Hiburan

Melirik Netflix, Si Raksasa Hiburan Online

Ilustrasi Netflix. Sumber : jpnn.com

Ilustrasi Netflix. Sumber : jpnn.com

Tangsel, gradasigo - Sebagaimana yang kita ketahui, pada masa digitalisasi sekarang terdapat banyak media dan platform untuk menonton secara online (streaming) dan tidak harus pergi ke bioskop seperti biasanya.

Sebelum adanya internet, masyarakat memanfaatkan media konvensional untuk memperolah informasi dan hiburan, seperti radio, buku, koran, televisi dan lainnya.

Internet merupakan sebagai media baru yang terus berkembang.

Internet selalu hadir dengan berbagai bentuk serta fiturnya, salah satunya yaitu pada ranah hiburan, media baru yang bermunculan seperti media streaming baik dalam konten berupa video atau audio menjadi sebuah media yang digunakan secara rutin oleh masyarakat dalam berbagai kegiatan sehari-hari (Kurniansyah dan Malau, 2020).

Salah satu fungsi dari layanan streaming adalah untuk menonton film.

Kehadiran film yang saat ini telah terdigitalisasi membuat film dapat ditonton dan diputar melalui personal computer, bahkan melalui smartphone dan tablet (Wibowo, 2018).

Salah satu media tersebut adalah Netflix.

Sejarah dan Perkembangan

Dikutip dari laman sonora.id, Netflix didirikan pada tahun 1997 oleh Reed Hastings dan Marc Randolph di Amerika Serikat.

Awalnya, Netflix berfokus pada penyewaan dan penjualan DVD secara daring.

Namun, pada tahun 2007,Netflix mulai mengubah model bisnisnya menjadi platform streaming yang memungkinkan pengguna menonton film dan serial TV secara langsung melalui internet.

Sejak saat itu, Netflix telah mengalami pertumbuhan yang pesat.

Mereka terus memperluas katalog konten mereka, menambahkan produksi asli Netflix dan merambah ke pasar global.

Saat ini, Netflix tersedia di berbagai negara di seluruh dunia dan menjadi salah satu platform streaming terbesar dan paling populer.

Salah satu faktor utama yang membuat Netflix populer adalah konten original mereka.

Tontonan Mahal

Investasi Netflix bisa mencapai USD 20 juta per jam konten untuk original TV series."Bayangkan seperti apa serial TV senilai 20 juta dolar per jam". kata CFO Netflix David Wells pada acara New Yorker's Techfest.

Dikutip dari laman inspirensis,id, Netflix sampai saat ini sudah memproduksi sekitar 1.500 film dan serial TV, yang mereka dapatkan melalui pendanaan dan juga perekrutan para pembuat film di berbagai negara.

Tujuannya adalah untuk memberikan konten-konten yang lebih baru, lebih unik dan lebih kreatif kepada pelangannya.

Selain memproduksi film baru, Netflix juga terus melakukan perjanjian dengan perusahaan-perusahaan ataupun individu yang memiliki hak resmi akan film dan TV show.

Menariknya, dari total 209 juta pelanggan Netflix di seluruh dunia, jumlah yang menonton tayangan Netflix sebelumnya jauh lebih banyak.

Ternyata, para pengguna layanan Netflix yang resmi berlangganan, biasanya mengajak anggota keluarga dan beberapa teman dekatnya untuk ikut menonton menggunakan akunnya.

Jadi, satu akun langganan Netflix dipakai bersama-sama.

 

 

Related Post