TANGERANG, gradasigo – Langkah Kota Tangerang dalam mengimplementasikan digitalisasi layanan publik menuai pujian dari Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Dalam kunjungan kerjanya ke Pasar Lama, Kota Tangerang, Selasa (24/12/2024), Meutya Hafid mengapresiasi berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh pemerintah kota tersebut, dan menjadikannya sebagai salah satu pilot project program Smart City yang menjadi prioritas pemerintah. Transformasi digital yang masif di Kota Tangerang ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk mengakselerasi penerapan teknologi dalam pelayanan kepada masyarakat.
"Tangerang adalah salah satu contoh terbaik. Layanan digitalisasi pemerintahannya sudah berjalan baik, dimulai sejak adanya Tangerang Digital Festival yang bekerja sama dengan Kemkomdigi," ujar Meutya Hafid di sela-sela kunjungannya. Apresiasi ini bukan tanpa alasan. Kota Tangerang memang telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan publik. Salah satu tonggak penting dalam perjalanan transformasi digital Kota Tangerang adalah penyelenggaraan Tangerang Digital Festival (Digifest) Vol. 2 pada Agustus lalu, yang juga didukung penuh oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).
Tangerang Digifest Vol. 2 yang digelar beberapa bulan lalu menjadi etalase berbagai inovasi digital yang telah diterapkan di Kota Tangerang. Acara tersebut tidak hanya menjadi ajang pamer teknologi, tetapi juga menjadi platform edukasi bagi masyarakat tentang manfaat dan kemudahan yang ditawarkan oleh layanan-layanan digital. Melalui Digifest, masyarakat dapat melihat langsung bagaimana teknologi telah mengubah wajah pelayanan publik di Kota Tangerang, dari yang sebelumnya konvensional menjadi lebih modern, cepat, dan efisien.
Keberhasilan Digifest Vol. 2 juga menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong percepatan transformasi digital. Dukungan Kemkomdigi dalam penyelenggaraan acara tersebut menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk menjadikan smart city bukan sekadar wacana, melainkan realita yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Selain Digifest, Menkomdigi Meutya Hafid juga secara khusus menyoroti inovasi dalam layanan perizinan, khususnya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Jika sebelumnya proses PBG membutuhkan waktu yang lama dan berbelit-belit, kini di Kota Tangerang, hanya dibutuhkan waktu maksimal 10 jam! "Inovasi ini luar biasa. Semoga daerah lain dapat belajar dari Kota Tangerang untuk mempercepat layanan publik berbasis digital," ungkap Meutya Hafid dengan penuh kekaguman.
Percepatan proses PBG ini merupakan terobosan yang sangat signifikan, terutama bagi para pelaku usaha dan masyarakat yang ingin membangun atau merenovasi bangunan. Dengan proses yang lebih cepat dan transparan, diharapkan akan semakin mendorong iklim investasi dan pembangunan di Kota Tangerang. Kecepatan dan kemudahan dalam pengurusan PBG ini juga menjadi bukti nyata bahwa digitalisasi dapat memangkas birokrasi yang rumit dan menghadirkan pelayanan publik yang lebih efektif.
Tak berhenti di PBG, inovasi digital lainnya yang juga menjadi unggulan Kota Tangerang adalah integrasi Online Single Submission (OSS) dengan RDTR Messenger. Penjabat (Pj.) Walikota Tangerang, Nurdin, dalam kesempatan yang sama, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan Kemkomdigi dalam implementasi inovasi ini. "Semua ini tidak lepas dari bimbingan Ibu Menteri. Kota Tangerang sangat terbantu dengan dukungan program digitalisasi dari Kementerian Komdigi," ujar Nurdin.
Integrasi OSS dan RDTR Messenger ini memungkinkan masyarakat dan investor untuk memeriksa kesesuaian tata ruang secara online, tanpa perlu datang langsung ke kantor pemerintahan. Bayangkan, hanya dengan mengirimkan pesan melalui aplikasi, kita sudah bisa mengetahui apakah lokasi yang kita inginkan sesuai dengan rencana tata ruang kota. Kemudahan ini tentu saja sangat membantu dalam proses perencanaan pembangunan dan investasi. "Dengan integrasi ini, masyarakat tidak perlu lagi repot-repot datang ke kantor hanya untuk mengecek tata ruang. Cukup melalui smartphone, semuanya bisa diakses dengan mudah dan cepat," tambah Nurdin.
Smart City: Fokus Utama Kabinet Merah Putih 2024-2029
Kunjungan kerja Menkomdigi ke Kota Tangerang ini merupakan bagian dari evaluasi program Smart City, yang menjadi salah satu fokus utama Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Pemerintah menyadari betul bahwa smart city bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan efisiensi pelayanan publik. "Tugas Kementerian Komunikasi dan Digital adalah memastikan pemerintah daerah siap mengadopsi digitalisasi agar dapat mewujudkan Smart City yang sesungguhnya," jelas Meutya Hafid.
Dalam konteks ini, peran Kemkomdigi sangat krusial, tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai fasilitator dan enabler bagi pemerintah daerah dalam mengimplementasikan smart city. Pendampingan, pelatihan, dan transfer pengetahuan menjadi kunci agar pemerintah daerah dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan publik.
Pendampingan Intensif: Kunci Sukses Akselerasi Transformasi Digital
Meutya Hafid memastikan bahwa Kemkomdigi akan terus mendampingi pemerintah daerah lain untuk mengakselerasi transformasi digital. Pendampingan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari penyusunan roadmap smart city, pemilihan teknologi yang tepat, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang digital. "Kami tidak ingin ada daerah yang tertinggal dalam transformasi digital ini. Semua daerah harus bisa merasakan manfaat dari teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegas Meutya.
Pendampingan intensif ini diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi digital di seluruh Indonesia, sehingga kesenjangan digital antar daerah dapat diminimalisir. Dengan demikian, manfaat dari smart city dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
Keberhasilan Kota Tangerang dalam mengimplementasikan smart city tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Turut hadir mendampingi kunjungan Menkomdigi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang, Indri Astuti, serta Kapolres Tangerang, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, menunjukkan komitmen bersama untuk mewujudkan smart city yang berkelanjutan.
Kolaborasi seperti ini perlu terus dipupuk dan diperluas. Pemerintah daerah perlu menjalin kemitraan dengan pihak swasta, akademisi, dan komunitas untuk bersama-sama membangun ekosistem smart city yang kuat. Dengan sinergi yang solid, diharapkan inovasi-inovasi digital akan terus bermunculan dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.
Meskipun Kota Tangerang telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, tantangan ke depan tetap ada. Salah satu tantangan terbesar adalah menjaga keberlanjutan dari program-program smart city yang telah diimplementasikan. Diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk terus berinovasi dan melakukan upgrading terhadap sistem dan aplikasi yang telah ada.
Selain itu, inklusivitas juga menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan. Transformasi digital harus dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang masih awam dengan teknologi. Oleh karena itu, edukasi dan literasi digital kepada masyarakat perlu terus digalakkan.
Namun, di balik tantangan tersebut, terbentang peluang yang sangat besar. Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi, Kota Tangerang berpotensi menjadi benchmark bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam hal implementasi smart city. Keberhasilan Kota Tangerang juga dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi digital.
Kunjungan kerja Menkomdigi Meutya Hafid ke Kota Tangerang ini memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya transformasi digital dalam pelayanan publik. Keberhasilan Kota Tangerang dalam mengimplementasikan smart city menjadi bukti nyata bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keniscayaan. Dengan dukungan penuh dari Kemkomdigi dan sinergi dari berbagai pihak, diharapkan akan semakin banyak daerah di Indonesia yang mengikuti jejak Kota Tangerang, mewujudkan smart nation yang sejahtera dan berdaya saing di kancah global.
Kunjungan Menkomdigi Meutya Hafid ke Kota Tangerang menegaskan komitmen pemerintah dalam mengakselerasi transformasi digital di sektor pelayanan publik. Apresiasi terhadap Kota Tangerang sebagai pilot project smart city, khususnya dalam hal digitalisasi perizinan (PBG 10 jam) dan integrasi OSS dengan RDTR Messenger, menjadi motivasi bagi daerah lain untuk turut berinovasi. Keberhasilan Tangerang Digital Festival (Digifest) dan berbagai program lainnya menunjukkan bahwa sinergi antara Kemkomdigi dan pemerintah daerah, seperti yang ditunjukkan oleh Pj. Walikota Tangerang Nurdin, Kepala Dinas Kominfo Indri Astuti, dan Kapolres Tangerang Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, merupakan kunci utama. Dengan pendampingan intensif dan kolaborasi yang berkelanjutan, diharapkan seluruh daerah di Indonesia dapat mewujudkan smart city yang inklusif, berdaya saing, dan memberikan pelayanan publik yang prima, demi terwujudnya Indonesia sebagai smart nation yang maju dan sejahtera. Kota Tangerang telah membuktikan, kini giliran daerah lain untuk beraksi.