Purwokerto, gradasigo – Eits, jangan kaget kalau tiba-tiba ponselmu bergetar lebih sering dari biasanya. Bukan karena spam SMS atau cicilan online yang kelewat batas, tapi karena dunia IT Indonesia lagi bersiap masuk ke era baru yang lebih kece. Inilah saatnya Gradasi, organisasi penggerak literasi digital Indonesia, bikin gebrakan lewat Musyawarah Nasional (Munas) mereka yang sebentar lagi digelar.
Dipimpin langsung oleh Ali Badaruddin, sang Plt Ketua Umum yang katanya bisa mengubah dunia teknologi jadi asyik dan mudah dipahami, Munas kali ini mengusung tema yang nggak kaleng-kaleng: “Arah Baru Gradasi, Mewarnai Masyarakat IT Indonesia”. Wah, kalau ngomong soal warna, semoga sih bukan warna kelabu kehidupan netizen yang sering terjebak hoaks dan salah paham soal teknologi!
Ali Badaruddin: Teknologi Itu Bukan Cuma Buat Stalking!
Satu yang bikin Ali ini keren adalah caranya yang selalu santai tapi bermakna. Di sela-sela kesibukannya, dia sempat ngobrol sambil bercanda, “Teknologi itu bukan cuma buat stalking mantan atau nonton drama Korea, Bro. Kita harus tahu cara gunainnya biar nggak jadi korban clickbait atau penipuan online.” Wah, ini nih contoh pemimpin yang ngerti betul keseharian rakyatnya!
Ali Badaruddin, yang sudah malang melintang di dunia literasi digital, siap membawa Gradasi ke level yang lebih tinggi. Misinya jelas: bikin masyarakat melek teknologi, mulai dari yang suka scrolling media sosial sampai yang hobi belanja online. “Kalau kita paham soal teknologi, hidup jadi lebih mudah. Asal jangan kebablasan, nanti malah jadi kecanduan,” tambahnya sambil tertawa.
Gradasi: Bukan Cuma Ngomong, Tapi Bikin Aksi
Gradasi sendiri, di bawah kepemimpinan Ali, bukan cuma mau sekadar bikin seminar teknologi yang bikin ngantuk. Mereka sudah siap meluncurkan berbagai program yang praktis dan menyenangkan. Bayangin aja, gimana jadinya kalau belajar soal cyber security bisa sama asyiknya kayak nonton video viral? Nah, itulah salah satu tujuan Gradasi: bikin orang ngerti soal teknologi tanpa bikin dahi berkerut.
“Kita mau bawa masyarakat IT Indonesia lebih maju, lebih cerdas, dan tentunya lebih siap menghadapi tantangan digital. Mulai dari cara mengamankan data pribadi sampai cara ngelola bisnis online, semuanya bakal kita ajarin,” ujar Ali dengan semangat.
Dia juga menambahkan, “Kita harus bikin teknologi jadi alat yang memberdayakan, bukan malah jadi jebakan. Kalau masih bingung soal apa itu phishing, ya tandanya kita masih harus belajar banyak!”
Arah Baru Gradasi: Melek IT Tanpa Keblinger
Munas ini diperkirakan bakal jadi ajang pamer inovasi yang keren, tapi tentunya dengan sentuhan humor khas Ali Badaruddin. “Jangan sampai kita kalah sama anak-anak muda di luar negeri yang sudah paham coding sejak SD. Di sini, kita masih aja bingung bedain antara scam dan diskon beneran,” sindirnya dengan gaya yang bikin ketawa.
Namun, di balik candaan itu, tersimpan pesan serius. Ali percaya bahwa literasi digital adalah kunci untuk menjaga masyarakat dari ancaman dunia maya yang semakin canggih. “Kalau kita nggak paham teknologi, kita hanya akan jadi korban di era digital ini,” katanya dengan nada yang lebih tegas.
Dengan Munas ini, Ali berharap masyarakat Indonesia nggak cuma bisa pakai teknologi, tapi juga bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat dari sana. Misinya jelas: menciptakan masyarakat yang tidak cuma konsumtif, tapi juga produktif secara digital.
Masa Depan Digital Indonesia: Lebih Cerdas, Lebih Aman
Jadi, apa yang bisa kita harapkan dari Munas Gradasi kali ini? Kalau Ali Badaruddin dan tim Gradasi bisa mewujudkan visi mereka, maka kita akan melihat Indonesia yang lebih melek teknologi, lebih cerdas dalam menggunakan alat digital, dan tentunya lebih aman dari segala ancaman di dunia maya.
“Teknologi itu seperti pisau,” kata Ali, “Bisa digunakan untuk masak enak, tapi kalau nggak hati-hati, ya bisa melukai diri sendiri. Jadi, yuk kita gunakan teknologi dengan bijak dan jangan sampai keblinger!”
Dengan persiapan matang dan tekad kuat, Gradasi siap mewarnai dunia IT Indonesia. Dan kalau semua rencana ini berhasil, kita mungkin akan melihat masyarakat Indonesia yang tidak hanya tahu cara update status, tapi juga tahu cara menjaga keamanan digital dan memanfaatkan teknologi untuk hal-hal positif.
Salam Literasi Digital!
Gareng Petruk, Harian Nasional
“Berita cerdas, ada sindiran, pasti menghibur.”