Madiun, gradasigo - Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin pesat, keberhasilan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) tidak lagi hanya bergantung pada produk berkualitas atau layanan pelanggan yang baik.
Adopsi teknologi digital kini menjadi faktor kunci yang menentukan daya saing dan keberlanjutan bisnis. Kusbeni Abdulloh, Ketua Asosiasi UMKM Jawa Timur Pengda Madiun, menegaskan bahwa UMKM harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tidak tertinggal di era digital ini.
Menurut Kusbeni, yang biasa disapa Kang Ben, “Digitalisasi bukan pilihan lagi, tapi kebutuhan. Jika kita ingin UMKM berkembang, kita harus berani mengadopsi teknologi yang relevan dan bermanfaat bagi usaha kita.”
1. E-commerce: Memperluas Pasar Secara Global
Salah satu bentuk adopsi digital yang paling populer bagi UMKM adalah penggunaan platform e-commerce. Melalui platform seperti Shopee, Tokopedia, atau Bukalapak, pelaku UMKM dapat menjual produk mereka tidak hanya secara lokal, tetapi juga merambah pasar nasional dan internasional.
Kusbeni menyebutkan bahwa dengan memanfaatkan e-commerce, UMKM di Madiun berhasil meningkatkan penjualan hingga 30% hanya dalam setahun.
“Kami melihat langsung manfaatnya. Para pelaku UMKM yang dulunya hanya menjual di pasar tradisional, sekarang bisa mengirim produk ke berbagai daerah bahkan luar negeri,” jelas Kusbeni.
2. Digital Payment: Mempermudah Transaksi
Penggunaan pembayaran digital seperti QRIS, OVO, atau GoPay juga menjadi salah satu aspek penting dalam transformasi digital UMKM.
Dengan menyediakan opsi pembayaran digital, pelaku UMKM dapat memperluas basis pelanggan, termasuk generasi muda yang lebih suka metode pembayaran non-tunai. Selain itu, digital payment mempercepat dan memudahkan proses transaksi serta meminimalkan risiko kesalahan.
Kusbeni menegaskan, “Pembayaran digital membuat transaksi lebih efisien. Tidak ada lagi uang kembalian yang salah hitung atau pelanggan yang menunda pembayaran karena tidak membawa uang tunai.”
3. Sosial Media Marketing: Meningkatkan Brand Awareness
Pemasaran melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok telah menjadi salah satu cara paling efektif untuk mempromosikan produk UMKM.
Dengan konten kreatif dan strategi pemasaran yang tepat, UMKM bisa menjangkau jutaan pengguna internet hanya dengan satu postingan. Kusbeni mendorong UMKM untuk belajar memanfaatkan media sosial agar bisa mempromosikan produk mereka secara lebih luas dan efektif.
“Media sosial adalah alat promosi yang sangat powerful. UMKM harus bisa beradaptasi dan kreatif dalam menyampaikan pesan mereka kepada calon pembeli,” tutur Kusbeni.
4. Aplikasi Manajemen Usaha: Efisiensi Operasional
Berbagai aplikasi manajemen usaha seperti aplikasi akuntansi, inventaris, hingga aplikasi CRM (Customer Relationship Management) membantu UMKM untuk menjalankan bisnis dengan lebih efisien.
Dengan memanfaatkan teknologi ini, UMKM dapat mengelola keuangan, stok barang, dan pelanggan dengan lebih sistematis. Menurut Kusbeni, banyak pelaku UMKM yang kini menggunakan aplikasi untuk menghemat waktu dan tenaga, sehingga mereka bisa fokus pada pengembangan bisnis.
“Dulu, semua dikerjakan manual, tapi sekarang dengan aplikasi sederhana, semua lebih cepat dan akurat. Ini sangat membantu UMKM untuk tumbuh,” ungkap Kusbeni.
5. Cloud Computing: Penyimpanan Data yang Aman dan Fleksibel
Teknologi cloud computing juga semakin diadopsi oleh UMKM untuk menyimpan data dengan aman dan mengaksesnya kapan saja dan di mana saja.
Hal ini memungkinkan UMKM untuk menyederhanakan operasional bisnis dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, data penting seperti laporan penjualan, catatan pelanggan, hingga stok barang bisa dengan mudah dipantau secara real-time.
“Keamanan data sangat penting. Dengan cloud, UMKM tidak perlu lagi khawatir kehilangan data atau memori penuh. Semuanya bisa diakses dengan cepat dan aman,” ujar Kusbeni.
Adopsi digital menjadi salah satu kunci keberhasilan UMKM di era modern. Mulai dari e-commerce hingga cloud computing, teknologi telah membantu UMKM untuk berkembang lebih pesat dan menjangkau lebih banyak pelanggan.
Menurut Kusbeni Abdulloh, inovasi teknologi bukan hanya alat bantu, tapi juga solusi untuk memastikan UMKM dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
“UMKM yang tidak mau berubah akan tertinggal. Kami di Asosiasi UMKM Jawa Timur terus mendorong pelaku UMKM untuk mengadopsi teknologi yang relevan agar mereka bisa tumbuh dan bertahan,” tutup Kusbeni.