Madiun, gradasigo - Pada tahun 2014, AMD berada di ujung tanduk. Harga sahamnya hanya $2, perusahaan memiliki utang sebesar $2,2 miliar, dan pangsa pasarnya kurang dari 1% di segmen server. Saat itu, Intel mendominasi industri semikonduktor dengan 99% pangsa pasar. Banyak analis di Wall Street memprediksi AMD tidak akan bertahan lama.
Namun, di tengah situasi kritis ini, dewan direksi AMD membuat keputusan berani: menunjuk seorang insinyur cerdas bernama Lisa Su sebagai CEO baru.
Siapa Lisa Su? CEO Visioner yang Mengubah AMD
Lisa Su bukanlah CEO biasa. Lahir di Taiwan dan pindah ke Amerika Serikat saat masih kecil, ia memiliki minat besar pada teknologi sejak usia 10 tahun. Alih-alih sekadar bermain dengan mainan, ia justru membongkar dan menganalisis cara kerja mobil remote control.
Dengan latar belakang kuat di bidang teknik dan semikonduktor, Lisa Su memulai perjalanan transformasi besar di AMD. Dia membawa strategi baru yang akhirnya mengubah perusahaan ini menjadi raksasa industri chip.
Strategi Lisa Su untuk Kebangkitan AMD
Begitu mengambil alih AMD pada Oktober 2014, Lisa Su segera menerapkan tiga strategi utama yang mengubah nasib perusahaan:
1. Fokus pada Produk High-Performance
AMD mulai mengembangkan prosesor Ryzen dan chip server EPYC, yang dirancang untuk menyaingi Intel dalam hal kinerja dan efisiensi daya.
2. Inovasi Teknologi
Lisa Su memastikan AMD berinvestasi besar dalam teknologi 7nm dan 5nm, sehingga mampu bersaing dengan Intel dan NVIDIA dalam pasar prosesor dan kartu grafis.
3. Kemitraan Strategis
AMD menggandeng berbagai perusahaan besar, termasuk Microsoft dan Sony, untuk memasok chip ke konsol game seperti PlayStation dan Xbox.
AMD Kini Menjadi Raja Semikonduktor
Hasil dari strategi Lisa Su mulai terlihat dalam beberapa tahun. Saham AMD melonjak dari $2 menjadi $170, menjadikan perusahaan ini salah satu pemain terbesar dalam industri semikonduktor. Tidak hanya itu, AMD kini mampu menghancurkan dominasi Intel di beberapa segmen pasar, terutama dalam kategori prosesor high-performance.
Lisa Su membuktikan bahwa kepemimpinan visioner dan inovasi yang tepat dapat mengubah nasib sebuah perusahaan—bahkan dari ambang kebangkrutan menjadi pemimpin industri.
Kisah Lisa Su dan AMD adalah bukti bahwa keputusan berani, strategi inovatif, dan kepemimpinan yang kuat dapat membawa perusahaan dari keterpurukan ke puncak kesuksesan. Dari nyaris bangkrut, kini AMD menjadi raksasa teknologi yang diperhitungkan di seluruh dunia.
Apakah AMD akan terus mendominasi pasar chip di masa depan? Hanya waktu yang akan menjawab!