Wisata

Libur Lebaran, LRT Palembang Jadi Andalan Wisatawan dan Warga Hindari Kemacetan

Pelataran BKB dipenuhi pengunjung yang ingin menikmati panorama indah Sungai Musi. Foto: dok. Wikimapia

Pelataran BKB dipenuhi pengunjung yang ingin menikmati panorama indah Sungai Musi. Foto: dok. Wikimapia

Akses Mudah ke Destinasi Ikonik, Kunjungan Wisata Meningkat Signifikan

PALEMBANG, gradasigo - Seiring dengan lonjakan mobilitas warga dan wisatawan selama libur Hari Raya Idul Fitri, Light Rail Transit (LRT) Palembang tampil sebagai solusi transportasi publik yang efektif, efisien, dan terhindar dari kemacetan.

Moda transportasi modern ini menjadi jalur utama yang menghubungkan berbagai titik penting di Kota Palembang dengan akses yang cepat dan tarif yang terjangkau.

Jalur LRT sepanjang 23,4 kilometer yang membentang dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga Stasiun DJKA OPI terbukti mampu menjangkau sejumlah tempat wisata dan kawasan ikonik yang menjadi favorit para pengunjung selama libur Lebaran. Kemudahan akses ini turut berkontribusi pada peningkatan aktivitas pariwisata dan ekonomi lokal.

Salah satu destinasi wisata yang paling mudah dijangkau menggunakan LRT adalah Benteng Kuto Besak (BKB). Hanya berjarak dekat dari Stasiun Ampera, kawasan ini menjadi pusat keramaian dan aktivitas wisata sepanjang tahun.

Selama libur Lebaran, pelataran BKB dipenuhi pengunjung yang ingin menikmati panorama indah Sungai Musi, menyaksikan kemegahan Jembatan Ampera yang ikonik, atau mencicipi beragam kuliner khas Palembang yang banyak dijajakan di sekitar area tersebut.

Berdasarkan laporan dari Dinas Pariwisata Kota Palembang, jumlah kunjungan ke BKB mengalami peningkatan signifikan hingga 50% selama periode libur Lebaran dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Keindahan pemandangan malam di kawasan ini menjadikan BKB sebagai lokasi favorit bagi wisatawan untuk berswafoto dan bersantai bersama keluarga.

Tidak jauh dari BKB, kawasan kuliner Pasar 16 Ilir juga menjadi magnet bagi para pengunjung. Lokasi ini dapat dicapai dengan berjalan kaki singkat dari Stasiun Ampera.

Pasar tradisional ini memiliki daya tarik tersendiri karena menawarkan berbagai oleh-oleh khas Palembang yang terkenal, seperti pempek, kerupuk kemplang, hingga kain songket yang mewah.

Aktivitas jual beli di pasar ini meningkat drastis selama libur Lebaran, seiring dengan bertambahnya jumlah wisatawan lokal dan luar daerah yang mencari buah tangan untuk dibawa pulang.

Dinas Perdagangan Sumatera Selatan mencatat peningkatan omzet pelaku UMKM di sekitar Pasar 16 Ilir mencapai 40% selama minggu Lebaran.

Jakabaring Sport City dan Destinasi Lainnya Mudah Diakses

Jakabaring Sport City

Destinasi berikutnya yang juga terhubung langsung melalui jalur LRT adalah Jakabaring Sport City (JSC). Kompleks olahraga bertaraf internasional ini dapat diakses dengan mudah melalui Stasiun Jakabaring.

Selama libur panjang, area JSC dibuka untuk umum sebagai tempat rekreasi keluarga, berolahraga, atau sekadar menikmati suasana ruang terbuka hijau.

Taman-taman yang terawat serta fasilitas jogging track menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. Data dari UPTD Jakabaring Sport City menunjukkan bahwa kunjungan masyarakat meningkat dua kali lipat saat Lebaran dibandingkan dengan hari kerja biasa.

Stasiun Cinde juga menjadi pintu gerbang utama menuju kawasan ikonik lainnya, yaitu Pasar Cinde dan Masjid Agung Palembang. Pasar Cinde, yang merupakan salah satu pasar modern tertua di Palembang, menjadi destinasi belanja favorit, terutama saat libur Lebaran, karena menyediakan beragam kebutuhan rumah tangga, pakaian, serta makanan khas daerah.

Sementara itu, Masjid Agung Palembang yang berdiri megah tidak jauh dari lokasi pasar sering dikunjungi oleh wisatawan religi yang ingin beribadah sambil mengagumi arsitektur khas campuran Melayu, Cina, dan Eropa.

Masjid ini juga termasuk dalam daftar cagar budaya nasional yang terus dijaga kelestariannya oleh Pemerintah Kota Palembang dan Balai Pelestarian Cagar Budaya.

Kawasan Bumi Sriwijaya juga menyimpan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Dapat diakses dari Stasiun Bumi Sriwijaya, area ini dikenal sebagai pusat kegiatan budaya dan edukasi.

Museum Balaputera Dewa dan Taman Purbakala Sriwijaya merupakan dua lokasi yang sering dikunjungi selama libur panjang. Museum tersebut menyimpan dan menyajikan koleksi benda-benda peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya yang pernah berjaya di abad ke-7 hingga ke-13.

Laporan dari Dinas Kebudayaan Sumatera Selatan mencatat peningkatan signifikan tingkat kunjungan ke museum ini selama libur Lebaran, yang sebagian besar didominasi oleh keluarga yang membawa anak-anak untuk berlibur sekaligus belajar sejarah.

LRT Permudah Akses dari Bandara dan Tambah Jadwal Operasional

Bagi pengunjung yang tiba melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, LRT menawarkan kemudahan akses langsung menuju pusat kota tanpa harus menghadapi kemacetan yang sering terjadi di jalan raya. Rute dari stasiun bandara hingga Stasiun Cinde atau Stasiun Sriwijaya hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 35 hingga 40 menit.

Selama libur Lebaran, PT KAI Divre III Palembang mengambil langkah antisipatif dengan menambah jadwal operasional dan memperpendek interval keberangkatan kereta menjadi setiap 15 menit sekali. Kebijakan ini diterapkan untuk mengakomodasi tingginya lonjakan penumpang selama masa liburan.

Dengan tarif yang terjangkau, berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000, dan waktu tempuh yang lebih pasti, LRT Palembang menjadi pilihan transportasi favorit bagi wisatawan dan warga lokal untuk menjangkau berbagai destinasi wisata dalam kota.

Selain ramah lingkungan, moda transportasi ini juga memberikan kenyamanan lebih karena terhindar dari kepadatan lalu lintas yang sering terjadi selama periode libur panjang.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama Kementerian Perhubungan terus berupaya mengembangkan jalur dan fasilitas LRT agar dapat melayani lebih banyak kawasan wisata dan pemukiman di masa mendatang.

 

Related Post