Kolom

2025: Saat Dunia Bergolak, Akankah Indonesia Bertahan atau Bangkit?

Ilustrasi kondisi ekonomi global. Foto : Bambag Brodjonegoro

Ilustrasi kondisi ekonomi global. Foto : Bambag Brodjonegoro

Madiun, gradasigo - Tahun 2025 menjanjikan pergolakan yang tidak biasa. Dunia bersiap menghadapi inflasi global, stagnasi ekonomi Eropa, dan gejolak geopolitik yang semakin memanas. Dari konflik Timur Tengah yang mengancam pasokan minyak dunia hingga perlambatan ekonomi China, segala hal tampak bergerak menuju ketidakpastian.

 

Namun, apakah semua ini berarti Indonesia hanya bisa menunggu dampak? Tentu tidak. Meski pertumbuhan ekonomi melambat ke angka 4,95% di triwulan III 2024, Indonesia punya peluang besar untuk mengambil alih momentum. Relokasi investasi dari China akibat perang dagang membuka jalan bagi sektor manufaktur dan ekspor untuk bersinar. Bisakah ini menjadi kunci kebangkitan ekonomi kita?

 

Satu hal yang pasti, masyarakat harus siap. Dengan kenaikan PPN hingga 12%, daya beli diprediksi tertekan. Pemerintah juga menghadapi tantangan besar: memastikan kebijakan fiskal dan sosial berjalan optimal untuk melindungi yang paling rentan, sekaligus memacu pertumbuhan.

 

Tahun 2025 bukan sekadar ujian, tapi juga kesempatan. Jika strategi cermat diterapkan—dari peningkatan iklim investasi hingga penguatan kebijakan antidumping—Indonesia bisa menjadi salah satu pemain utama di kancah global.

 

Siapkah kita menjawab tantangan ini? Atau justru membiarkan peluang berlalu begitu saja? Semua kembali pada langkah-langkah kita hari ini.

Related Post