Wonosobo, gradasigo – Kabut tipis khas dataran tinggi menyelimuti Taman Syailendra Cottage di Dieng, Wonosobo, Jumat (13/12/2024). Suasana dingin tak menyurutkan semangat ratusan peserta yang hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-II Generasi Digital Indonesia (GRADASI). Mengusung tema "Kolaborasi Membangun Negeri Menuju Indonesia Makin Cakap Digital", Munas ini menjadi panggung bagi GRADASI untuk memperkuat komitmen dan merumuskan strategi dalam meningkatkan literasi digital di Indonesia.
GRADASI, organisasi yang lahir dari semangat kreativitas dan inovasi generasi muda, memiliki visi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang cakap digital. Organisasi ini berperan aktif dalam menyelenggarakan berbagai program literasi digital, mulai dari pelatihan, seminar, hingga advokasi kebijakan. Munas ke-II ini menjadi momentum penting bagi GRADASI untuk mengevaluasi program kerja, merumuskan strategi baru, dan memperkuat jaringan kemitraan dan yang terpenting, memilih ketua umum baru.
Slamet Santoso, Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, hadir untuk meresmikan acara. Dalam sambutannya, Slamet Santoso menyampaikan apresiasi atas kontribusi GRADASI dalam mendukung program pemerintah.
"GRADASI telah berperan aktif dalam menjembatani program-program pemerintah dengan masyarakat di tingkat tapak. Kolaborasi yang telah terjalin selama ini patut diapresiasi dan perlu terus ditingkatkan untuk mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital." ujar Slamet Santoso.
Dukungan dari Berbagai Tokoh
Munas GRADASI mendapat dukungan luas dari berbagai tokoh nasional. Bambang Tri Santoso, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kominfo, menyampaikan harapannya agar Munas ini menghasilkan rekomendasi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan literasi digital di sektor pendidikan.
"Peningkatan literasi digital di sektor pendidikan merupakan hal yang krusial dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan di era digital," ujar Bambang Tri Santoso. "Kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat seperti GRADASI, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut."
Dr. Muhammad Hasbi, Direktur Sekolah Dasar Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikdasmen, menyoroti pentingnya literasi digital bagi generasi muda di era perkembangan teknologi dan globalisasi. Beliau menekankan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengimplementasikan digitalisasi pembelajaran sejak dini mulai dari jenjang Pendidikan Dasar untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing peserta didik.
"Generasi muda kita harus memiliki literasi digital yang memadai, yaitu kemampuan untuk menggunakan teknologi digital secara optimal, bijak, dan bertanggung jawab. Kemendikbudristek berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan peserta didik melalui implementasi digitalisasi pembelajaran," ungkap Dr. Muhammad Hasbi.
Dr. Muhammad Hasbi juga menyampaikan apresiasi kepada GRADASI atas kontribusinya dalam meningkatkan literasi digital guru dan peserta didik, serta mendukung pelaksanaan digitalisasi pembelajaran di satuan pendidikan. Beliau mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Munas ke-II GRADASI serta berharap GRADASI dapat terus berkembang dan meningkatkan perannya dalam membantu pemerintah.
Zoelkifli M.Adam, Ketua Umum DPP Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (PLKP), menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas terselenggaranya Munas II GRADASI. Beliau menaruh harapan besar pada Munas ini untuk melahirkan ketua umum yang memiliki kompetensi dan leadership yang kuat untuk memajukan GRADASI.
"Semoga Munas ini berjalan lancar dan sukses, serta menghasilkan ketua umum yang dapat membawa GRADASI ke arah yang lebih baik," ujar Zoelkifli M.Adam. "Kami juga mengharapkan GRADASI dapat terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di seluruh Indonesia."
Ali Badarudin, Ketua Asosiasi Profesi Indonesia, menyoroti pentingnya kompetensi digital bagi setiap profesi di era revolusi industri 4.0. "Setiap profesional harus memiliki kecakapan digital agar dapat bersaing di pasar kerja global," katanya. "GRADASI dapat menjadi mitra strategis dalam meningkatkan kompetensi digital para profesional di Indonesia."
Joko Sutrisno, Dewan Pengarah GRADASI, mengajak GRADASI untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang dinamis. "GRADASI harus menjadi organisasi yang adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman," tegasnya. "Munas ini menjadi momentum yang tepat untuk merumuskan strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan di masa depan."
Minhajul Ngabidin, Direktur Sekolah Dasar Ditjen Paud Didkas dan Dikmen Kemdikbudristek RI, menyampaikan kesiapan Kemendikbudristek untuk bersinergi dengan GRADASI. "Kami siap bekerja sama dengan GRADASI untuk mengintegrasikan literasi digital ke dalam kurikulum pendidikan dan meningkatkan kompetensi guru di bidang teknologi digital," ujarnya.
Ermansyah, Ketua Panitia Munas II GRADASI, menyatakan bahwa Munas ini merupakan wujud komitmen GRADASI dalam mendukung program pemerintah "Indonesia Makin Cakap Digital". "Kami berharap Munas ini dapat menghasilkan program kerja yang strategis, inovatif, dan berdampak nyata bagi peningkatan literasi digital masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Agenda dan Program Kerja GRADASI
Munas II GRADASI di Dieng berlangsung selama empat hari, mulai dari Rabu (12/12/2024) hingga Minggu (15/12/2024). Agenda utama Munas ini adalah pemilihan ketua umum GRADASI yang baru.
Proses pemilihan ketua umum akan dilakukan secara demokratis dan transparan, melibatkan seluruh peserta Munas yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Tantangan dan Peluang Literasi Digital di Indonesia
Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan literasi digital masyarakatnya. Beberapa tantangan tersebut antara lain:
- Kesenjangan akses internet: Akses internet masih belum merata di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah pedesaan dan terpencil.
- Kurangnya kesadaran akan pentingnya literasi digital: Masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya literasi digital dan bagaimana teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup.
- Rendahnya kompetensi digital: Banyak masyarakat yang belum memiliki keterampilan digital yang memadai, seperti keterampilan dalam mencari informasi, berkomunikasi, dan bertransaksi secara online.
- Penyebaran hoaks dan konten negatif: Maraknya penyebaran hoaks dan konten negatif di internet menjadi ancaman serius bagi masyarakat, terutama generasi muda.
Di sisi lain, Indonesia juga memiliki peluang besar dalam meningkatkan literasi digital. Beberapa peluang tersebut antara lain:
- Bonus demografi: Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif yang besar. Jika penduduk usia produktif ini memiliki kecakapan digital yang memadai, maka mereka dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi digital.
- Perkembangan teknologi yang pesat: Perkembangan teknologi digital yang pesat menciptakan banyak inovasi dan peluang baru di berbagai sektor.
- Dukungan pemerintah: Pemerintah Indonesia telah menetapkan literasi digital sebagai salah satu prioritas nasional. Berbagai program dan kebijakan telah diluncurkan untuk mendukung peningkatan literasi digital masyarakat.
Kolaborasi Kunci Sukses Peningkatan Literasi Digital
Peningkatan literasi digital di Indonesia membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri. GRADASI memiliki peran penting dalam menjembatani kolaborasi tersebut.
Melalui Munas ke-II ini, GRADASI diharapkan dapat merumuskan strategi yang efektif dalam meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia. Kolaborasi yang kuat antara semua pihak akan menjadi kunci sukses dalam mewujudkan Indonesia yang cakap digital.
Musyawarah Nasional ke-II GRADASI di Dieng merupakan momentum penting bagi organisasi ini untuk memperkuat komitmen dan merumuskan strategi dalam meningkatkan literasi digital di Indonesia. Dukungan dari berbagai tokoh dan komitmen untuk berkolaborasi menjadi modal utama bagi GRADASI untuk mewujudkan visinya, yaitu masyarakat Indonesia yang cakap digital. Dengan meningkatnya literasi digital, diharapkan masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal untuk meningkatkan kualitas hidup dan bersaing di era global.