Tekno

UMKM Batik Madiun Menyongsong Era Digital: Kesiapan, Tantangan, dan Peluang

Yoeni Astoeti dengan karya Batik Keris Asoka, menjadi ciri khas Batik Kelurahan Madiun Lor, Kota Madiun. Foto : Dok. Madiun Today

Yoeni Astoeti dengan karya Batik Keris Asoka, menjadi ciri khas Batik Kelurahan Madiun Lor, Kota Madiun. Foto : Dok. Madiun Today

Madiun, gradasigo - Dalam beberapa tahun terakhir, adopsi digital semakin menjadi kebutuhan utama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk tetap relevan di tengah persaingan pasar.

Namun, seberapa siap UMKM, khususnya di Madiun, dalam menghadapi perubahan ini? Sebagai pelaku UMKM yang sukses, Yoeni Astuti, pemilik Batik Keris Asoka, batik khas dari Kelurahan Madiun Lor, memberikan pandangan menarik.

Yoeni Astuti, yang telah lama berkarya di dunia batik dengan menciptakan motif-motif khas Madiun Lor, menyatakan bahwa adopsi digital bukan hanya soal mengikuti tren, melainkan menjadi keharusan bagi keberlangsungan usaha.

"Dulu, pemasaran batik lebih banyak melalui pameran dan kunjungan langsung. Sekarang, tanpa memanfaatkan teknologi digital seperti media sosial dan e-commerce, sulit untuk menjangkau pasar yang lebih luas," ujarnya.

Batik Keris Asoka, yang menjadi salah satu ikon dari Kelurahan Madiun Lor, kini mulai merambah pasar online dengan memanfaatkan platform digital seperti Instagram dan marketplace nasional.

Langkah ini, menurut Yoeni, telah memberikan dampak signifikan, terutama dalam hal peningkatan pesanan dari luar daerah. “Digitalisasi memudahkan pelanggan di luar kota untuk melihat koleksi kami, bahkan ada pembeli dari luar negeri yang tertarik,” tambahnya.

Namun, Yoeni juga mengakui bahwa proses adopsi digital tidak selalu mulus. Banyak tantangan yang dihadapi, terutama dalam hal pemahaman teknologi dan akses internet yang memadai. “Banyak UMKM di sekitar Madiun yang belum terbiasa dengan teknologi, jadi butuh waktu dan pendampingan agar mereka bisa benar-benar merasakan manfaatnya,” jelasnya.

Untuk menyongsong era digital, pelatihan-pelatihan dan pendampingan dari pemerintah atau asosiasi UMKM sangat penting. Dalam hal ini, dukungan dari pemerintah daerah dan asosiasi seperti Asosiasi UMKM Jawa Timur, yang diketuai oleh Kusbeni Abdulloh, diharapkan dapat mempercepat proses digitalisasi UMKM di Madiun.

Peluang yang ditawarkan oleh digitalisasi sangat besar, mulai dari pemasaran yang lebih luas, efisiensi produksi melalui penggunaan teknologi, hingga kemudahan dalam mengelola keuangan.

Namun, kesiapan dari pelaku UMKM itu sendiri juga menjadi kunci penting. "Kita harus siap beradaptasi, belajar teknologi baru, dan terus berinovasi agar tidak tertinggal," pungkas Yoeni.

Adopsi digital bagi UMKM seperti Batik Keris Asoka menjadi bukti bahwa dengan kesiapan dan dukungan yang tepat, para pelaku usaha kecil dapat tumbuh dan berkembang di tengah era digital yang terus berubah ini.

Related Post