Wisata

Tugu Khatulistiwa di Drsa Siney Simbol Garis Lintsng NOL di Sulawesi Tengah

Gambar tugu khatulistiwa di Desa Siney Kec. Tinombo Selatan Kab. Parigi Moutong

Gambar tugu khatulistiwa di Desa Siney Kec. Tinombo Selatan Kab. Parigi Moutong

Palu Sulteng,  gradasigo - Tepat yanggal 6 Oktober 2024, saya bersama keluarga melakukan perjalanan dari Toli toli menuju Kota Palu, pada jalur trans Sulawesi yang biasa disebut Jalur Pantai Timur, dalam perjalanan tersebut kami mlewati salah satu objek wisata Dunia, yakni Tugu Khatulistiwa, sehingga menyempatkan diri mampir di Tugi Tersebut.

Tugu Khatulistiwa yang berdiri megah di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menjadi simbol penting bagi wilayah tersebut dan Indonesia pada umumnya.

Tugu ini menandai titik nol derajat garis lintang yang membelah bumi menjadi belahan bumi utara dan selatan. Letak geografis yang unik ini menjadikan Desa Siney tempat istimewa yang dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai penjuru.

Sejarah Tugu Khatulistiwa

Tugu Khatulistiwa di Desa Siney dibangun pada tahun 1992 sebagai tanda bahwa Desa Siney terletak tepat di garis khatulistiwa. Pembangunan tugu ini merupakan bagian dari kegiatan Latihan Integrasi Taruna Dewasa (LATSITARDA) Nusantara XIII (1991-1992). Peresmian tugu tersebut dilakukan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Jenderal Try Sutrisno. 

Garis Khatulistiwa dan Desa Siney

Garis khatulistiwa merupakan garis lintang yang terletak pada 0 derajat dan membagi bumi menjadi belahan bumi utara dan selatan. Desa Siney, yang dilalui oleh garis ini, memiliki keunikan tersendiri.

Pada tanggal 21 Maret dan 23 September, tepat pukul 12.00 siang, matahari akan berada tepat di atas kepala, sehingga bayangan benda-benda di sekitarnya akan menghilang. Fenomena ini disebut dengan "Hari Tanpa Bayangan." 

Makna Tugu Khatulistiwa

Tugu Khatulistiwa Desa Siney tidak hanya menjadi simbol geografis penting, tetapi juga memiliki makna budaya dan wisata yang kuat. Keberadaannya sebagai titik nol derajat garis lintang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, khususnya yang ingin merasakan sensasi Hari Tanpa Bayangan. 

Selain itu, tugu ini juga merupakan simbol kearifan lokal masyarakat Desa Siney dan sekitarnya. Mereka telah lama menjadikan tugu ini sebagai simbol kebanggaan dan identitas. 

Pengembangan Wisata Khatulistiwa

Pemerintah Desa Siney telah berupaya mengembangkan wisata Khatulistiwa dengan membangun berbagai fasilitas, seperti:

- Tugu Khatulistiwa: Tugu ini sendiri menjadi objek wisata utama, dengan penataan yang lebih baik untuk kenyamanan pengunjung.

- Pusat Informasi Wisata: Menyediakan informasi tentang sejarah dan budaya Desa Siney, serta fasilitas wisata di sekitarnya.

- Sarana dan Prasarana: Fasilitas penunjang wisata seperti tempat parkir, toilet, dan warung makan telah dibangun.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, wisata Khatulistiwa Desa Siney diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Sulawesi Tengah.

Related Tag :

Related Post