JAKARTA, gradasigo – Suasana haru dan penuh kekeluargaan mewarnai acara pisah sambut Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) yang digelar di Kantor Sekretariat Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK, Selasa (21/1/2024). Acara ini menjadi momen penting untuk melepas Saryadi, yang telah mengemban amanah sebagai Sekretaris Ditjen Pendidikan Vokasi selama kurang lebih dua tahun terakhir, dan menyambut Muhammad Hasbi sebagai nahkoda baru di posisi tersebut. Lebih dari sekadar seremonial, acara ini menjadi ajang untuk memperkuat komitmen dan sinergi dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua dan layanan pendidikan yang RAMAH (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, Harmonis), sesuai dengan harapan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, memimpin langsung acara tersebut, didampingi oleh Sesditjen Pendidikan Vokasi PKPLK yang baru, Muhammad Hasbi, dan mantan Sesditjen Pendidikan Vokasi, Saryadi, yang kini menjabat sebagai Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Kehadiran para direktur sebelumnya, yaitu Muhammad Yusro (mantan Direktur SMK), Nahdiana (mantan Direktur Kursus dan Pelatihan), Adi Nuryanto (mantan Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI), dan Muhamad Fajar Subkhan (mantan Plt. Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi), semakin menambah makna dan kehangatan acara tersebut.
Saryadi: Dua Tahun Penuh Kenangan dan Apresiasi untuk Kerja Sama Tim
Dalam sambutannya, Saryadi mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh jajaran Ditjen Pendidikan Vokasi atas dukungan dan kerja sama yang luar biasa selama ia menjabat sebagai Sekretaris Ditjen. "Untuk semua hal terbaik yang kita raih bersama, saya ucapkan banyak terima kasih. Saya juga meminta maaf jika ada hal yang kurang berkenan dalam interaksi kita selama ini," ungkap Saryadi dengan tulus. Ia juga tak lupa membagikan berbagai momen penuh kenangan selama kurang lebih dua tahun terakhir, termasuk berbagai capaian prestasi yang diraih oleh Ditjen Pendidikan Vokasi.
Selama kepemimpinan Saryadi sebagai Sekretaris Ditjen, banyak terobosan dan inovasi yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan vokasi di Indonesia. Kerja keras dan dedikasinya telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan pendidikan vokasi, dan akan menjadi fondasi yang kuat bagi kepemimpinan selanjutnya.
Muhammad Hasbi: Siap Melanjutkan Estafet Kepemimpinan dan Meraih Prestasi Lebih Baik
Muhammad Hasbi, sebagai Sekretaris Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK yang baru, dalam sambutannya, mengaku takjub dengan capaian prestasi yang telah diraih oleh Ditjen Pendidikan Vokasi di bawah kepemimpinan Saryadi. "Dengan dukungan dari kita semua, Insya Allah kita siap untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi," ujar Hasbi, penuh optimisme. Raihan prestasi tersebut diakui Hasbi akan menjadi penyemangat bagi dirinya untuk bekerja lebih keras dan membawa Ditjen Pendidikan Vokasi ke level yang lebih tinggi.
Hasbi juga mengajak seluruh jajaran untuk saling berkolaborasi dan bekerja sama dalam menghadirkan layanan pendidikan vokasi, pendidikan khusus, dan pendidikan layanan khusus yang berkualitas dan RAMAH. "Mari kita bersama-sama berkolaborasi untuk menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua dan memajukan pendidikan di Indonesia sebagaimana visi dan misi Kemendikdasmen," ajaknya. Ia menekankan bahwa pendidikan vokasi, pendidikan khusus, dan pendidikan layanan khusus memiliki karakteristik yang khas, sehingga membutuhkan pendekatan dan strategi yang spesifik dalam pengembangannya.
Jejak Rekam Muhammad Hasbi: Pengalaman Panjang di Dunia Pendidikan
Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK, Muhammad Hasbi telah malang melintang di dunia pendidikan. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek. Pengalamannya yang luas juga mencakup posisi Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, serta Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat. Tak hanya itu, Hasbi juga pernah mengemban amanah sebagai Kepala BPPAUDNI Regional III dan Kepala BPPNFI Regional V Makassar pada tahun 2004-2008.
Dengan rekam jejak yang panjang dan beragam ini, Hasbi diyakini memiliki pemahaman yang mendalam tentang seluk-beluk dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan non-formal. Pengalaman dan pengetahuannya akan menjadi modal berharga dalam memimpin dan mengembangkan Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK ke depan.
Tatang Muttaqin: Apresiasi, Harapan, dan Keyakinan untuk Masa Depan Vokasi
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, dalam sambutannya, menyampaikan selamat datang dan selamat bertugas kepada para pejabat baru. Ia juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi para pejabat sebelumnya. "Terima kasih atas kontribusi para Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal yang telah berhikmat dalam memajukan pendidikan di Indonesia," ucap Tatang.
Tatang meyakini bahwa dengan kolaborasi dan kerja sama yang kuat, Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK dapat mewujudkan pendidikan yang bermutu bagi semua. Ia juga menekankan pentingnya mewujudkan layanan pendidikan yang RAMAH (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, Harmonis), sesuai dengan harapan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pendidikan Vokasi: Jalur Strategis Menuju Indonesia Maju
Pendidikan vokasi, yang meliputi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), memiliki peran yang sangat strategis dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi dunia kerja. Dengan fokus pada keterampilan praktis dan keahlian yang spesifik, pendidikan vokasi menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri.
Melalui pendidikan vokasi yang berkualitas, diharapkan akan lahir lulusan yang kompeten, berdaya saing, dan siap kerja. Mereka tidak hanya akan menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja melalui kewirausahaan. Dengan demikian, pendidikan vokasi akan berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi angka pengangguran, meningkatkan produktivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus: Memastikan Hak Pendidikan bagi Semua
Selain pendidikan vokasi, Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK juga menaungi pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus. Pendidikan khusus ditujukan bagi peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial, sementara pendidikan layanan khusus ditujukan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau yang mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
Melalui Sekolah Luar Biasa (SLB) dan berbagai program lainnya, Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK berupaya untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali, mendapatkan hak pendidikan yang layak. Dengan pendekatan yang inklusif dan berkeadilan, diharapkan tidak ada lagi anak yang tertinggal dalam mengakses pendidikan yang berkualitas.
Tantangan dan Harapan: Meningkatkan Kualitas dan Relevansi
Meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai, tantangan dalam pengembangan pendidikan vokasi, pendidikan khusus, dan pendidikan layanan khusus di Indonesia masih tetap ada. Kualitas dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri, ketersediaan dan kompetensi tenaga pendidik, serta ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai menjadi beberapa isu yang perlu terus dibenahi.
Selain itu, persepsi masyarakat terhadap pendidikan vokasi juga perlu diubah. Pendidikan vokasi harus dipandang sebagai pilihan yang setara dan menjanjikan, bukan sebagai pilihan kedua. Lulusan pendidikan vokasi harus dihargai sebagai tenaga kerja yang profesional dan kompeten.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, dan sinergi yang solid antar unit di Kemendikdasmen, diharapkan pendidikan vokasi, pendidikan khusus, dan pendidikan layanan khusus di Indonesia akan semakin maju dan berkembang. Pada akhirnya, pendidikan vokasi akan menjadi pilar utama dalam mencetak generasi muda yang siap kerja, berwirausaha, dan berkontribusi pada pembangunan bangsa, serta mewujudkan Indonesia yang maju, sejahtera, dan berkeadilan.
Acara pisah sambut di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK) yang diwarnai dengan suasana haru dan penuh kekeluargaan ini, menjadi penanda babak baru dalam pengembangan pendidikan vokasi, pendidikan khusus, dan layanan khusus di Indonesia.
Dengan kepemimpinan Muhammad Hasbi sebagai Sekretaris Ditjen yang baru, dan dukungan penuh dari Dirjen Tatang Muttaqin, serta arahan dari Mendikdasmen Abdul Mu'ti untuk mewujudkan layanan pendidikan yang RAMAH (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, Harmonis), diharapkan sinergi dan kolaborasi di internal Kemendikdasmen semakin kuat.
Apresiasi terhadap kinerja Saryadi yang kini menjabat sebagai Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, serta penyampaian selamat datang kepada para pejabat baru, menunjukkan semangat untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
Dengan fokus pada pendidikan vokasi yang berkualitas, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan industri, serta perhatian khusus pada pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang kompeten, berdaya saing, dan siap berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
Acara pisah sambut ini bukan hanya seremoni, tetapi juga refleksi dari komitmen dan tekad untuk terus memajukan pendidikan di Indonesia.