Edukasi

Waspada Cacar Air! Kenali Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Waspada Cacar Air! Kenali Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya. Foto: dok. yesdok.com

Waspada Cacar Air! Kenali Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya. Foto: dok. yesdok.com

Kayuagung, gradasigo – Kasus penyakit cacar air saat ini sedang meningkat, terutama di kalangan anak-anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyiapkan Surat Edaran (SE) untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit ini.

Cacar air atau varicella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster (VZV). Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak.

Apa Itu Cacar Air?

Cacar air adalah penyakit infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam gatal berupa bintik merah yang berisi cairan. Ruam ini biasanya muncul di seluruh tubuh, termasuk wajah.

Cacar air umumnya hanya diderita sekali seumur hidup. Namun, bukan berarti kita dapat mengabaikan penyakit ini. Penularannya dapat terjadi dengan cepat, terutama pada orang yang belum pernah terkena cacar air atau belum divaksinasi.

Penyebab Cacar Air

Penyebab utama cacar air adalah virus Varicella Zoster (VZV). Virus ini dapat menyebar melalui udara (airborne) saat penderita batuk atau bersin. Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari ruam cacar air.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena cacar air adalah:

  • Belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air.
  • Belum pernah terkena cacar air sebelumnya.
  • Bekerja atau beraktivitas di tempat umum yang ramai.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Bayi yang lahir dari ibu yang belum divaksinasi cacar air.
  • Anak-anak berusia di bawah 12 tahun.

Gejala Cacar Air

Gejala cacar air biasanya muncul dalam waktu 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus. Gejala awal cacar air mirip dengan gejala flu, seperti demam, pilek, lesu, dan kehilangan nafsu makan.

Gejala utama cacar air adalah munculnya ruam merah yang gatal di kulit. Ruam ini biasanya dimulai dari perut, punggung, atau wajah, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Ruam cacar air akan berkembang melalui beberapa tahap:

  1. Bintik merah: Awalnya, ruam berupa bintik merah yang gatal.
  2. Lenting berisi cairan: Bintik merah berkembang menjadi lenting kecil yang berisi cairan.
  3. Lenting pecah dan mengering: Lenting akan pecah dan mengering membentuk keropeng.
  4. Keropeng menghilang: Keropeng akan menghilang dan umumnya tidak meninggalkan bekas jika tidak digaruk.

Penanganan Cacar Air

Cacar air adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri. Penanganan cacar air berfokus pada perawatan untuk meringankan gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah antara lain:

  • Minum banyak air putih dan makan makanan yang sehat.
  • Hindari menggaru ruam untuk mencegah infeksi.
  • Mandi dengan air hangat dan tepuk-tepuk badan dengan handuk hingga kering.
  • Gunakan losion calamine untuk mengurangi gatal.
  • Kompres ruam dengan air dingin.
  • Istirahat yang cukup dan hindari kontak dengan orang lain.

Jika diperlukan, dokter dapat memberikan obat antivirus, seperti acyclovir, untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi.

Pencegahan Cacar Air

Cara paling efektif untuk mencegah cacar air adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi cacar air dapat diberikan pada anak-anak dan orang dewasa.

Selain vaksinasi, pencegahan cacar air juga dapat dilakukan dengan cara:

  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
  • Menghindari kontak dengan penderita cacar air.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.

Cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam gatal di kulit. Cacar air dapat dicegah dengan vaksinasi dan menjaga kebersihan diri. Penderita cacar air perlu melakukan perawatan untuk meringankan gejala dan mencegah komplikasi.

Related Post