Palembang, gradasigo — Aroma rempah yang kaya dan kuah santan yang gurih menguar dari balik etalase Dapur Neka di Jalan Sukabangun 2, Palembang, setiap pagi. Di sana, tersaji primadona sarapan yang tak lekang oleh waktu dan selalu menjadi incaran para penikmat kuliner: Katupek Gulai Nangko.

Hidangan khas Sumatera Barat ini telah lama memikat lidah masyarakat Indonesia, termasuk di Palembang, di mana ia menjadi alternatif sarapan yang populer selain Pempek yang ikonik.

Bagi warga Palembang, memulai hari dengan sepiring Katupek Gulai Nangko hangat adalah sebuah tradisi yang menyenangkan. Kombinasi antara ketupat yang lembut dan kenyal dengan kuah gulai nangka yang kaya rasa, gurih, dan sedikit pedas, mampu membangkitkan selera dan memberikan energi untuk menjalani aktivitas seharian.

Kelezatan hidangan ini terletak pada perpaduan bumbu rempah yang khas dan kualitas bahan baku yang digunakan.

Dedi, sang pemilik Dapur Neka, telah bertahun-tahun menggeluti dunia kuliner Minang dan dikenal dengan keahliannya dalam meracik berbagai hidangan autentik, termasuk Katupek Gulai Nangko yang menjadi andalannya. Menurut Dedi, kunci kelezatan ketupat gulai nangka terletak pada pemilihan bahan baku yang berkualitas tinggi dan teknik pengolahan yang tepat.

Dalam perbincangan hangat di Dapur Neka pada Rabu, 10 April 2025, Dedi berbagi rahasia untuk menghasilkan gulai nangka yang sempurna. Salah satu aspek penting adalah pemilihan nangka.

Ia menyarankan untuk memilih nangka muda yang masih memiliki biji kecil dan serat yang halus. Nangka muda memiliki tekstur yang lebih lembut dan mampu menyerap bumbu gulai dengan baik, menghasilkan cita rasa yang lebih nikmat.

“Untuk gulai nangka, sebaiknya kita memilih nangka yang masih muda. Ciri-cirinya itu bijinya masih kecil dan seratnya halus. Nangka muda ini teksturnya lebih enak dan lebih mudah meresap bumbu,” jelas Dedi sambil menunjukkan nangka muda segar yang baru tiba di dapurnya.

Selain nangka, pemilihan santan juga memegang peranan krusial dalam menentukan hasil akhir gulai nangka. Dedi menyarankan untuk memilih kelapa yang tidak terlalu tua agar santan yang dihasilkan memiliki rasa gurih dan manis yang pas. Santan dari kelapa yang terlalu tua cenderung lebih berminyak dan kurang segar rasanya.

“Pemilihan santan ini sangat penting untuk hasil akhir gulai nangka. Di Dapur Neka, kita sendiri memilih santan premium. Kita hanya menggunakan perasan pertama dari kelapa yang kualitasnya bagus. Memang harganya sedikit lebih mahal, tapi hasilnya tidak akan mengecewakan,” terang Dedi dengan penuh semangat.

Ia menambahkan bahwa penggunaan santan segar dan berkualitas akan memberikan aroma dan rasa yang lebih otentik pada gulai nangka.

Langkah Demi Langkah: Teknik Memasak Gulai Nangka yang Gurih dan Sedap

Tak hanya berbagi tips pemilihan bahan baku, Dedi juga dengan senang hati membeberkan langkah-langkah pengolahan gulai nangka agar terasa gurih dan sedap di lidah. Proses memasak yang benar akan memastikan bumbu meresap sempurna dan nangka memiliki tekstur yang lembut.

“Untuk membuat gulai nangka yang enak, pertama-tama kita harus menumis bumbu halusnya,” ujar Dedi memulai penjelasannya. Bumbu halus yang digunakan terdiri dari jahe, lengkuas (laos), kunyit, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah yang telah dihaluskan.

Setelah bumbu halus siap, langkah selanjutnya adalah menumisnya dengan sedikit minyak hingga mengeluarkan aroma harum. Kemudian, masukkan beberapa lembar daun kunyit, daun salam, daun jeruk, dan batang serai yang telah dimemarkan. Tumis kembali hingga semua bumbu benar-benar matang dan harum.

“Setelah bumbunya harum, kita tambahkan sedikit pala bubuk dan kayu manis. Ini akan memberikan aroma yang lebih kaya dan khas pada gulai nangka kita,” lanjut Dedi.

Langkah berikutnya adalah memasukkan santan cair. Aduk terus santan agar tidak pecah saat mendidih. Setelah santan mendidih, masukkan potongan nangka muda yang telah diiris sesuai selera. Masak hingga nangka menjadi lembut dan empuk.

“Kalau nangkanya sudah mulai lembut, baru kita masukkan santan kental. Setelah itu, jangan lupa untuk terus mengaduk gulai hingga mendidih kembali. Ini penting agar santan tidak pecah dan tekstur gulai tetap bagus,” urai Dedi dengan sabar.

Sebagai sentuhan akhir, Dedi memberikan tips tambahan agar gulai nangka semakin sempurna. “Ada baiknya setelah mendidih, gulai tetap dimasak dengan menggunakan api yang sangat kecil selama kurang lebih 15 menit. Proses ini akan membuat perbumbuan benar-benar matang dan meresap sempurna ke dalam nangka, sehingga rasanya akan lebih sedap,” jelasnya.

Dapur Neka: Surga Sarapan Khas Minang di Palembang

Bagi Anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk memasak Katupek Gulai Nangko sendiri di rumah, Anda bisa langsung mengunjungi Dapur Neka yang berlokasi di Jalan Sukabangun 2, Palembang. Dapur Neka buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, siap menyajikan berbagai hidangan sarapan khas Minang yang lezat dan menggugah selera.

Selain Katupek Gulai Nangko yang menjadi favorit, Dapur Neka juga menyediakan berbagai pilihan sarapan lainnya, seperti Ketupat Gulai Pakis (gulai pakis dengan ketupat), Gulai Tunjang (gulai kikil sapi dengan ketupat), aneka gorengan yang renyah dan gurih, berbagai jajanan pasar tradisional yang manis dan legit, serta masih banyak pilihan menu lainnya yang akan memanjakan lidah Anda.

Dapur Neka tidak hanya sekadar tempat makan, tetapi juga merupakan representasi dari kekayaan kuliner Minang yang otentik di tengah Kota Palembang. Dengan menggunakan bahan baku berkualitas dan mempertahankan resep tradisional, Dapur Neka berhasil menghadirkan cita rasa yang khas dan selalu dirindukan oleh para pelanggannya.

Jadi, jika Anda sedang berada di Palembang dan ingin menikmati sarapan yang lezat dan berbeda, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Katupek Gulai Nangko dan hidangan khas Minang lainnya di Dapur Neka. Dijamin, Anda akan merasakan sensasi kuliner yang tak terlupakan.