Jakarta, gradasigo - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, yaitu tingginya biaya logistik. Masalah ini menjadi hambatan signifikan bagi UMKM dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan daya saing.
Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok UKM Kemenkop UKM, Ali Alkatiri, menjelaskan bahwa permasalahan logistik semakin mendominasi sebagai salah satu kendala utama yang dihadapi oleh UMKM.
"Perlogistikan dan menjamin rantai pasok masih menjadi persoalan besar bagi UMKM. Ini adalah salah satu obstacle yang kian mengemuka," kata Ali dalam acara J&T Connect Preneur Summit di Swissotel PIK Avenue, Jakarta Utara, Selasa (3/12/2024), seperti dilansir Bisnis.com.
Sinergi dan Kolaborasi untuk Menciptakan Solusi
Ali menegaskan bahwa penyelesaian masalah biaya logistik ini tidak dapat dilakukan secara sepihak. Diperlukan sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku usaha logistik, dan UMKM itu sendiri, untuk menciptakan solusi yang inovatif, efisien, handal, dan berkelanjutan.
Peninjauan Ulang Regulasi dan Penerapan Prinsip Ekonomi Berkelanjutan
Ali mengungkapkan bahwa pemerintah dapat meninjau ulang regulasi yang relevan untuk mendukung pengembangan UMKM dan mengatasi permasalahan biaya logistik. Beberapa regulasi yang dapat ditinjau ulang antara lain Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2012 dan Perpres Nomor 5 Tahun 2020, serta berbagai peraturan menteri yang mendukung pengembangan UMKM.
Selain itu, Ali juga menekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan, termasuk green economy dan blue economy, bagi UMKM. Dalam era saat ini, UMKM dan perusahaan diharapkan tidak hanya menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), tetapi juga menjalankan prinsip keberlanjutan sesuai dengan tuntutan global.
"Kita harus membuka kembali regulasi yang mungkin perlu ditata ulang, sembari memastikan bahwa UMKM mampu beradaptasi dengan tuntutan ekonomi berkelanjutan," jelasnya.
Tingginya biaya logistik di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:
- Infrastruktur yang belum memadai: Kondisi infrastruktur logistik di Indonesia, seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara, masih belum memadai di beberapa daerah. Hal ini menyebabkan proses distribusi barang menjadi tidak efisien dan memakan biaya yang tinggi.
- Proses birokrasi yang rumit: Proses birokrasi yang rumit dan berbelit-belit juga menjadi salah satu faktor penyebab tingginya biaya logistik. Perizinan dan administrasi yang kompleks dapat menghambat kelancaran arus barang dan meningkatkan biaya logistik.
- Kurangnya integrasi sistem logistik: Sistem logistik di Indonesia masih belum terintegrasi dengan baik. Hal ini menyebabkan kurangnya efisiensi dalam proses distribusi barang dan meningkatkan biaya logistik.
- Keterbatasan sumber daya manusia (SDM): Keterbatasan SDM yang kompeten di bidang logistik juga menjadi salah satu faktor penyebab tingginya biaya logistik. Kurangnya tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman dapat menghambat proses distribusi barang dan meningkatkan biaya logistik.
Tingginya biaya logistik memberikan dampak negatif bagi UMKM, diantaranya:
- Menurunkan daya saing: Tingginya biaya logistik menyebabkan harga produk UMKM menjadi kurang kompetitif dibandingkan dengan produk dari negara lain.
- Mengurangi keuntungan: Biaya logistik yang tinggi dapat memakan sebagian besar keuntungan yang diperoleh oleh UMKM.
- Menghambat ekspansi pasar: Tingginya biaya logistik dapat menghambat UMKM dalam melakukan ekspansi pasar, baik di pasar domestik maupun pasar internasional.
- Menghambat pertumbuhan ekonomi: Tingginya biaya logistik dapat menghambat pertumbuhan ekonomi nasional karena UMKM merupakan salah satu pilar perekonomian Indonesia.
Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk menurunkan biaya logistik, diantaranya:
- Pengembangan infrastruktur logistik: Pemerintah terus melakukan pembangunan dan perbaikan infrastruktur logistik, seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara.
- Penyederhanaan birokrasi: Pemerintah juga terus berupaya untuk menyederhanakan birokrasi dan perizinan terkait dengan kegiatan logistik.
- Peningkatan integrasi sistem logistik: Pemerintah mendorong integrasi sistem logistik nasional untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya logistik.
- Pengembangan SDM di bidang logistik: Pemerintah menyediakan berbagai program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM di bidang logistik.
Tingginya biaya logistik merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak dalam menciptakan solusi yang inovatif, efisien, dan berkelanjutan. Pemerintah juga perlu terus melakukan upaya untuk menurunkan biaya logistik, seperti mengembangkan infrastruktur, menyederhanakan birokrasi, dan meningkatkan integrasi sistem logistik. Dengan demikian, UMKM dapat berkembang dan berkontribusi secara optimal dalam perekonomian nasional.