PALEMBANG, gradasigo - Sebanyak 1.060 pemudik gratis mulai bertolak dari Stasiun Kertapati, Palembang, pada Kamis (27/3/2025), menggunakan layanan kereta api dalam program mudik gratis Lebaran 2025. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan, dan Bank Sumsel Babel.
Para pemudik gratis tersebut diberangkatkan menggunakan dua relasi kereta api, yaitu KA Bukit Serelo dengan rute Kertapati-Lubuklinggau dan KA Rajabasa dengan rute Kertapati-Tanjungkarang. Pelepasan keberangkatan dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Cik Ujang.
Manager Humas KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, menjelaskan bahwa masing-masing relasi kereta api mengangkut 530 pemudik gratis. "Program mudik gratis ini adalah wujud sinergitas dan kolaborasi antara KAI Divre III Palembang, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dan Bank Sumsel Babel untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam melaksanakan perjalanan mudik ke kampung halaman," ungkap Aida.
Lebih lanjut, Aida Suryanti menambahkan bahwa program mudik gratis ini tidak hanya bertujuan untuk membantu masyarakat agar dapat kembali ke kampung halaman secara cuma-cuma, tetapi juga untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan tingkat kecelakaan di jalan raya yang sering terjadi pada setiap momen arus mudik Lebaran.
Para peserta program mudik gratis ini sebelumnya telah melalui proses registrasi dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan dan Bank Sumsel Babel. Keberangkatan pada tanggal 27 Maret 2025 merupakan realisasi dari pendaftaran yang telah dilakukan sebelumnya.
Selain keberangkatan gratis pada tanggal 27 Maret, program mudik gratis ini juga memberikan keuntungan bagi penumpang yang telah memiliki tiket KA Bukit Serelo dan KA Rajabasa untuk keberangkatan pada hari ini, Jumat (28/3/2025). Mereka akan mendapatkan cashback atau penggantian dana sebesar harga tiket tanpa dikenakan biaya administrasi bank.
"Melalui program mudik gratis ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat Sumatera Selatan untuk dapat berkumpul bersama keluarga tercinta dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah yang akan datang," kata Aida.
Berdasarkan data penjualan tiket kereta api hingga hari keenam Masa Angkutan Lebaran 2025, atau Rabu (26/3/2025), tercatat sebanyak 70.277 tiket telah terjual. Jumlah ini mencapai 106?ri total kapasitas tempat duduk yang disediakan, yaitu sebanyak 66.088 tempat duduk.
Puncak arus mudik sendiri diprediksi akan terjadi pada hari ini, Jumat (28/3/2025), atau H-3 Lebaran. Tingkat penjualan tiket pada periode puncak ini bahkan mencapai 122%, menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan kereta api sebagai moda transportasi mudik, terutama karena bertepatan dengan dimulainya libur kerja dan sekolah.
Sementara itu, untuk puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada Minggu (6/4/2025), tingkat penjualan tiket juga sudah cukup tinggi, mencapai 111%. Pihak KAI Divre III Palembang memperkirakan bahwa jumlah penjualan tiket ini akan terus bertambah seiring dengan masih berlangsungnya penjualan.
KA Bukit Serelo dengan relasi Kertapati-Lubuklinggau masih menjadi pilihan favorit masyarakat untuk perjalanan mudik Lebaran tahun ini. Rata-rata tingkat penjualan tiket untuk KA Bukit Serelo setiap harinya mencapai 130%-140?ri kapasitas tempat duduk yang tersedia.
Bagi calon penumpang yang ingin menggunakan kereta api menuju Lubuklinggau atau Palembang dan kehabisan tiket KA Bukit Serelo, PT KAI Divre III Palembang menyarankan untuk menggunakan KA Komersial Sindang Marga sebagai alternatif. KA Sindang Marga menawarkan fasilitas pelayanan kelas eksekutif dan bisnis.
"KAI Divre III Palembang berkomitmen untuk terus mendukung Asta Cita Pemerintah dalam mendorong transportasi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan, terutama pada angkutan Lebaran tahun ini untuk mewujudkan perjalanan mudik yang tenang dan menyenangkan," pungkas Aida Suryanti.