MALANG, gradasigo - Masa depan bangsa ada di tangan generasi muda. Gagasan inilah yang digaungkan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, saat menghadiri Jambore Pelajar Teladan Bangsa (JPTB) XI 2024 di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE), Malang, Selasa (24/12/2024). Di hadapan 100 pelajar SMA terpilih dari hampir seluruh provinsi di Indonesia, Fajar Riza Ul Haq menekankan peran strategis generasi muda dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
JPTB XI 2024, yang mengusung tema “Empowered Youth: Building a Sustainable Future Together”, menjadi ajang istimewa bagi para pelajar untuk menempa diri, memperluas wawasan, dan memperkuat karakter. Diselenggarakan oleh MAARIF Institute bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), acara ini berlangsung selama lima hari, mulai dari 23 hingga 27 Desember 2024, dan diisi dengan berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif.
"Visi Indonesia Emas 2045 adalah tentang menciptakan negara yang maju, mandiri, adil, dan sejahtera. Untuk mencapainya, generasi muda harus dibekali keterampilan hidup serta kemampuan beradaptasi di tengah perubahan zaman," tegas Fajar Riza Ul Haq dalam sambutannya yang membakar semangat para peserta. Lebih lanjut, ia menekankan bahwa JPTB bukan sekadar ajang kumpul-kumpul biasa, melainkan sebuah ruang untuk membangun persatuan dalam keberagaman.
"Semangat kegiatan ini adalah membangun persatuan dalam keberagaman. Tidak hanya keterampilan hidup, peserta juga diperkuat dengan jejaring lintas daerah dan budaya yang sangat penting dalam membangun karakter bangsa," tambah Fajar, disambut tepuk tangan meriah dari para pelajar yang hadir. Keberagaman latar belakang peserta JPTB, yang datang dari Sabang sampai Merauke, menjadi miniatur Indonesia yang kaya akan budaya dan tradisi. Interaksi dan kolaborasi antar peserta diharapkan dapat menumbuhkan rasa saling menghargai, toleransi, dan persatuan, yang menjadi modal penting dalam membangun bangsa.
Pemerataan Mutu Pendidikan: Fondasi Kokoh Menuju Indonesia Emas
Fajar Riza Ul Haq juga menyoroti isu krusial yang menjadi pekerjaan rumah besar bangsa ini, yaitu pemerataan mutu pendidikan. "Ketimpangan mutu pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedalaman harus segera diatasi. Pendidikan berkualitas harus dapat diakses oleh semua anak bangsa untuk memaksimalkan potensi bonus demografi," ungkapnya.
Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan pendidikan yang adil dan merata di seluruh pelosok negeri. Pemerataan mutu pendidikan menjadi fondasi kokoh dalam membangun generasi emas yang siap membawa Indonesia menuju puncak kejayaan pada tahun 2045. Tanpa pemerataan, bonus demografi yang kita miliki saat ini justru berpotensi menjadi beban, alih-alih menjadi kekuatan.
Puspeka: Menanamkan Nilai-Nilai Luhur Bangsa Sejak Dini
Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikdasmen, Rusprita Putri Utami, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan JPTB XI 2024. Menurutnya, kegiatan ini selaras dengan visi Puspeka untuk memperbanyak forum perjumpaan generasi muda. "Kegiatan ini menjadi tempat pelajar belajar toleransi, persatuan, dan kebinekaan. Harapannya, mereka tumbuh menjadi generasi yang kuat, pemersatu bangsa, dan siap mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045," ujar Rusprita.
Puspeka, sebagai unit di bawah Kemendikdasmen, memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda. Melalui berbagai program dan kegiatan, Puspeka berupaya untuk membentuk karakter pelajar yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral, nasionalisme yang kuat, dan kepedulian sosial yang tinggi.
JPTB XI 2024: Lebih dari Sekadar Jambore, Sebuah Laboratorium Mini Kebinekaan
Direktur Eksekutif MAARIF Institute, Andar Nubowo, menjelaskan bahwa JPTB 2024 dirancang khusus untuk memperkuat kapasitas dan literasi kritis pelajar. "Peserta diajak untuk mendalami isu-isu pendidikan, lingkungan, dan inklusi sosial. Mereka juga akan belajar melalui teori dan praktik, termasuk kunjungan ke Kampung Moderasi di Malang sebagai bentuk pembelajaran langsung," jelas Andar.
Pemilihan tema “Empowered Youth: Building a Sustainable Future Together” juga bukan tanpa alasan. Tema ini mencerminkan semangat untuk memberdayakan generasi muda agar mampu berkontribusi aktif dalam membangun masa depan yang berkelanjutan. Isu-isu seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan radikalisme menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi oleh generasi muda saat ini. Melalui JPTB, para pelajar dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.
Lima Hari Penuh Makna: Dari Diskusi Hingga Pagelaran Seni Budaya
Selama lima hari pelaksanaan, JPTB XI 2024 dipenuhi dengan berbagai kegiatan yang edukatif dan inspiratif. Para peserta diajak untuk berdiskusi tentang kebinekaan global, isu lingkungan, dan pencegahan kekerasan di sekolah. Diskusi-diskusi ini dirancang untuk membuka wawasan para pelajar tentang isu-isu penting yang dihadapi oleh bangsa dan dunia saat ini.
Lebih dari sekadar teori, peserta juga diajak untuk terjun langsung ke lapangan melalui kunjungan ke Kampung Moderasi di Malang. Kunjungan ini memberikan pengalaman berharga bagi para pelajar untuk melihat dan merasakan langsung bagaimana kerukunan dan toleransi antar umat beragama dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berkesempatan untuk berdialog dengan tokoh agama dan masyarakat setempat, belajar tentang nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi, dan melihat bagaimana perbedaan dapat menjadi kekuatan, bukan sumber perpecahan.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, JPTB XI 2024 akan dimeriahkan dengan pagelaran seni budaya dari masing-masing daerah asal peserta. Pagelaran ini menjadi ajang bagi para pelajar untuk menunjukkan kekayaan budaya Indonesia, sekaligus memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara mereka. Melalui seni dan budaya, diharapkan pesan-pesan perdamaian, toleransi, dan kebinekaan dapat tersampaikan dengan lebih efektif dan menyentuh hati.
Mencetak Agen Perubahan: Harapan Besar di Pundak Generasi Muda
Koordinator JPTB 2024, Yahya Fathur Rozy, berharap agar kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang mendalam bagi para peserta. "Semoga semangat toleransi, kemanusiaan, dan kebinekaan yang diusung JPTB dapat menjadi bekal bagi para pelajar untuk menjadi agen perubahan di daerah masing-masing," ungkap Yahya.
Harapan ini bukan sekadar angan-angan kosong. Dengan bekal pengetahuan, keterampilan, dan jejaring yang mereka dapatkan selama mengikuti JPTB, para pelajar ini diharapkan dapat menjadi pelopor perubahan di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Mereka diharapkan mampu menjadi influencer positif yang menyebarkan nilai-nilai toleransi, persatuan, dan kepedulian terhadap sesama.
JPTB: Menanam Benih-Benih Pemimpin Masa Depan
Jambore Pelajar Teladan Bangsa (JPTB) yang telah diselenggarakan sejak tahun 2012 ini, bukan hanya sekadar kegiatan rutin tahunan. Lebih dari itu, JPTB merupakan investasi jangka panjang dalam membangun generasi penerus bangsa yang berkualitas. Melalui JPTB, diharapkan akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, berintegritas, dan berwawasan kebangsaan.
Dengan tema "Empowered Youth: Building a Sustainable Future Together", JPTB XI 2024 menegaskan komitmen untuk memberdayakan generasi muda agar mampu berkontribusi aktif dalam membangun masa depan yang berkelanjutan. Masa depan di mana Indonesia tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga adil, sejahtera, dan beradab. Sebuah masa depan di mana nilai-nilai luhur bangsa, seperti toleransi, persatuan, dan kebinekaan, tetap terjaga dan menjadi landasan dalam membangun bangsa.
Tantangan dan Peluang: Mengawal Generasi Emas Menuju 2045
Mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 bukanlah tugas yang mudah. Berbagai tantangan menghadang, mulai dari ketimpangan sosial, radikalisme, hingga degradasi lingkungan. Namun, di balik tantangan tersebut, terbentang peluang yang sangat besar bagi Indonesia untuk menjadi negara yang maju dan berpengaruh di kancah global.
Kunci untuk meraih peluang tersebut terletak pada kualitas sumber daya manusia, khususnya generasi muda. Oleh karena itu, investasi dalam bidang pendidikan dan penguatan karakter menjadi sangat krusial. Program-program seperti JPTB menjadi sangat penting untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter, berwawasan luas, dan memiliki kepedulian terhadap bangsa dan negara.
Peran Strategis BBPPMPV BOE: Membangun Ekosistem Pendidikan Vokasi yang Unggul
Sebagai tuan rumah JPTB XI 2024, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) di Malang, memiliki peran strategis dalam membangun ekosistem pendidikan vokasi yang unggul di Indonesia. Melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan, BBPPMPV BOE berkontribusi dalam meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan pendidikan vokasi, khususnya di bidang otomotif dan elektronika.
Keberadaan BBPPMPV BOE di Malang juga menjadi nilai tambah bagi pelaksanaan JPTB XI 2024. Para peserta dapat melihat langsung bagaimana pendidikan vokasi diterapkan di Indonesia, dan mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan diri di bidang-bidang yang menjadi keunggulan BBPPMPV BOE.
Sinergi dan Kolaborasi: Kunci Sukses Membangun Generasi Emas
Keberhasilan JPTB XI 2024 tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi yang baik antara MAARIF Institute, Kemendikdasmen, Puspeka, dan BBPPMPV BOE. Sinergi ini menjadi contoh nyata bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan program-program yang bermanfaat dan berdampak positif bagi generasi muda.
Ke depan, sinergi dan kolaborasi seperti ini perlu terus diperkuat dan diperluas. Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan seluruh elemen masyarakat harus bahu-membahu dalam membina dan memberdayakan generasi muda. Dengan demikian, visi Indonesia Emas 2045 dapat kita wujudkan bersama.
Jambore Pelajar Teladan Bangsa (JPTB) XI 2024 yang mengusung tema "Empowered Youth: Building a Sustainable Future Together" dan dihadiri oleh Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq, telah memberikan suntikan semangat dan inspirasi bagi 100 pelajar SMA terpilih dari seluruh Indonesia untuk menjadi agen perubahan dan berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Melalui berbagai kegiatan edukatif, termasuk kunjungan ke Kampung Moderasi di Malang, serta diskusi tentang isu-isu krusial seperti lingkungan dan pencegahan kekerasan di sekolah, JPTB XI 2024 telah membekali generasi muda dengan wawasan, keterampilan, dan jejaring yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter, toleran, dan peduli.
Dukungan dari Puspeka Kemendikdasmen dan komitmen MAARIF Institute dalam menyelenggarakan JPTB sejak 2012, menegaskan pentingnya investasi pada generasi muda sebagai kunci untuk mencapai Indonesia yang maju, mandiri, adil, dan sejahtera.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi dari seluruh elemen bangsa, cita-cita mulia untuk mencetak generasi emas yang siap membawa Indonesia ke puncak kejayaan di tahun 2045 bukanlah angan-angan kosong, melainkan sebuah visi yang sangat mungkin untuk diwujudkan.