Ogan Komering Ilir, gradasigo — Wakil Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Supriyanto, kembali menunjukkan ketidakpuasannya terhadap pengelolaan aset-aset pertanian bantuan pemerintah di wilayahnya.
Dalam sidak lanjutan yang dilakukan pada Jumat (11/04/2025) ke Gudang Unit Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) Desa Sindang Sari, Kecamatan Lempuing, ia mendapati sejumlah Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) dalam kondisi rusak dan tidak terpakai.
Pemandangan ini sontak memicu keprihatinan dan perintah tegas dari orang nomor dua di Kabupaten OKI tersebut.
“Ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi! Ratusan Alsintan yang seharusnya bisa membantu petani meningkatkan hasil panen, justru teronggok begitu saja karena masalah perawatan. Ini namanya pemborosan aset negara yang tidak bisa kita toleransi,” ujar Wabup Supriyanto dengan nada geram saat melakukan inspeksi.
Ia menegaskan bahwa kejadian ini tidak boleh terulang kembali dan meminta dinas terkait untuk segera mengambil tindakan nyata.
Dalam sidak tersebut, Supriyanto menemukan berbagai jenis Alsintan yang kondisinya memprihatinkan, mulai dari traktor, pompa air, hingga mesin panen yang tampak berkarat dan tidak terawat.
Menurutnya, masalah utama yang menyebabkan kondisi ini adalah kurangnya alokasi anggaran untuk biaya perawatan yang memadai.
Ia pun memerintahkan kepada dinas terkait untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi seluruh Alsintan bantuan pemerintah yang ada di Kabupaten OKI, termasuk yang berada di gudang UPJA maupun yang sudah didistribusikan kepada kelompok tani.
“Saya minta secepatnya dilakukan pendataan ulang. Mana saja alat yang masih bisa digunakan, mana yang butuh perbaikan, dan mana yang sudah benar-benar tidak layak pakai. Setelah itu, segera ajukan solusi konkret. Apakah yang rusak masih bisa diperbaiki, atau jika memang sudah tidak bisa, opsi pelelangan atau pemanfaatan lain harus segera dipertimbangkan. Jangan sampai aset-aset ini terus menjadi beban tanpa memberikan manfaat,” tegasnya.
Wabup Supriyanto juga mengingatkan bahwa keberadaan Alsintan ini sangat krusial dalam mendukung program peningkatan produksi beras nasional yang juga menjadi fokus pemerintah daerah.
Kabupaten OKI memiliki target yang cukup ambisius dalam hal optimalisasi lahan dan pembukaan lahan sawah baru di tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut, ketersediaan Alsintan yang berfungsi dengan baik menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan.
“Tahun ini kita punya target besar untuk pertanian. Optimalisasi lahan dan cetak sawah baru membutuhkan dukungan peralatan yang memadai. Kita sudah mendapatkan bantuan ratusan Alsintan dari pusat, dan sebagian sudah diserahkan ke petani. Jangan sampai yang sudah ada ini malah tidak bisa dimanfaatkan karena masalah sepele seperti kurangnya perawatan,” katanya.
Lebih lanjut, Supriyanto menekankan bahwa keberadaan UPJA seharusnya menjadi motor penggerak kemajuan pertanian di tingkat kecamatan. UPJA tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat, tetapi juga harus aktif memberikan pelayanan kepada petani, seperti penyewaan Alsintan dengan harga terjangkau, jasa perbaikan, serta pelatihan penggunaan teknologi pertanian modern.
“UPJA ini harus lebih proaktif. Jangan hanya menunggu petani datang. Mereka harus jemput bola, memberikan solusi bagi kebutuhan petani akan mekanisasi pertanian. Dengan begitu, Alsintan yang ada bisa benar-benar bermanfaat dan meningkatkan efisiensi serta produktivitas,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret untuk mengatasi masalah Alsintan yang terbengkalai, Pemkab OKI berencana untuk mengkaji berbagai opsi hukum dan administratif. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah pelelangan Alsintan yang sudah rusak parah namun masih memiliki nilai ekonomis.
Selain itu, opsi hibah kepada pihak-pihak yang bersedia dan mampu memperbaiki serta memanfaatkan Alsintan tersebut juga akan dipertimbangkan, tentunya dengan tetap memperhatikan regulasi yang berlaku.
“Kita akan pelajari semua kemungkinan. Yang terpenting adalah bagaimana caranya agar aset-aset ini bisa kembali memberikan manfaat bagi masyarakat petani kita. Prinsipnya jelas, jika bisa diperbaiki, kita perbaiki. Jika tidak, kita cari cara lain yang sesuai dengan aturan agar tidak ada lagi aset negara yang sia-sia,” pungkas Supriyanto.
Dengan tindakan tegas dan komitmen yang ditunjukkan oleh Wakil Bupati Supriyanto, diharapkan masalah Alsintan mangkrak di Kabupaten OKI dapat segera teratasi. Optimalisasi penggunaan Alsintan ini diharapkan dapat menjadi salah satu kunci utama dalam mewujudkan peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani di Bumi Bende Seguguk.