Wonosobo, gradasigo - Bertepatan dengan Musyawarah Nasional (MUNAS) II Generasi Digital Indonesia (Gradasi) yang diselenggarakan di Taman Syailendra, Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, organisasi tersebut secara resmi meluncurkan Simpul Literasi Digital Pelajar. Peluncuran yang dilakukan langsung oleh Upi Asmaradhana, CEO KGINetwork, Wakil Ketua Umum AMSI, dan Duta Literasi Digital Gradasi, ini berlangsung di hadapan ratusan siswa SMK se-Kabupaten Wonosobo, Rabu (13/12/2024).
Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan literasi digital di kalangan pelajar. Simpul Literasi Digital Pelajar diharapkan menjadi wadah bagi siswa untuk berkontribusi aktif dalam menyebarkan informasi dan edukasi tentang literasi digital kepada sesama pelajar dan masyarakat luas.
Duta Literasi Digital dari SMK Al Mabrur
Dalam peluncuran tersebut, lima siswa SMK Al Mabrur dikukuhkan sebagai Duta Literasi Digital Wonosobo. Mereka adalah:
- Mega Amalia Ramadhani
- Zahra Gita Aulia
- Rina Adriana
- Farel Afgan Saputra
- Hilbram Jihat A.
Kelima siswa ini akan menjadi pionir dalam gerakan literasi digital di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Mereka diharapkan mampu mengedukasi teman-teman sebayanya tentang penggunaan teknologi digital secara bijak, bertanggung jawab, dan bermanfaat.
Pentingnya Literasi Digital di Era Transformasi
Dalam sambutannya, Upi Asmaradhana menyoroti pentingnya literasi digital di era transformasi yang serba cepat. Menurutnya, literasi digital bukan hanya tentang kemampuan mengoperasikan teknologi, tetapi juga kemampuan untuk memilah informasi, berkomunikasi secara efektif, dan berpartisipasi aktif di ruang digital.
"Literasi digital menjadi bekal penting bagi generasi muda untuk beradaptasi dan berkembang di era digital," ujar Asmaradhana.
Ia juga menyampaikan data dari We Are Social dan Meltwater yang menunjukkan bahwa mayoritas pengguna internet di Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi, berinteraksi dengan keluarga dan teman, serta menemukan inspirasi. Asmaradhana menekankan agar pengguna internet di Indonesia, termasuk para pelajar, dapat memanfaatkan internet secara positif dan produktif.
Media Sosial dan Tantangannya
Upi Asmaradhana juga menyinggung peran media sosial yang semakin dominan di era digital. WhatsApp, Instagram, dan Facebook masih menjadi platform yang paling populer, sementara TikTok menunjukkan pertumbuhan yang pesat, khususnya di kalangan generasi muda.
Ia mengingatkan para siswa akan pentingnya menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab. Media sosial memiliki potensi untuk menyebarkan informasi hoaks, melakukan penyalahgunaan data pribadi, dan menjadi sarana perundungan siber (cyberbullying).
Empat Pilar Literasi Digital sebagai Panduan
Upi kemudian memaparkan empat pilar literasi digital yang dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo):
- Etika Digital (Digital Ethics): Kemampuan untuk berperilaku beretika, bertanggung jawab, dan menghargai orang lain di ruang digital.
- Budaya Digital (Digital Culture): Kemampuan untuk memahami dan menghargai keragaman budaya di ruang digital.
- Keamanan Digital (Digital Safety): Kemampuan untuk melindungi diri dan data pribadi dari ancaman di ruang digital.
- Keterampilan Digital (Digital Skills): Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital secara efektif dan produktif.
Upi menekankan pentingnya memahami dan menerapkan keempat pilar tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Generasi Digital Indonesia: Mendorong Literasi Digital untuk Negeri
Asmaradhana menjelaskan bahwa Gradasi berkomitmen untuk meningkatkan kecakapan literasi digital masyarakat Indonesia melalui berbagai program dan kegiatan. Gradasi aktif menyelenggarakan pelatihan, workshop, dan seminar literasi digital di berbagai daerah, serta berkolaborasi dengan pemerintah, institusi pendidikan, dan komunitas.
Peluncuran Simpul Literasi Digital Pelajar pada MUNAS II GRADASI menandai langkah konkret dalam upaya membangun generasi yang melek digital. Dengan adanya Simpul Literasi Digital Pelajar, diharapkan para siswa dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam meningkatkan literasi digital di lingkungan mereka. Literasi digital yang memadai akan membekali para pelajar untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital.