Wonosobo, gradasigo - Revolusi digital telah membawa perubahan yang begitu cepat dan masif, menyentuh hampir setiap aspek kehidupan manusia. Di tengah arus transformasi digital yang deras ini, literasi digital menjadi semakin krusial, berperan sebagai kompas yang mengarahkan masyarakat dalam menavigasi dunia digital yang penuh dinamika.
Upi Asmaradhana, CEO KGINetwork, Wakil Ketua Umum AMSI, dan Duta Literasi Digital Generasi Digital Indonesia, menyampaikan hal tersebut dalam Kegiatan Workshop dan Launching Simpul Literasi Digital Pelajar di hadapan ratusan siswa SMK se-Kabupaten Wonosobo di Dieng, Wonosobo, pada 13 Desember 2024. Presentasi tersebut mengungkapkan data dan fakta menarik seputar penggunaan internet di Indonesia, serta menekankan urgensi literasi digital bagi seluruh lapisan masyarakat.
Internet: Sumber Informasi dan Inspirasi
Bang Upi sapaan akrab Upi Asmaradhana menyajikan data statistik yang menunjukkan bahwa mayoritas pengguna internet di Indonesia memanfaatkan internet untuk mencari informasi. Internet telah menjadi sumber utama bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan informasi, mulai dari berita terkini, pengetahuan, hiburan, hingga inspirasi.
Selain itu, internet juga berperan penting dalam memfasilitasi interaksi sosial. Masyarakat menggunakan internet untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman, membangun jaringan pertemanan baru, dan berbagi informasi dengan orang lain.
Aktivitas digital lain yang juga populer di kalangan pengguna internet Indonesia adalah menonton video, mengikuti berita terkini, mendengarkan musik, dan bermain game. Hal ini menunjukkan bahwa internet telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, memenuhi berbagai kebutuhan dan preferensi masyarakat.
Adaptasi: Kunci Kemenangan di Era Digital
Upi Asmaradhana mengutip pernyataan Charles Darwin yang terkenal, "Bukan spesies terkuat yang akan bertahan, juga bukan yang paling cerdas, melainkan mereka yang paling adaptif terhadap perubahan." Kutipan tersebut menggarisbawahi pentingnya adaptasi di tengah arus transformasi digital yang terus bergulir.
Kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren digital menjadi kunci kesuksesan di era digital. Individu dan organisasi yang mampu beradaptasi akan dapat memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi.
Media Sosial: Ruang Interaksi dan Ekspresi
Platform media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat digital. WhatsApp, Instagram, dan Facebook masih mendominasi sebagai platform media sosial yang paling banyak digunakan. Sementara itu, TikTok juga menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan, terutama di kalangan generasi muda.
Media sosial memiliki peran penting dalam memfasilitasi interaksi sosial, menyediakan ruang bagi individu untuk mengekspresikan diri, dan memberikan akses informasi yang luas. Namun, di balik kemudahan dan manfaat yang ditawarkan, media sosial juga memiliki potensi risiko yang perlu diwaspadai.
Literasi Digital: Perisai di Dunia Maya
Upi Asmaradhana menjelaskan bahwa literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga tentang kemampuan untuk memilah informasi yang valid, berkomunikasi secara efektif, dan berpartisipasi aktif di ruang digital. Literasi digital berperan sebagai perisai yang melindungi individu dari berbagai ancaman di dunia maya, seperti hoaks, penipuan online, dan perundungan siber.
Generasi Digital Indonesia (Gradasi): Mendorong Literasi Digital untuk Negeri
Dalam presentasinya, Upi Asmaradhana memperkenalkan Generasi Digital Indonesia (Gradasi), sebuah organisasi yang berfokus pada peningkatan literasi digital masyarakat. Gradasi mengajak para pelajar untuk bergabung dalam Simpul Duta Literasi dan bersama-sama menjadi penggerak literasi serta transformasi digital.
Gradasi aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi digital di seluruh Indonesia. Organisasi ini juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan komunitas, untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan literasi digital masyarakat.
Empat Pilar Literasi Digital: Fondasi Keterampilan Digital
Asmaradhana menyampaikan empat pilar literasi digital yang dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Keempat pilar tersebut adalah:
- Etika Digital (Digital Ethics): Kemampuan untuk menunjukkan perilaku dan beraktivitas di ruang digital dengan beretika, bertanggung jawab, dan menghargai orang lain.
- Budaya Digital (Digital Culture): Kemampuan untuk memahami dan menghargai keragaman budaya di ruang digital.
- Keamanan Digital (Digital Safety): Kemampuan untuk melindungi diri dan data pribadi dari berbagai ancaman di ruang digital.
- Keterampilan Digital (Digital Skills): Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital secara efektif dan produktif.
Asmaradhana menekankan pentingnya memahami dan menerapkan keempat pilar tersebut dalam kehidupan sehari-hari di era digital.
Di tengah arus transformasi digital yang deras, literasi digital menjadi semakin krusial. Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga tentang kemampuan untuk memilah informasi, berkomunikasi secara efektif, dan berpartisipasi aktif di ruang digital. Generasi Digital Indonesia (Gradasi) hadir sebagai organisasi penggerak literasi digital yang berperan aktif dalam meningkatkan kecakapan literasi digital masyarakat. Dengan memahami dan menerapkan empat pilar literasi digital, masyarakat Indonesia dapat menjadi pengguna internet yang cerdas, beretika, dan bertanggung jawab.