menjelang Lebaran.
Lebih lanjut, Gubernur Al Haris juga menyampaikan informasi penting terkait jalan lintas Sumatera di Kabupaten Bungo yang putus total akibat banjir. Al Haris mengungkapkan bahwa Balai Jalan dari Kementerian PUPR di Jambi juga telah bergerak cepat untuk mengatasi situasi darurat ini. Salah satu langkah yang telah diambil adalah pemasangan jembatan bailey sebagai akses sementara di titik jalan yang ambrol.
"Intinya kalau buat mobil besar jenis kendaraan mobil truk Fuso dan tronton tidak dibolehkan melintas jalan alternatif itu mengingat lebar jalan tidak memadai. Sekarang kita sudah minta untuk pasang itu jembatan bailey, supaya jalan itu sementara bisa dilalui sebelum dilakukan perbaikan jalan," tegas Al Haris, memberikan batasan jelas terkait jenis kendaraan yang diperbolehkan melintasi Jalan Padang Lamo, dan sekaligus memberikan angin segar terkait upaya pemulihan akses jalan utama lintas Sumatera di Bungo.
Gubernur Al Haris juga menyadari sepenuhnya bahwa perbaikan jalan lintas di Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo harus segera dipercepat. Pasalnya, jalan lintas ini merupakan akses vital yang akan sangat dibutuhkan oleh para pengendara, terutama menjelang puncak arus mudik Lebaran 1446 Hijriah. Jika jalan lintas utama ini tidak segera pulih, maka dampak kemacetan dan kesulitan perjalanan akan semakin parah, tidak hanya di Jalan Padang Lamo, tetapi juga di seluruh jaringan jalan di wilayah Jambi dan sekitarnya.
"Ini kan jalan lintas milik pemerintah pusat, nah katanya pihak Kementerian juga akan segera perbaikinya. Dan kita dari Pemprov sementara siapkan jembatan bailey itu agar bisa tetap jalan itu dilalui namun dengan hati-hati, sampai jalan itu benar sudah selesai, apalagi ini akan memasuki arus mudik lebaran kan," pungkas Al Haris, menegaskan koordinasi intensif antara Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Pusat dalam upaya memulihkan akses jalan lintas Sumatera yang putus akibat banjir. Pemasangan jembatan bailey adalah solusi jangka pendek yang diharapkan dapat meringankan beban para pengendara, sembari menunggu perbaikan permanen jalan lintas utama yang tentu membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih besar.
Kondisi Jalan Padang Lamo yang rusak dan macet adalah cerminan tantangan infrastruktur yang kompleks di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana alam. Banjir di Kabupaten Bungo, selain menimbulkan kerugian materi dan korban jiwa, juga berdampak signifikan terhadap jaringan transportasi dan aktivitas ekonomi masyarakat. Respons cepat dari Pemerintah Provinsi Jambi dalam mengerahkan tim PUPR untuk perbaikan darurat Jalan Padang Lamo dan pemasangan jembatan bailey di jalan lintas Bungo patut diapresiasi. Langkah-langkah tanggap darurat ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan kelancaran arus transportasi dan meminimalkan dampak negatif dari bencana alam terhadap masyarakat.
Namun, perbaikan sementara ini hanyalah solusi jangka pendek. Perbaikan permanen dan peningkatan kualitas infrastruktur jalan di Jambi, termasuk Jalan Padang Lamo dan jalan lintas Sumatera di Bungo, tetap menjadi prioritas utama yang tidak bisa ditunda. Apalagi, arus mudik Lebaran sudah semakin dekat. Kelancaran dan keamanan perjalanan mudik adalah taruhan besar bagi pemerintah dan harapan besar bagi jutaan masyarakat Indonesia yang ingin berkumpul dengan keluarga tercinta di kampung halaman. Semoga sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta kerja keras semua pihak terkait, mampu menghadirkan solusi terbaik dan memastikan mudik Lebaran tahun ini berjalan lancar dan selamat, di tengah tantangan infrastruktur yang ada.