News

UMKM dan Adopsi Digital: Langkah Maju atau Tantangan Baru?

Walauupun tantangannya berat, adopsi digital sangat penting artinya bagi keberlanjutan usaha di era digital. Foto : Dok. Bank Jatim

Walauupun tantangannya berat, adopsi digital sangat penting artinya bagi keberlanjutan usaha di era digital. Foto : Dok. Bank Jatim

Madiun, gradasigo - Di era digital saat ini, adopsi teknologi menjadi salah satu kunci untuk bertahan dan berkembang, termasuk bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, perjalanan transformasi digital bagi UMKM tidak selalu mulus. Banyak pelaku usaha yang masih belum sepenuhnya memahami atau mampu mengadopsi teknologi dengan maksimal. Mengapa demikian, dan bagaimana langkah UMKM untuk melewati tantangan ini?

Menurut Kusbeni Abdulloh, Ketua Asosiasi UMKM Jawa Timur Pengda Madiun, meski digitalisasi adalah keharusan, banyak UMKM masih ragu. "Ada dua hal yang sering menjadi penghalang utama. Pertama, keterbatasan pengetahuan pelaku UMKM tentang teknologi. Kedua, terbatasnya akses ke infrastruktur digital yang memadai, khususnya di daerah-daerah terpencil," ujarnya.

Manfaat Adopsi Digital Bagi UMKM

Digitalisasi menawarkan beragam peluang bagi UMKM, mulai dari perluasan pasar hingga peningkatan efisiensi operasional. Dengan memanfaatkan platform digital seperti e-commerce, media sosial, dan layanan pembayaran online, UMKM dapat menjangkau konsumen yang lebih luas tanpa harus bergantung pada lokasi fisik.

Bagi Kusbeni, yang biasa disapa Kang Ben, adopsi digital dapat menjadi game changer. "Digitalisasi membantu UMKM untuk go global. UMKM yang tadinya hanya melayani pasar lokal kini bisa menembus pasar internasional. Produk-produk lokal kita memiliki potensi besar, hanya saja perlu didorong dengan pemasaran digital yang lebih efektif," tambahnya.

Tantangan yang Dihadapi

Meski peluang digitalisasi besar, banyak UMKM masih menghadapi kendala. Selain minimnya pengetahuan teknologi, modal untuk investasi di infrastruktur digital juga sering menjadi hambatan. Tidak jarang, pelaku UMKM merasa ragu karena mereka harus berinvestasi di perangkat teknologi atau sistem baru yang tidak mereka pahami.

Kusbeni menyebutkan bahwa dukungan dari pemerintah dan pihak swasta sangat diperlukan. "Pemerintah harus memberikan edukasi, pelatihan, dan akses modal yang mendukung transformasi digital UMKM. Tanpa itu, akan sulit bagi pelaku usaha kecil untuk benar-benar beralih ke dunia digital."

Solusi untuk Masa Depan

Untuk mempercepat adopsi digital, Kusbeni menggarisbawahi pentingnya kerjasama antara berbagai pihak. "Selain pelatihan teknologi, program pendampingan sangat penting. UMKM perlu dibimbing secara bertahap agar mereka tidak merasa terbebani atau kebingungan dalam mengadopsi teknologi. Selain itu, kolaborasi dengan platform e-commerce dan fintech juga harus lebih didorong."

Kedepannya, UMKM yang mampu beradaptasi dengan teknologi akan memiliki daya saing yang lebih kuat, terutama dalam menghadapi persaingan global. Namun, untuk mencapai itu, diperlukan sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan sektor swasta.

Adopsi digital bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan bagi UMKM untuk bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat. Meski menghadapi tantangan, dengan dukungan yang tepat, UMKM dapat memanfaatkan teknologi untuk tumbuh dan berkembang lebih jauh. Sebagaimana disampaikan oleh Kusbeni Abdulloh, masa depan UMKM sangat bergantung pada kemampuan mereka beradaptasi dengan era digital ini.

Related Post