Sosok

Dari Pencuci Piring hingga Miliarder AI: Kisah Inspiratif Jensen Huang, Pendiri Nvidia

Dari Pencuci Piring hingga Miliarder AI: Kisah Inspiratif Jensen Huang, Pendiri Nvidia. Foto: dok. cafef.vn

Dari Pencuci Piring hingga Miliarder AI: Kisah Inspiratif Jensen Huang, Pendiri Nvidia. Foto: dok. cafef.vn

Palembang, gradasigo – Kisah hidup Jensen Huang, pendiri dan CEO Nvidia, adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan tekad yang kuat dapat membawa seseorang mencapai kesuksesan. Huang, yang dulunya hanya seorang pencuci piring, kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia berkat keberhasilan Nvidia di industri kecerdasan buatan (AI).

Huang lahir di Taiwan dan pindah ke Amerika Serikat pada usia 9 tahun. Pekerjaan pertamanya adalah sebagai pencuci piring di restoran waralaba Denny's.

"Ini adalah pilihan karier yang bagus. Aku sangat merekomendasikan setiap orang memulai pekerjaan pertama di bisnis restoran. Itu mengajarkan kerendahan hati dan kerja keras. Aku mungkin adalah pencuci piring terbaik Denny's," kenangnya.

Huang tidak segan melakukan pekerjaan apa pun, termasuk membersihkan toilet.

"Aku dulu membersihkan toilet. Aku sudah membersihkan banyak toilet. Aku sudah membersihkan lebih banyak toilet daripada Anda semua," canda Huang dalam sebuah wawancara.

Dalam wawancara dengan CBS, Huang mengaku heran dengan nasibnya yang sangat beruntung. Ia mungkin tidak pernah membayangkan bahwa dari seorang pencuci piring, kini ia bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

"Ini adalah hal yang paling luar biasa, bahwa seorang tukang cuci piring dan pelayan biasa bisa tumbuh menjadi seperti ini. Tidak ada keajaiban, ini hanya 61 tahun kerja keras setiap hari," katanya, merujuk pada usianya.

Huang dikenal sebagai sosok yang pekerja keras, perfeksionis, dan memiliki standar yang tinggi.

"Seharusnya memang seperti itu. Jika kalian ingin melakukan hal-hal yang luar biasa, hal itu seharusnya tidak mudah," katanya.

Huang mendirikan Nvidia pada tahun 1993 bersama dua rekannya. Nvidia awalnya fokus pada pengembangan chip grafis untuk permainan komputer (game). Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, Nvidia berhasil memasuki pasar AI dan menjadi salah satu perusahaan terkemuka di industri tersebut.

Chip AI buatan Nvidia banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan teknologi raksasa, seperti Google, Facebook, dan Amazon, untuk mengembangkan berbagai aplikasi AI, seperti mobil self-driving , pengenal wajah, dan penerjemahan bahasa.

Huang memiliki sekitar 86,76 juta saham Nvidia, atau lebih dari 3,5% saham perusahaan. Seiring dengan meningkatnya valuasi Nvidia karena booming industri AI, kekayaan Huang pun terus meningkat. Menurut Forbes, kekayaan bersih Huang saat ini mencapai 121 miliar dollar AS atau sekitar Rp1.900 triliun.

Ada beberapa faktor yang membawa Jensen Huang menuju kesuksesan, di antaranya sebagai berikut.

1. Visi yang jelas: Huang memiliki visi yang jelas tentang masa depan teknologi dan berani mengambil risiko untuk mewujudkannya.

2. Kemampuan beradaptasi: Huang mampu menyesuaikan Nvidia dengan perkembangan teknologi dan memasuki pasar baru, seperti AI.

3. Kepemimpinan yang kuat: Huang adalah seorang pemimpin yang visioner dan mampu memotivasi timnya untuk mencapai tujuan bersama.

4. Kerja keras dan dedikasi: Huang dikenal sebagai sosok yang sangat pekerja keras dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya.

Kisah hidup Jensen Huang merupakan inspirasi bagi generasi muda di seluruh dunia. Huang menunjukkan bahwa dengan kerja keras, tekad, dan visi yang jelas, seseorang dapat mencapai kesuksesan, meskipun berasal dari latar belakang yang sederhana.

Huang juga menunjukkan bahwa tidak ada pekerjaan yang rendah. Setiap pekerjaan memiliki nilai dan dapat memberikan pelajaran berharga bagi seseorang.

Jensen Huang adalah sosok inspiratif yang telah mencapai kesuksesan luar biasa di industri teknologi. Perjalanan kariernya yang dimulai dari seorang pencuci piring hingga menjadi salah satu orang terkaya di dunia memberikan motivasi dan harapan bagi banyak orang. Huang menunjukkan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan visi yang jelas, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

Related Post