News

'Kami Bukan Tentara untuk Jadi Artis', KSAD Maruli Ungkap Alasan Prestasi Prajurit Kurang Terekspos

Raker Komisi I DPR RI bersama Kemenhan, Panglima TNI, KSAD, KSAL, dan KSAU di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (30/4/2025). Foto: Dok Kemenhan RI

Raker Komisi I DPR RI bersama Kemenhan, Panglima TNI, KSAD, KSAL, dan KSAU di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (30/4/2025). Foto: Dok Kemenhan RI

Jakarta, gradasigo - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak memberikan tanggapan yang lugas terkait permintaan anggota Komisi I DPR RI mengenai apresiasi bagi prajurit berprestasi. 

Di hadapan wakil rakyat, Maruli menyoroti karakter TNI yang berbeda dengan figur publik, yang membuat kinerja dan keberanian prajurit di lapangan kerap luput dari perhatian publik.

"Kami memang bukan tentara untuk jadi artis, jadi agak sulit untuk menyampaikan kehebatan kami," ujar Jenderal Maruli dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/4).

Pernyataan tersebut dilontarkan Maruli usai mendengarkan cerita dari Anggota Komisi I DPR RI, Sarifah. Sarifah sebelumnya meminta agar prajurit TNI di wilayah Serang, Banten, diberikan penghargaan atas aksi sigapnya.

Sarifah mengisahkan, prajurit dari Komando Rayon Militer (Koramil) Kecamatan Kasemen tersebut secara proaktif menemukan satu keluarga yang ternyata mengidap penyakit kusta. 

Aksi prajurit itu dinilai sangat penting dalam mencegah potensi penyebaran penyakit tersebut di tengah masyarakat.

"Seandainya dia tidak menemukan, tidak membawa pemeriksaan, mungkin saja ini akan bisa tersebar ke masyarakat," tutur Sarifah, menekankan pentingnya peran prajurit di tingkat Koramil.

Menanggapi hal itu, Maruli menyatakan pihaknya akan mengkaji lebih lanjut usulan pemberian penghargaan tersebut.

Ia mengakui, banyak prajurit TNI di berbagai daerah yang melakukan tindakan serupa, membantu masyarakat secara langsung, namun aksi heroik dan kemanusiaan itu seringkali minim sorotan media maupun publik.

"Yang dilakukan prajurit banyak sekali yang seperti itu," kata Maruli.

Lebih lanjut, Maruli menyebut bahwa TNI tengah berupaya melakukan klasifikasi untuk jenis-jenis penghargaan yang akan diberikan kepada para prajuritnya. Hal ini juga sejalan dengan arahan dari Panglima TNI.

"Jadi nanti kita coba klasifikasikan untuk penghargaan-penghargaannya," jelas Maruli. "Pak Panglima TNI juga pernah menyampaikan ke saya, supaya jangan mahal untuk memberi penghargaan," tandasnya, mengisyaratkan bahwa apresiasi akan terus diberikan namun dengan penataan yang lebih baik.

Pernyataan KSAD ini secara tidak langsung menggambarkan realitas tugas prajurit di lapangan yang lebih fokus pada pelaksanaan tugas dan pengabdian, ketimbang pencitraan atau popularitas layaknya seorang 'artis'.

Related Post