News

Indonesia di Jantung Parade Hari Kemenangan Rusia ke-80

Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mewakili Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri acara Russia Victory Day Parade 2025 yang ke-80, di Moskow, Rusia. Sumber Dokumentasi: Istimewa & Host Photo Agency RIA Novosti

Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mewakili Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri acara Russia Victory Day Parade 2025 yang ke-80, di Moskow, Rusia. Sumber Dokumentasi: Istimewa & Host Photo Agency RIA Novosti

Moskow, Rusia, gradasigo – Di tengah sorotan global dan megahnya Lapangan Merah, Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, hadir mewakili Presiden RI Prabowo Subianto pada perayaan akbar Russia Victory Day Parade ke-80, Jumat (9/5/2025).

Kehadiran delegasi Indonesia di Moskow tidak hanya menjadi penanda hubungan diplomatik yang erat, tetapi juga sebuah momen refleksi mendalam bagi bangsa yang kaya akan sejarah perjuangan kemerdekaan.

Parade Perayaan Hari Kemenangan Rusia yang ke-80 atas Peperangan Patriotik Raya, demikian sebutan mereka untuk Perang Dunia II, dipimpin langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Suasana khidmat namun penuh semangat meliputi ibu kota Rusia, saat ribuan pasukan berbaris, diiringi gemuruh kendaraan tempur dan atraksi udara yang memukau.

Acara monumental ini tak hanya disaksikan oleh warga Rusia, namun juga oleh lebih dari 20 pemimpin negara dari berbagai belahan dunia, menegaskan signifikansi historis dan geopolitik peringatan tersebut.3

Bagi Rusia, 9 Mei adalah simbol tak tergoyahkan dari pengorbanan besar dan kemenangan heroik atas agresi fasisme pada tahun 1945.

Namun, makna peringatan ini melampaui batas-batas geografis Rusia. Dalam konteks global, Peringatan Russia Victory Day Parade 2025 menjadi momen refleksi mendalam, tidak hanya bagi negara yang memimpin kemenangan tersebut, tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain yang turut lahir atau meneguhkan kemerdekaannya di tahun yang sama, termasuk Indonesia.

Kehadiran Indonesia melalui Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, yang mewakili Kepala Negara, menggarisbawahi pentingnya mengingat akar sejarah.

Tahun 1945 bukan hanya penanda berakhirnya perang besar di Eropa, melainkan juga titik tolak bagi banyak bangsa untuk merebut dan mempertahankan kedaulatan mereka.

Indonesia, yang secara resmi memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, adalah salah satu di antara bangsa-bangsa yang berjuang untuk eksistensinya pasca-perang global tersebut.

Pemerintah Indonesia diharapkan dapat memetik pelajaran berharga dari peringatan ini. Bahwa membangun dan menjaga kedaulatan bangsa bukan hanya soal mempertahankan setiap jengkal wilayah dari ancaman eksternal.

Lebih dari itu, kedaulatan sejati juga melibatkan pembentukan dan penguatan identitas nasional yang kokoh, dengan nilai-nilai sejarah perjuangan sebagai fondasi utamanya.

Semangat patriotisme, ketahanan nasional, dan persatuan yang terpancar dari perayaan Hari Kemenangan Rusia dapat menjadi cermin bagi Indonesia untuk terus memperkuat karakter bangsa di tengah dinamika global yang terus berubah.

Keikutsertaan Indonesia dalam perayaan ini menjadi pengingat bahwa sejarah adalah guru terbaik. Sebagaimana Rusia mengenang perjuangan heroik mereka, demikian pula Indonesia wajib merawat dan meneruskan semangat kemerdekaan serta nilai-nilai luhur yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa. Dikuti dari Kemhan.go.id

Related Tag :

Related Post