TANGERANG, gradasigo - Selasa (24/12/2024) pagi itu, suasana Pasar Lama Kota Tangerang tampak lebih ramai dari biasanya. Di tengah hiruk pikuk aktivitas jual beli, terlihat Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid berbaur dengan para pedagang, bukan untuk berbelanja, melainkan untuk meninjau langsung implementasi digitalisasi di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendorong transformasi digital di sektor ekonomi kerakyatan, sekaligus meninjau kesiapan Kota Tangerang sebagai salah satu pilot project program Smart City.
Dengan didampingi Pj. Walikota Tangerang, Nurdin, Meutya Hafid menyusuri lorong-lorong pasar yang sarat dengan aroma kuliner dan aneka jajanan tradisional. Langkah kakinya terhenti di beberapa lapak pedagang, di mana ia berdialog santai dan menggali informasi tentang pengalaman mereka dalam mengadopsi teknologi digital, khususnya sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"Ada program pembinaan UMKM Digital di Kota Tangerang ini ya," tanya Meutya kepada Nurdin, sembari mengamati transaksi pembayaran cashless yang dilakukan oleh seorang pembeli. Pertanyaan ini membuka percakapan yang hangat dan informatif tentang upaya Pemerintah Kota Tangerang dalam mendorong digitalisasi UMKM.
Nurdin pun menjelaskan berbagai program pembinaan yang telah dijalankan, mulai dari pelatihan literasi digital, pendampingan pembuatan akun di platform e-commerce, hingga fasilitasi akses permodalan. "Kami ingin agar UMKM di Kota Tangerang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan naik kelas di era digital ini," ujar Nurdin.
QRIS dan Jualan Online: Kombinasi Ampuh Tingkatkan Omzet Pedagang
Salah satu pedagang yang beruntung mendapatkan kesempatan berdialog langsung dengan Menkomdigi adalah seorang penjual mie ayam. Dengan antusias, Meutya Hafid menggali informasi tentang dampak digitalisasi terhadap usaha pedagang tersebut. “Dari dulu sama sekarang apa bedanya dengan digitalisasi? Yang pesan lewat digital sudah banyak? Berapa persen yang beli secara online?” tanya Meutya, menunjukkan ketertarikannya pada perkembangan usaha mikro.
Dengan lugas, pedagang mie ayam tersebut menjelaskan bahwa digitalisasi sangat membantu kelancaran usahanya. Sebelumnya, ia hanya mengandalkan penjualan langsung di lapaknya. Namun, kini ia juga menerima pesanan online melalui berbagai platform digital, dan yang mengejutkan, pembayaran menggunakan QRIS menjadi salah satu pilihan favorit pelanggannya. “Sekitar 50% sampai 60% omzet harian saya sekarang berasal dari penjualan online dan pembayaran digital, Bu Menteri,” ungkapnya dengan senyum sumringah.
Pengakuan ini menjadi bukti nyata bahwa digitalisasi, khususnya QRIS dan platform e-commerce, mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap omzet UMKM. Kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan oleh sistem pembayaran digital menarik minat konsumen, sementara jangkauan pasar yang lebih luas melalui platform online membuka peluang bagi UMKM untuk meningkatkan penjualan mereka.
Menikmati Kuliner Legendaris Sambil Menyimak Potret Transformasi Digital
Kunjungan Meutya Hafid ke Pasar Lama tidak hanya diisi dengan dialog dan tanya jawab. Ia juga menyempatkan diri untuk menikmati kuliner khas Pasar Lama yang legendaris, sembari mengamati aktivitas para pedagang yang semakin melek digital. Pemandangan ini menjadi potret nyata dari perpaduan antara tradisi dan modernitas, di mana kearifan lokal berpadu harmonis dengan inovasi teknologi.
Sembari menikmati semangkuk mie ayam yang dipesannya, Meutya Hafid tampak serius mengamati sekelilingnya. Ia melihat bagaimana para pedagang dengan cekatan melayani pembeli yang membayar menggunakan QRIS, bagaimana mereka mempromosikan dagangan mereka melalui media sosial, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan pelanggan melalui platform chatting. "Ini adalah bukti bahwa digitalisasi telah merambah ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk para pedagang tradisional di pasar," ujar Meutya kepada Nurdin.
Kota Tangerang: Etalase Keberhasilan Smart City dan Transformasi Digital UMKM
Kunjungan kerja ini merupakan bagian dari evaluasi program Smart City yang menjadi salah satu fokus Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Bagi Meutya Hafid, Kota Tangerang telah menjadi etalase keberhasilan dalam mengimplementasikan konsep Smart City, khususnya dalam konteks pemberdayaan UMKM melalui digitalisasi. “Kami yakin adopsi teknologi seperti ini dapat menumbuhkan ekonomi digital di daerah-daerah, terutama untuk UMKM. Kota Tangerang telah menjadi contoh yang baik dalam memadukan tradisi pasar dengan inovasi teknologi,” tegas Meutya.
Pujian ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Kota Tangerang. Namun, di balik pujian tersebut, tersimpan tanggung jawab besar untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis digital. Tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga konsistensi dan keberlanjutan dari program-program yang telah dijalankan, serta memperluas jangkauan digitalisasi agar dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dukungan Penuh Kemkomdigi untuk Akselerasi Transformasi Digital di Daerah
Meutya Hafid memastikan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital akan terus memberikan dukungan penuh kepada pemerintah daerah dalam mengakselerasi transformasi digital. “Tugas Kementerian Komunikasi dan Digital adalah memastikan pemerintah daerah siap mengadopsi digitalisasi agar dapat mewujudkan Smart City yang sesungguhnya,” jelasnya. Dukungan ini akan diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari pendampingan teknis, pelatihan sumber daya manusia, hingga bantuan infrastruktur digital.
Pj. Walikota Tangerang, Nurdin, menyambut baik komitmen Kemkomdigi tersebut. "Dukungan dari Kementerian Komdigi telah memberikan dampak besar dalam mempercepat transformasi digital di wilayah kami," ujar Nurdin. Ia pun tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya atas bimbingan dan arahan yang selama ini telah diberikan oleh Menkomdigi Meutya Hafid.
Sinergi dan Kolaborasi: Kunci Sukses Menuju Indonesia Smart Nation
Keberhasilan Kota Tangerang dalam mengimplementasikan digitalisasi di berbagai sektor, termasuk UMKM, tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah. Kunjungan Menkomdigi Meutya Hafid ke Pasar Lama ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang, Indri Astuti, serta Kapolres Tangerang, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Sinergi seperti ini perlu terus dipupuk dan diperluas ke berbagai daerah di Indonesia. Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai smart nation dapat segera terwujud.
Digitalisasi UMKM: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Nasional di Era Digital
Dalam konteks yang lebih luas, digitalisasi UMKM merupakan salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di era digital. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, berkontribusi lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja. Dengan mendigitalisasi UMKM, diharapkan daya saing mereka akan meningkat, jangkauan pasar akan semakin luas, dan pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menkomdigi Meutya Hafid optimis bahwa dengan digitalisasi yang terus berkembang, UMKM di seluruh Indonesia dapat lebih kompetitif di era digital, membuka lebih banyak peluang, dan memberikan kontribusi nyata pada pertumbuhan ekonomi nasional. Optimisme ini bukan tanpa alasan. Data dan fakta di lapangan, seperti yang terlihat di Pasar Lama Kota Tangerang, menunjukkan bahwa digitalisasi telah membawa dampak positif yang signifikan bagi UMKM.
Tantangan dan Peluang: Menavigasi Era Digital yang Dinamis
Meskipun digitalisasi menawarkan banyak peluang, bukan berarti tidak ada tantangan yang menghadang. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan digital yang masih terjadi di beberapa daerah. Masih banyak UMKM, terutama yang berada di daerah terpencil, yang belum tersentuh oleh teknologi digital. Oleh karena itu, pemerataan akses infrastruktur digital menjadi sangat krusial.
Selain itu, literasi digital masyarakat juga perlu terus ditingkatkan. Tidak cukup hanya menyediakan teknologi, tetapi juga harus memastikan bahwa masyarakat, khususnya pelaku UMKM, mampu memanfaatkan teknologi tersebut secara optimal. Di sinilah peran penting program-program pembinaan dan pendampingan UMKM Digital yang dijalankan oleh pemerintah.
Tantangan lainnya adalah keamanan siber. Semakin tinggi tingkat adopsi digital, semakin besar pula risiko serangan siber. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan siber di kalangan UMKM, agar mereka dapat bertransaksi dan berbisnis secara online dengan aman dan nyaman.
Namun, di balik tantangan tersebut, terbentang peluang yang sangat besar. Dengan populasi yang besar dan penetrasi internet yang terus meningkat, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi digital global. Digitalisasi UMKM akan menjadi salah satu motor penggerak utama dalam mewujudkan visi tersebut.
Pasar Lama Kota Tangerang: Simbol Perpaduan Tradisi dan Inovasi
Kunjungan Menkomdigi Meutya Hafid ke Pasar Lama Kota Tangerang bukan sekadar kunjungan biasa. Pasar ini menjadi simbol perpaduan antara tradisi dan inovasi. Di satu sisi, Pasar Lama tetap mempertahankan eksistensinya sebagai pusat perdagangan tradisional yang telah melegenda. Di sisi lain, pasar ini juga telah bertransformasi menjadi ruang digital yang modern, di mana transaksi cashless dan pemasaran online menjadi bagian dari keseharian para pedagang.
Transformasi Pasar Lama ini menjadi contoh konkret bagaimana digitalisasi dapat diterapkan di berbagai sektor, termasuk sektor tradisional, tanpa menghilangkan identitas dan kearifan lokal. Justru, dengan digitalisasi, tradisi dan kearifan lokal dapat dilestarikan dan diperkenalkan kepada khalayak yang lebih luas.
Kunjungan Menkomdigi Meutya Hafid ke Pasar Lama Kota Tangerang menjadi penanda penting dalam perjalanan transformasi digital UMKM di Indonesia. Apresiasi yang diberikan kepada Kota Tangerang atas keberhasilannya dalam mengimplementasikan digitalisasi layanan publik, khususnya melalui QRIS dan platform online, menjadi motivasi bagi daerah lain untuk turut berinovasi. Dialog Menkomdigi dengan Pj. Walikota Tangerang Nurdin dan pedagang mie ayam di Pasar Lama yang omzetnya terdongkrak 50-60?rkat transaksi digital dan penjualan online, menggambarkan bagaimana digitalisasi telah membawa dampak positif yang nyata bagi UMKM. Kunjungan ini juga semakin mempertegas komitmen Kemkomdigi dalam mendukung dan mendampingi pemerintah daerah untuk mewujudkan smart city yang sesungguhnya, di mana teknologi digital dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, serta komitmen untuk terus berinovasi, Indonesia optimis untuk menjadi bangsa yang unggul dan berdaya saing di era digital.