Bekasi, Gradasigo - Siswa Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi menjalani serangkaian kegiatan pada saat proses simulasi Sekolah Rakyat berlangsung, salah satunya cek kesehatan gratis.
"Hari ini (simulasi) kita mulai dengan cek kesehatan, macam-macam yang dicek, mulai dari cek darah, mata, telinga, jantung, gigi, agak panjang juga perjalanan cek kesehatannya," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat meninjau langsung proses simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Bekasi, Rabu (9/7/2025).
Gus Ipul menjelaskan cek kesehatan gratis di Sekolah Rakyat merupakan bagian kerjasama Kementerian Sosial dengan Kementerian Kesehatan. Cek Kesehatan Gratis merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan masyarakat Indonesia tetap sehat. Program ini menargetkan 280 juta orang penerima.
"Insya Allah nanti pada tanggal 14 Juli, semua dimulai dengan cek kesehatan, baik untuk gurunya, kepala sekolahnya, maupun juga seluruh siswanya," urainya.
Dalam pemeriksaan kesehatan di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Puskesmas Karang Kitri.
Agnes dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan menjelaskan pemeriksaan kesehatan untuk siswa dilakukan secara lengkap. "Mulai dari cek tinggi badan, berat badan, kebugaran, tekanan darah, gula darah, anemia, hepatitis, frambusia, kusta, scabies, hingga cek gigi, telinga, dan mata," jelasnya.
Ia menambahkan hari ini seluruh siswa yang ikut simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi akan menjalani pemeriksaan kesehatan secara simultan oleh dokter dan perawat dari Puskesmas Karang Kitri.
Melalui Sekolah Rakyat bukan hanya membantu anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem mendapatkan pendidikan yang layak, dengan adanya cek kesehatan sebelum siswa mengikuti proses pembelajaran, menunjukan komitmen pemerintah dalam menghadirkan hidup yang lebih sejahtera bagi anak-anak Indonesia.
Beberapa siswa sama sekali belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap seperti di Sekolah Rakyat. Salah satunya, Salwa Yastha Abizah yang didampingi oleh ibunya Fitria. Ia berasal dari Kelurahan Sumur Batu, ayahnya bekerja sebagai satpam dan harus menghidupi tiga orang anak.
"Cek kesehataan menurut saya bagus, awal masuk itu kan belum tahu kondisi anak, dengan dicek jadi diketahui, belum pernah cek kesehatan selengkap ini," kata Fitria.
Ia mengaku mendukung anaknya bisa bersekolah di Sekolah Rakyat, untuk melatih kedisiplinan dan kemandirian anaknya. "Karena biasanya kalau jauh dari orang tua, anak baru belajar (mandiri)," ujarnya.
Sementara itu, Rizka Anggraeni siswa dari Bantar Gebang juga menyampaikan seumur hidupnya, ia baru pertama kali melakukan cek kesehatan secara lengkap di Sekolah Rakyat
"Enggak tahu (kondisi kesehatan), enggak pernah ngecek sebelumnya, tadi dicek mata, telinga, gigi, berat badan, tinggi badan, tensi," ujar Rizka setelah melaksanakan pemeriksaan kesehatan.
Rizka adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari keluarga kurang mampu, ayahnya bekerja sebagai driver ojek online. "Motivasi masuk Sekolah Rakyat, pengen mencoba hal baru," tuturnya.
Dilansir dari laman kemensos.go.id