Jakarta, gradasigo - Annar Salahuddin Sampetoding, Ketua Dewan Ekonomi Indonesia Timur, menegaskan bahwa kawasan timur Indonesia, yang meliputi Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara, telah berkontribusi besar sejak Republik ini berdiri. Dalam sebuah pernyataan, ia mengatakan, "Wilayah ini kaya akan sumber daya alam, dari laut hingga daratan, yang dikenal sebagai keunggulan 'Tiga Dimensi.'''
Namun, di tengah berbagai masalah yang melanda bangsa, Indonesia Timur terus menghadapi kenyataan pahit. "Kami masih terjebak dalam janji-janji pembangunan yang tidak ditepati, diskriminasi ekonomi, dan ketidakadilan yang terus dirasakan oleh rakyat di wilayah ini," tambahnya. Annar mengingatkan pentingnya Merah Putih sebagai simbol persatuan, tetapi ia merasa warna desentralisasi untuk keadilan ekonomi semakin memudar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa meskipun Indonesia Timur memiliki hasil laut melimpah dan sumber daya mineral, daerah ini sering kali terabaikan dalam pembangunan nasional. "Kamii merasakan sedikit angin segar dengan adanya proyek percetakan sawah seluas 3 juta hektare di Papua, tetapi harapan akan infrastruktur yang merata hanya menjadi mimpi belaka," keluhnya.
Dalam pernyataannya, Annar juga menyoroti keberadaan Lumbung Ikan Nasional (LIN) di Papua Barat, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara, yang hasilnya diperdagangkan di pasar internasional. "Tetapi, kenyataan ini menunjukkan betapa Indonesia Timur masih terpinggirkan dalam prioritas pembangunan nasional," ujarnya.
Keadaan ini, menurut Annar, sangat menyayat hati bagi warga yang berharap adanya perbaikan kualitas hidup. "Kami khawatir akan muncul disintegrasi negara akibat kekecewaan mendalam terhadap pemerintah pusat. Suara untuk mengembalikan Merah Putih ke Jakarta dari Maluku dan Papua semakin menggema," tegasnya.
Ia juga menyatakan bahwa perjuangan untuk kesetaraan dan keadilan sering kali terasa asing bagi masyarakat di daerah mereka sendiri. "Bukan hanya soal fisik pembangunan, tetapi juga keadilan yang terpusat di Jakarta menyebabkan tingginya biaya ekonomi di berbagai sektor," tambahnya.
Annar mengakhiri pernyataannya dengan harapan agar kepemimpinan Presiden Prabowo dapat membawa perubahan signifikan dalam keadilan ekonomi. "Kami berharap akan ada pemimpin dari putra-putri terbaik Indonesia Timur yang mampu memperjuangkan nasib daerah ini," tutupnya.