Tangsel, gradasigo - Stroke adalah penyebab kecacatan dan kematian nomer satu di Indonesia.
Stroke dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia. Mungkin saja stroke dapat berulang atau baru terjadi pada orang yang Anda kenal dan sayangi, tetapi stroke dapat dicegah.
Kita semua ingin terhindar dari stroke.
Apa Itu Stoke?
Dikutip dari laman p2ptm.kemkes.go.id, stoke adalah gejala-gejala defisit fungsi saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, bukan oleh sebab yang lain (WHO).
Gangguan fungsi saraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik.
Gangguan saraf tersebut menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain.
Stroke merupakan penyebab disabilitas nomer satu dan penyebab kematian nomer dua di dunia setelah penyakit jantung iskemik, baik di negara maju maupun berkembang.
Kenali Faktor Risiko
Dikutip dari laman mitrakeluarga.com, ada sejumlah faktor risiko penyakit stroke, di antaranya:
- Usia
- Jenis Kelamin
- Penyakit Jantung
- Hipertensi
- Merokok
- Diabetes atau kencing manis
- Obesitas
- Penyalahgunaan Obat
- Genetik
- Faktor Emosi
- Kondisi Fisik
Gejala Penyakit Stroke
Dikutip dari laman halodoc.com, setidaknya ada tiga gejala utama penyakit stroke yang mudah dikenali, yaitu seperti berikut.
- Salah satu sisi wajah akan terlihat lebih turun dan pengidap tidak mampu tersenyum karena mulut atau mata tampak terkulai.
- Pengidap tidak mampu mengangkat salah satu lengan karena terasa lemas atau mati rasa.
- Tidak hanya lengan, tungkai yang berada pada sisi yang sama pada lengan juga mengalami kelemahan.
- Ucapan menjadi tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali meski pengidap terlihat sadar.
Cara Mencegah Penyakit Stroke
Dikutip dari laman herminahospitals.com, cara mencegah penyakit stroke adalah sebagai berikut.
1. Menjaga Pola Makan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan berlemak dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi yang dapat memicu stroke.
Nutrisi yang baik untuk kesehatan dapat diperoleh dari sayur, buah, biji-bijian, dan daging rendah lemah, seperti dada ayam tanpa kulit.
2. Olahraga secara Teratur
Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah dapat bekerja secara efisien. Olahraga juga dapat menjaga kadar kolesterol, berat badan, dan tekanan darah pada tingkat yang normal.
3. Berhenti Merokok
Resiko stroke meningkat dua kali lipat jika seseorang merokok, karena rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal.
Tidak merokok berarti juga mengurangi resiko berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan jantung.
4. Hindari Konsumsi Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol mengandung kalori tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, minuman ini dapat menimbulkan berbagai penyakit pemicu stroke, seperti diabetes dan hipertensi. Mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat membuat detak jantung menjadi tidak teratur.
5. Hindari Penggunaan NAPZA
Beberapa jenis NAPZA, seperti kokain dan methamphetamine, dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah yang dapat menyebabkan stroke.
6. Ketahui Faktor Risiko Stroke
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf untuk mendeteksi dan mengetahui jenis faktor resiko terjadinya stroke, serta akan menyarankan tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk menghilangkan atau mengendalikan faktor resiko tersebut.