JAKARTA, gradasigo - Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di berbagai wilayah. Posisi strategis ini menempatkan pelabuhan laut dan udara sebagai elemen vital dalam pembangunan ekonomi nasional. Khairul Mahalli, Ketua Umum Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (ASDEKI), menegaskan bahwa penguatan pelayanan di pelabuhan laut dan udara adalah langkah strategis yang harus diprioritaskan pemerintah.
"Pelabuhan adalah urat nadi perdagangan internasional. Tanpa infrastruktur pelabuhan yang memadai, daya saing Indonesia di pasar global akan sulit meningkat," ujar Khairul dalam rilis yang diterima redaksi gradasigo.
Pelabuhan sebagai Penopang Perdagangan Internasional
Menurut Khairul, efisiensi pelabuhan laut sangat penting bagi negara maritim seperti Indonesia. Pelabuhan yang berfungsi optimal dapat mendukung ekspor hasil tambang, agrikultur, hingga produk manufaktur.
"Indonesia memiliki potensi besar di sektor tambang dan agrikultur. Jika pelayanan pelabuhan tidak memadai, kita akan kesulitan bersaing dengan negara lain," tegasnya.
Sementara itu, bandara memiliki peran yang tak kalah penting dalam mendukung pengiriman barang bernilai tinggi seperti elektronik, obat-obatan, dan produk yang bersifat mudah rusak. Kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman menjadi kunci daya saing produk Indonesia.
Menarik Investasi Asing
Infrastruktur pelabuhan dan bandara yang modern mencerminkan kesiapan logistik Indonesia untuk mendukung investasi asing. Para investor akan lebih percaya diri menanamkan modalnya jika negara tujuan memiliki konektivitas transportasi yang baik.
"Investor cenderung memilih negara dengan biaya logistik yang kompetitif. Pelayanan pelabuhan yang buruk bisa menjadi hambatan serius," tambah Khairul.
Peran Pelabuhan dalam Rantai Pasok Global
Khairul juga menyoroti pentingnya Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok global. Pelayanan pelabuhan dan bandara yang buruk dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman barang, yang pada akhirnya meningkatkan biaya logistik dan menurunkan daya saing produk.
Dengan meningkatkan efisiensi pelabuhan, Indonesia dapat memposisikan diri sebagai hub logistik kawasan Asia Tenggara, yang memiliki pasar besar dan terus berkembang.
Pintu Gerbang Pariwisata
Pelayanan bandara yang nyaman dan efisien menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing. "Bandara adalah wajah pertama suatu negara. Jika pelayanan bandara buruk, citra negara juga akan terpengaruh," kata Khairul.
Selain itu, pelabuhan kapal pesiar yang modern dapat menarik wisatawan mancanegara melalui jalur laut. Hal ini berpotensi mendongkrak devisa negara dari sektor pariwisata.
Mendukung UMKM dan Ekonomi Lokal
Infrastruktur transportasi yang baik juga mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memperluas pasar. Dengan akses yang lebih mudah ke pasar domestik dan internasional, UMKM dapat tumbuh dan berkontribusi lebih besar pada perekonomian.
"UMKM sering kali terkendala oleh biaya logistik yang tinggi. Jika pelabuhan dan bandara lebih efisien, mereka bisa lebih kompetitif," papar Khairul.
Menurunkan Biaya Logistik Domestik
Saat ini, biaya logistik di Indonesia mencapai 23-24?ri Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju, yang rata-rata hanya 8-12%.
"Pelayanan pelabuhan dan bandara yang baik dapat membantu menurunkan biaya logistik. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan daya saing ekonomi domestik," ungkap Khairul.
Poros Maritim Dunia: Sebuah Visi Besar
Khairul juga menekankan bahwa penguatan infrastruktur pelabuhan adalah langkah konkret untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia. "Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki posisi strategis di jalur perdagangan global. Kita harus memanfaatkan ini," katanya.
Pelabuhan yang modern tidak hanya mendukung perdagangan internasional, tetapi juga meningkatkan kedaulatan Indonesia di wilayah perairan.
Adaptasi Teknologi untuk Masa Depan
Khairul menambahkan bahwa pelabuhan dan bandara harus mengikuti perkembangan teknologi global. "Digitalisasi logistik, otomatisasi pelabuhan, dan smart airports adalah standar baru yang harus diadopsi Indonesia agar tetap kompetitif," ujarnya.
Memperkuat pelayanan pelabuhan laut dan udara adalah kebutuhan mendesak bagi Indonesia. Infrastruktur yang efisien tidak hanya mendukung perdagangan internasional dan pariwisata, tetapi juga meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Dengan penguatan ini, Indonesia dapat mengoptimalkan posisinya di rantai pasok global, menarik lebih banyak investasi, dan mendukung visi besar sebagai poros maritim dunia. Seperti yang ditegaskan Khairul Mahalli, "Pelabuhan dan bandara bukan sekadar infrastruktur, tetapi kunci menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan."