Jakarta, gradasigo – Bulan Ramadan tahun ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pesepak bola muslim yang merumput di liga-liga Eropa. Di tengah jadwal kompetisi yang padat dan tuntutan performa maksimal di lapangan hijau, mereka juga menjalankan ibadah puasa Ramadan yang penuh berkah. Salah satu pemain yang merasakan langsung tantangan ini adalah Ragnar Oratmangoen, penyerang andalan Timnas Indonesia yang kini bermain untuk klub FCV Dender di kasta tertinggi Liga Belgia.
Sebagai seorang muslim yang taat, Ragnar Oratmangoen tidak ingin melewatkan ibadah puasa Ramadan, meskipun berada jauh dari Tanah Air dan di tengah kesibukan sebagai pemain sepak bola profesional. Namun, berpuasa sambil menjalani sesi latihan intensif dan pertandingan kompetitif di Eropa tentu bukan perkara mudah. Perbedaan waktu imsak dan berbuka yang signifikan, cuaca yang tidak menentu, serta tuntutan fisik yang tinggi menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi Ragnar selama bulan Ramadan.
Bulan Maret 2025 ini menjadi periode yang sangat padat bagi Ragnar Oratmangoen. Selain harus berjuang bersama FCV Dender di Liga Belgia yang terus bergulir, ia juga mendapatkan panggilan untuk membela Timnas Indonesia dalam laga penting melawan Australia dan Bahrain pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Jadwal yang bertumpuk ini menuntut kondisi fisik dan mental yang prima dari Ragnar, terlebih lagi di tengah bulan Ramadan yang penuh dengan ibadah dan tantangan menahan lapar dan dahaga.
Meskipun harus absen dalam laga kontra Australia pada 20 Maret 2025 akibat akumulasi kartu kuning, Ragnar tetap berkomitmen untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin demi membela Garuda di laga-laga selanjutnya, terutama melawan Bahrain pada 25 Maret 2025. Ia menyadari bahwa kondisi fisik dan mental yang stabil adalah modal utama untuk dapat memberikan performa terbaik di lapangan, baik untuk klub maupun untuk Timnas Indonesia.
“Saya selalu berusaha untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental karena saya juga melaksanakan pertandingan penting. Jadi hal itu sangatlah penting bagi saya,” ungkap Ragnar Oratmangoen dengan mantap, dikutip dari unggahan di akun Instagram pribadinya, menunjukkan kesadarannya akan pentingnya persiapan diri di tengah padatnya jadwal dan ibadah Ramadan.
Untuk menjaga kondisi fisik tetap prima selama bulan Ramadan, Ragnar Oratmangoen memiliki strategi khusus yang ia terapkan dalam kehidupan sehari-harinya. Ia menyadari bahwa asupan makanan dan minuman yang cukup dan bergizi adalah modal penting untuk mengatasi tantangan berpuasa sambil tetap berlatih dan bertanding di level profesional. Selain itu, istirahat yang cukup juga menjadi prioritas utama bagi Ragnar untuk memulihkan kondisi tubuh setelah menjalani aktivitas yang padat.
“Ya itu juga sangat sulit. Tapi saya berusaha untuk mengonsumsi makanan yang sehat untuk tubuh. Minum yang cukup. Dan juga beristirahat di siang hari,” tutur Ragnar Oratmangoen, membagikan kiat sederhana namun efektif dalam menjaga kebugaran fisik selama Ramadan.
Makanan sehat yang dikonsumsi Ragnar saat sahur dan berbuka puasa tentu memenuhi kebutuhan nutrisi seorang atlet profesional, seperti karbohidrat kompleks sebagai sumber energi utama, protein untuk pemulihan otot, vitamin dan mineral untuk menjaga daya tahan tubuh, serta serat untuk menjaga kesehatan pencernaan. Cairan yang cukup juga sangat penting untuk mencegah dehidrasi akibat kekurangan cairan selama berpuasa, terutama saat menjalani latihan atau pertandingan di cuaca yang panas atau dingin. Istirahat di siang hari, meskipun hanya sebentar, dapat membantu memulihkan energi dan mengurangi rasa lelah akibat aktivitas yang padat.
Meskipun harus absen di laga kontra Australia, Ragnar Oratmangoen dipastikan tersedia untuk membela Timnas Indonesia dalam laga tandang melawan Bahrain pada 25 Maret 2025. Kehadiran Ragnar tentu menjadi tambahan kekuatan yang signifikan bagi lini depan Garuda, mengingat kualitas dan pengalaman yang dimilikinya sebagai pemain yang merumput di liga Eropa.
Pertandingan melawan Bahrain juga memiliki arti????? tersendiri bagi Ragnar Oratmangoen. Pasalnya, striker berusia 27 tahun ini memiliki kenangan manis saat menghadapi Bahrain. Dalam pertemuan sebelumnya, Ragnar berhasil mencetak satu gol untuk Timnas Indonesia saat bermain imbang 2-2 melawan Bahrain. Rekor gol ini tentu menjadi motivasi tambahan bagi Ragnar untuk kembali menunjukkan performa terbaiknya dan membawa kemenangan bagi Timnas Indonesia di laga mendatang.
Kisah Ragnar Oratmangoen menjalani ibadah puasa Ramadan sambil berkarir sebagai pesepak bola profesional di Eropa adalah inspirasi bagi kita semua. Ia menunjukkan bahwa komitmen terhadap agama dan profesionalisme sebagai atlet dapat berjalan beriringan tanpa saling mengganggu. Dengan persiapan fisik dan mental yang matang, asupan nutrisi dan istirahat yang cukup, serta semangat juang yang tinggi, Ragnar mampu menaklukkan tantangan Ramadan di tengah kerasnya kompetisi sepak bola Eropa dan tetap siap membela Timnas Indonesia.
Semoga Ragnar Oratmangoen selalu diberikan kesehatan, kekuatan, dan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan dan karirnya sebagai pesepak bola profesional. Dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia tentu akan menjadi tambahan semangat bagi Ragnar untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah sepak bola internasional. Selamat berpuasa, Ragnar! Semoga sukses selalu!