News

Perpustakaan Daerah OKI, Oase Literasi yang Menyegarkan di Era Digital

Perpustakaan Daerah OKI, Oase Literasi yang Menyegarkan di Era Digital. Foto: dok. Diskominfo OKI

Perpustakaan Daerah OKI, Oase Literasi yang Menyegarkan di Era Digital. Foto: dok. Diskominfo OKI

OKI, gradasigo – Di tengah gempuran teknologi digital dan arus informasi yang deras, perpustakaan masih memegang peranan penting sebagai pusat pengetahuan dan literasi. Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menyadari hal tersebut dan terus berupaya meningkatkan fungsi dan peran Perpustakaan Daerah Kabupaten OKI agar lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.

Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah dengan meluncurkan gedung layanan perpustakaan daerah yang representatif dan nyaman. Acara peluncuran yang diselenggarakan pada Kamis, 21 November 2024, di halaman Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten OKI tersebut dihadiri oleh Pj Bupati OKI, Ir. Asmar Wijaya, M.Si.; Deputi II Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional RI, Dr. Adin Bondar, S.Sos, M,Si; Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan, M. Zaki Aslam, S.IP, M.Si.; serta jajaran pemerintah daerah dan masyarakat OKI.

Perpustakaan: Sarana Rekreasi dan Wisata Baca

Dalam sambutannya, Pj Bupati OKI, Ir. Asmar Wijaya, M.Si., menyampaikan bahwa perpustakaan daerah tidak hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan dan meminjam buku, tetapi juga harus menjadi sarana rekreasi dan wisata baca yang menyenangkan dan edukatif.

"Kami bersyukur telah dibangunnya gedung pelayanan perpustakaan yang representatif dan nyaman di Kabupaten OKI. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih mengenalkan Perpustakaan Daerah Kabupaten OKI serta untuk meningkatkan literasi. Dengan demikian, harapannya masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir lebih mengenal dan tertarik untuk mengunjungi Perpustakaan Daerah serta mampu menambah satu budaya yaitu membaca," ujar Asmar Wijaya.

Tiga Kunci Mengembangkan Literasi

Deputi II Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional RI, Dr. Adin Bondar, S.Sos, M,Si., menyampaikan tiga kunci utama dalam mengembangkan literasi di era digital, yaitu:

  • Sinergitas: Kerja sama yang solid antara semua stakeholder, termasuk pemerintah, perpustakaan, sekolah, dan masyarakat, sangat penting dalam meningkatkan literasi.
  • Kolaborasi: Kolaborasi antar daerah dan pusat yang saling berperan dan mendukung akan mempercepat peningkatan literasi di seluruh Indonesia.
  • Inovasi: Inovasi tanpa henti diperlukan untuk menyesuaikan perpustakaan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Adin Bondar juga berharap dengan dibangunnya gedung perpustakaan daerah di Kabupaten OKI, masyarakat dapat memanfaatkannya secara maksimal untuk memperoleh pengetahuan dan informasi.

Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan, M. Zaki Aslam, S.IP, M.Si., mengajak semua pihak untuk aktif mensosialisasikan keberadaan dan layanan perpustakaan daerah kepada masyarakat.

"Terus lakukan sosialisasi melalui apa saja kepada masyarakat, agar layanan perpustakaan banyak dikunjungi dan meningkatkan minat baca serta mudah-mudahan dapat mencerdaskan masyarakat di Sumatera Selatan khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir," jelas Zaki.

Perpustakaan sebagai Tempat Rekreasi Edukatif

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten OKI, Antonio Romadhon, S.Sos, MM., menjelaskan bahwa peluncuran gedung layanan perpustakaan daerah ini bertujuan untuk menciptakan tempat rekreasi yang menyenangkan dan edukatif bagi pelajar maupun masyarakat umum.

"Launching gedung layanan perpustakaan daerah dibangun atas dasar meningkatkan literasi di Kabupaten OKI dan bertujuan untuk tempat rekreasi yang menyenangkan dan edukatif bagi pelajar maupun masyarakat dan tidak hanya tempat membaca buku melainkan tempat beraktivitas dan berkegiatan," jelas Antonio.

Perpustakaan di Era Digital

Perpustakaan di era digital tidak lagi sekedar tempat menyimpan buku fisik. Perpustakaan modern harus bertransformasi menjadi pusat informasi dan literasi yang terintegrasi dengan teknologi digital.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan perpustakaan untuk beradaptasi dengan era digital:

  • Menyediakan akses internet dan komputer bagi pengunjung: Memudahkan pengunjung untuk mengakses informasi digital dan menggunakan aplikasi pembelajaran.
  • Mengembangkan koleksi digital: Menyediakan e-book, jurnal online, dan sumber informasi digital lainnya untuk melengkapi koleksi buku fisik.
  • Membuat aplikasi perpustakaan mobile: Memudahkan pengunjung untuk mengakses katalog buku, meminjam buku, dan mengakses layanan perpustakaan lainnya melalui smartphone.
  • Menyelenggarakan kegiatan literasi digital: Mengadakan pelatihan dan workshop tentang literasi digital, pemanfaatan teknologi informasi, dan keterampilan digital lainnya.
  • Menciptakan ruang kreatif dan inovatif: Menyediakan ruang yang nyaman dan mendukung bagi pengunjung untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi.

Peluncuran gedung layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten OKI merupakan langkah positif dalam meningkatkan literasi dan menciptakan ruang publik yang edukatif bagi masyarakat. Dengan dukungan dari semua pihak, Perpustakaan Daerah Kabupaten OKI diharapkan dapat menjadi oase literasi yang menyegarkan di era digital dan berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Related Post