Bisnis

Standar ASEAN In-CT Masuk ke Indonesia: Langkah Strategis Kadin dan Swisscontact

Anindya Novyan Bakrie, Ketua Kadin periode 2024-2029.Foto : ANTARA/Aditya Pradana Putra

Anindya Novyan Bakrie, Ketua Kadin periode 2024-2029.Foto : ANTARA/Aditya Pradana Putra

Jakarta, gradasigo - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelatihan vokasi di Tanah Air. Pada Rabu, 19 Maret 2025, Kadin Indonesia bersama Swisscontact menggelar diskusi strategis di Aryaduta Hotel Semanggi, Jakarta.

Fokus utama pertemuan ini adalah membahas tindak lanjut adopsi standar ASEAN In-Company Trainer (ASEAN In-CT) ke dalam Standar Indonesia.

Dalam diskusi ini, hadir perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Perindustrian yang turut memberikan pandangan mengenai langkah terbaik dalam harmonisasi sistem pelatihan vokasi.

Menyelaraskan Standar Pelatihan dengan Kebutuhan Industri

Adi Mahfudz WH., Wakil Ketua Umum Bidang Vokasi dan Sertifikasi Kadin Indonesia, menekankan pentingnya percepatan adopsi standar pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.

Ia menegaskan bahwa sinkronisasi pelatihan vokasi dengan kebutuhan industri harus lebih aplikatif dan tidak hanya bersifat teoretis.

Salah satu tantangan utama dalam pengadopsian standar kompetensi kerja adalah biaya sertifikasi pelatih tempat kerja yang cukup tinggi, terutama jika menggunakan standar internasional seperti Jerman.

ASEAN In-CT dinilai sebagai solusi yang lebih relevan dan terjangkau bagi negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, standar ini diusulkan untuk diadopsi ke dalam SKKK karena proses penerbitannya lebih cepat dibandingkan SKKNI.

Kolaborasi untuk Keberhasilan Implementasi

Selain adopsi standar, pertemuan ini juga membahas pembentukan perkumpulan praktisi pelatihan vokasi sistem ganda.

Wadah ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pelatihan serta memastikan penyusunan kurikulum yang lebih terstandarisasi.

Negara-negara seperti Malaysia dan Thailand telah lebih dulu mengimplementasikan mekanisme ini, sehingga Indonesia dapat mengambil pembelajaran dari mereka.

Sebagai langkah konkret, Swisscontact akan menindaklanjuti izin penggunaan standar ASEAN In-CT, sementara Kadin akan berperan sebagai penghubung antara industri dan pemerintah untuk mengawal implementasi SKKK ini.

Kementerian Perindustrian dan Kementerian Ketenagakerjaan juga siap memberikan dukungan penuh agar standar ini dapat segera diterapkan dalam dunia industri.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai perkembangan pelatihan vokasi dan sertifikasi, kunjungi kadinfornaker.id dan ikuti Instagram @kadinforvokasi.id.

Related Post