Olahraga

Comeback Dramatis! AC Milan Jungkalkan Inter 3-2, Rossoneri Juara Piala Super Italia

Comeback Dramatis! AC Milan Jungkalkan Inter 3-2, Rossoneri Juara Piala Super Italia. Foto: dok. FP Nacmio Reborn

Comeback Dramatis! AC Milan Jungkalkan Inter 3-2, Rossoneri Juara Piala Super Italia. Foto: dok. FP Nacmio Reborn

PALEMBANG, gradasigo - AC Milan merengkuh trofi Piala Super Italia dengan cara yang spektakuler. Rossoneri secara dramatis menaklukkan rival sekota mereka, Inter Milan, dengan skor tipis 3-2 di Al-Awwal Park, Selasa (7/1/2025) dini hari WIB.

Kemenangan ini terasa lebih manis karena diraih setelah tertinggal dua gol lebih dulu, menunjukkan mental juara dan semangat pantang menyerah yang luar biasa dari pasukan Sergio Conceicao.

Pertandingan yang diwarnai dengan aksi saling serang dan ketegangan hingga menit akhir ini, menjadi bukti rivalitas panas Derby della Madonnina yang selalu menyuguhkan laga berkelas.

Sejak peluit babak pertama dibunyikan, kedua tim langsung menampilkan permainan terbuka dan saling jual beli serangan. AC Milan, yang berusaha mengakhiri puasa gelar Piala Super Italia sejak 2016, mengambil inisiatif serangan lebih dulu.

Pada menit ke-10, Tijjani Reijnders hampir saja membuka keunggulan bagi Rossoneri. Mendapatkan ruang tembak di luar kotak penalti, Reijnders melepaskan tendangan keras yang sayangnya masih melebar tipis di sisi gawang Inter yang dikawal Yan Sommer. Ancaman ini menjadi sinyal awal bahwa Milan datang dengan ambisi besar untuk meraih kemenangan.

Inter, yang berstatus sebagai juara bertahan, tidak tinggal diam. Nerazzurri membalas dengan serangan balik cepat yang membahayakan pertahanan Milan. Pada menit ke-23, Federico Dimarco membuat publik Al-Awwal Park bergemuruh.

Dari sisi kiri, Dimarco menusuk ke dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan keras yang mengarah ke pojok kanan gawang. Beruntung bagi Milan, Mike Maignan tampil sigap dan berhasil menepis bola, menggagalkan peluang emas Inter.

Gol Telat Lautaro Martinez Membawa Inter Unggul di Babak Pertama

Pertandingan semakin memanas di penghujung babak pertama. Ketika laga sepertinya akan berakhir imbang tanpa gol di paruh pertama, Lautaro Martinez muncul sebagai pemecah kebuntuan. Memanfaatkan kelengahan lini pertahanan Milan di menit injury time babak pertama, striker asal Argentina ini berhasil menyambar bola liar di depan gawang dan menceploskannya ke gawang Maignan. Gol ini sontak membuat para pendukung Inter bersorak gembira, sementara para pendukung Milan terdiam. Skor 1-0 untuk keunggulan Inter bertahan hingga turun minum.

Mehdi Taremi Tambah Keunggulan Inter, Harapan Milan Sempat Meredup

Memasuki babak kedua, Inter Milan langsung tancap gas. Baru tiga menit laga berjalan, Mehdi Taremi berhasil menggandakan keunggulan Nerazzurri. Menerima umpan terobosan matang, Taremi dengan tenang melepaskan tembakan mendatar yang tak mampu dihentikan oleh Maignan. Skor berubah menjadi 2-0 untuk Inter, membuat Rossoneri semakin tertekan.

Gol cepat Taremi ini seolah meruntuhkan moral para pemain Milan. Di sisi lain, Inter semakin percaya diri dan terus menekan pertahanan Rossoneri. Namun, di tengah tekanan tersebut, semangat juang anak asuh Sergio Conceicao patut diacungi jempol. Mereka tidak menyerah dan terus berjuang untuk mengejar ketertinggalan.

Theo Hernandez dan Christian Pulisic: Duo Kunci Kebangkitan Rossoneri

Titik balik bagi AC Milan terjadi di menit ke-52. Theo Hernandez, yang tampil impresif di sisi kiri pertahanan, menjadi aktor penting dalam memperkecil ketertinggalan. Bek sayap asal Prancis ini menunjukkan kelasnya dengan melepaskan tendangan bebas spektakuler yang meluncur deras ke pojok kiri atas gawang Yan Sommer. Gol indah ini sontak membangkitkan semangat juang para pemain Milan dan mengubah jalannya pertandingan. Skor berubah menjadi 2-1, dan harapan untuk membalikkan keadaan kembali menyala.

Rossoneri semakin gencar menekan pertahanan Inter. Pada menit ke-61, Christian Pulisic hampir saja menyamakan kedudukan. Menerima umpan silang dari sisi kanan, Pulisic melompat tinggi dan melepaskan sundulan keras. Namun, arah bola masih belum menemui sasaran, membuat para pendukung Milan harus kembali menahan napas.

Gol Penyeimbang Pulisic: Stadion Bergemuruh, Asa Juara Kembali Terbuka

Setelah serangkaian usaha, AC Milan akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-80. Kali ini, giliran Christian Pulisic yang mencatatkan namanya di papan skor. Gol ini berawal dari aksi brilian Theo Hernandez yang merangsek dari sisi kiri dan melepaskan umpan tarik mendatar ke kotak penalti. Pulisic, yang berdiri di posisi yang tepat, dengan sigap menyambar bola dan menceploskannya ke gawang Inter. Skor berubah menjadi 2-2, membuat stadion bergemuruh dengan sorak sorai pendukung Milan.

Gol penyama kedudukan ini menjadi bukti nyata kekuatan mental dan semangat pantang menyerah para pemain Milan. Tertinggal dua gol tidak membuat mereka putus asa, justru semakin memacu mereka untuk terus berjuang dan membalikkan keadaan. Kombinasi antara kecepatan Theo Hernandez dan ketajaman Pulisic menjadi kunci utama dalam proses terciptanya gol ini.

Tammy Abraham: Pahlawan Kemenangan Dramatis AC Milan

Pertandingan semakin menegangkan di menit-menit akhir. Kedua tim saling jual beli serangan, mencari gol kemenangan yang akan menentukan nasib mereka di Piala Super Italia. Dan drama yang ditunggu-tunggu pun terjadi di injury time babak kedua. Tammy Abraham, yang masuk menggantikan Yunus Musah di menit ke-77, menjadi pahlawan kemenangan bagi AC Milan.

Gol kemenangan ini tercipta melalui skema serangan balik yang cepat dan terukur. Berawal dari umpan terobosan yang brilian, Abraham kemudian melakukan kerja sama satu-dua yang sangat apik dengan rekan setimnya, sebelum akhirnya melepaskan tembakan yang tak mampu dihentikan oleh Yan Sommer. Bola meluncur deras ke gawang Inter, dan skor berubah menjadi 3-2 untuk keunggulan AC Milan. Gol ini disambut dengan euforia yang luar biasa oleh para pemain dan pendukung Rossoneri.

Analisis Taktik dan Pergantian Pemain yang Jitu

Kemenangan dramatis AC Milan ini tidak lepas dari kepiawaian Sergio Conceicao dalam meracik strategi dan melakukan pergantian pemain yang jitu. Keputusan Conceicao untuk memasukkan Tammy Abraham di menit-menit akhir terbukti menjadi masterstroke yang mengubah jalannya pertandingan. Abraham, yang dikenal dengan kecepatan dan ketajamannya di depan gawang, menjadi pahlawan kemenangan dengan golnya di injury time.

Masuknya Rafael Leao menggantikan Alex Jimenez di menit ke-50 juga memberikan dampak positif bagi serangan Milan. Leao, dengan kecepatannya, kerap kali merepotkan barisan pertahanan Inter. Sementara itu, Ruben Loftus-Cheek yang masuk menggantikan Tijjani Reijnders, juga turut memberikan kontribusi dalam menjaga keseimbangan lini tengah Rossoneri.

Di kubu Inter, Simone Inzaghi juga melakukan beberapa pergantian pemain. Kristjan Asllani masuk menggantikan Hakan Calhanoglu yang mengalami cedera di menit ke-35. Carlos Augusto masuk menggantikan Federico Dimarco di menit ke-66, dan Davide Frattesi masuk menggantikan Nicolo Barella di menit ke-84. Namun, pergantian pemain yang dilakukan Inzaghi tidak mampu mengubah hasil akhir pertandingan.

Derby della Madonnina yang Tak Terlupakan

Pertandingan Inter vs Milan di Piala Super Italia kali ini akan dikenang sebagai salah satu Derby della Madonnina yang paling dramatis dan tak terlupakan. Kedua tim menampilkan permainan yang ngotot dan penuh determinasi. Inter yang sempat unggul dua gol, harus mengakui keunggulan Milan yang mampu bangkit dan membalikkan keadaan di menit-menit akhir.

Kemenangan ini menjadi kado istimewa bagi AC Milan dan para pendukungnya. Trofi Piala Super Italia ini menjadi trofi pertama yang diraih Rossoneri di bawah asuhan Sergio Conceicao, dan menjadi modal berharga untuk mengarungi sisa musim kompetisi.

Lebih dari Sekadar Trofi: Mental Juara dan Semangat Pantang Menyerah

Kemenangan ini lebih dari sekadar raihan trofi. Ini adalah bukti mental juara dan semangat pantang menyerah yang dimiliki oleh para pemain AC Milan. Tertinggal dua gol tidak membuat mereka patah semangat, justru semakin memacu mereka untuk berjuang lebih keras dan membalikkan keadaan. Mentalitas inilah yang menjadi kunci sukses Rossoneri dalam meraih kemenangan dramatis ini.

Pertandingan Inter vs Milan di ajang Piala Super Italia yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan AC Milan menjadi laga yang penuh drama dan menegangkan. Rossoneri menunjukkan mental juara dengan melakukan comeback yang luar biasa setelah tertinggal dua gol terlebih dahulu.

Gol dari Theo Hernandez, Christian Pulisic, dan Tammy Abraham di menit-menit akhir, membalikkan keadaan dan mengantarkan AC Milan meraih trofi Piala Super Italia. Kemenangan ini menjadi bukti kerja keras, semangat pantang menyerah, dan strategi jitu dari pelatih Sergio Conceicao.

Di sisi lain, Inter Milan yang sempat unggul melalui Lautaro Martinez dan Mehdi Taremi, harus mengakui keunggulan Rossoneri dan merelakan gelar juara melayang. Pertandingan ini sekali lagi menegaskan bahwa Derby della Madonnina selalu menyuguhkan laga yang penuh gengsi, emosi, dan drama yang tak terduga, menjadikannya salah satu derbi paling menarik di dunia.

Bagi AC Milan, kemenangan ini menjadi modal berharga untuk mengarungi sisa musim dan motivasi tambahan untuk meraih lebih banyak trofi di masa mendatang.

Related Post