Edukasi

LKP Inasaba Pekalongan: Inkubator Skill Digital Berakreditasi A, Lahirkan Wirausahawan Mandiri dari Beasiswa Pemerintah.

Lembaga Kursus dan Pelatihan Inasaba Pekalongan. Foto: Dok Pribadi

Lembaga Kursus dan Pelatihan Inasaba Pekalongan. Foto: Dok Pribadi

Pekalongan, gradasigo - Di sudut kota yang kental dengan aroma canting dan indigo, sebuah revolusi skill digital tengah bersemi. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Inasaba Pekalongan, yang telah mengantongi akreditasi "A", bukan hanya sekadar tempat kursus, melainkan hub strategis yang menjembatani ambisi generasi muda dengan tuntutan keahlian di era Industri 4.0.

LKP Inasaba yang kini dikenal sebagai pusat pendidikan komputer di Pekalongan, ternyata berawal dari pendirian sebuah warung internet (warnet) pada tahun 2000.

Bermodal keberanian, tekad, dan keseriusan yang tinggi, langkah besar diambil untuk melegalkan kegiatan kursus yang mulai berjalan. ?Upaya ini membuahkan hasil, di mana LKP Inasaba resmi berdiri sebagai lembaga pelatihan komputer berizin sejak 1 November 2001. 

Legalisasi ini ditandai dengan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Nomor 420/2912, mengukuhkan Inasaba sebagai institusi pendidikan non-formal yang resmi.

LKP yang berlokasi di Jalan Terate ini telah memposisikan diri sebagai penjaga gawang, memastikan talenta-talenta Pekalongan tidak tergilas oleh arus digitalisasi.

Strategi Skill Jitu untuk Karir Masa Depan

Manajemen Inasaba menyadari betul bahwa penguasaan Microsoft Office saja tidak lagi cukup. Oleh karena itu, kurikulum LKP dirancang sangat responsif terhadap pergeseran pasar kerja. Lembaga tidak hanya mengajarkan teori, namun memprioritaskan aplikasi praktis (hands-on).

Tiga pilar utama yang menjadi unggulan Inasaba dan menarik perhatian peserta adalah:

  1. Pengembangan Bisnis Digital: Program ini mempersiapkan peserta untuk terjun langsung ke dunia e-commerce. peserta Ddidik dibekali kemampuan mengelola toko online, mengoptimalkan platform media sosial (seperti TikTok Shop dan Instagram), hingga menguasai trik digital marketing yang efektif.
  2. Kreativitas Visual Profesional (Desain Grafis): Menggunakan software standar industri, materi ini mengubah peserta didik dari sekadar pengguna menjadi kreator yang mampu menghasilkan desain bernilai jual tinggi untuk percetakan, branding, atau kebutuhan konten.
  3. Program Intensif Satu Tahun: Program fast-track seperti Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Administrasi Perkantoran Profesional ditujukan untuk mencetak lulusan yang siap kerja dengan portofolio yang matang.

"Kami ingin mengubah paradigma bahwa kursus hanya untuk mencari sertifikat. Di Inasaba, kami mencetak skillset yang langsung bisa diterjemahkan menjadi penghasilan, baik sebagai karyawan profesional maupun wirausahawan mandiri," ujar Rina Arsiyanti, Direktur LKP Inasaba.

Inovasi Beasiswa Wirausaha: Mencetak Bos Muda Pekalongan

Aspek paling inovatif dari LKP Inasaba adalah peran aktifnya dalam program Beasiswa Wirausaha yang disokong oleh pemerintah (Kemendikdasmen). Inisiatif ini bukan sekadar memberikan pelatihan gratis, tetapi sebuah proses inkubasi bisnis.

Fokus utamanya adalah mengidentifikasi potensi wirausaha di kalangan muda, memberikan pelatihan mendalam, dan yang terpenting, mendampingi peserta didik hingga mampu merintis dan menjalankan usahanya sendiri. 

Konsep Teaching Factory yang diterapkan memastikan peserta bekerja dalam simulasi lingkungan bisnis nyata, menghasilkan produk atau jasa yang benar-benar siap dipasarkan.

Lulusan yang telah bersertifikasi dijamin memiliki daya saing lebih tinggi. Sertifikat kompetensi yang peserta didik raih menjadi paspor yang diakui industri, memvalidasi keahlian praktis lulusan.

LKP Inasaba Pekalongan adalah cerminan dari lembaga vokasi modern yang tidak hanya fokus pada output jumlah lulusan, tetapi pada outcome yang signifikan yaitu lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja, bukan hanya mencari kerja. 

Related Post