Jakarta, gradasigo – Di tengah gegap gempita dunia digital, masyarakat Indonesia kini dihadapkan pada ancaman yang tak kasat mata namun nyata: phishing, si penipu licik berkedok pesan manis.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran menggiurkan yang datang dari nomor atau email tidak dikenal. Pasalnya, banyak korban yang terjebak karena modus penipuan semakin canggih dan meyakinkan.

Salah satu korban, sebut saja Dini (29), seorang karyawan swasta di Jakarta, kehilangan lebih dari Rp12 juta dalam hitungan menit. “Saya dikirimi SMS yang mengaku dari bank tempat saya menabung. Katanya ada aktivitas mencurigakan di rekening saya dan saya diminta klik link untuk verifikasi,” ujar Dini.

Tanpa curiga, Dini mengisi data pribadinya di situs palsu yang sangat mirip dengan laman resmi bank. Dalam waktu singkat, saldo rekeningnya terkuras.

Modus Lain yang Sering Digunakan:

1. Undangan palsu melalui Google Calendar/email, mengarahkan ke situs palsu
2. Akun medsos palsu yang mengaku sebagai layanan pelanggan bank/e-commerce
3. Penawaran hadiah undian dengan embel-embel "verifikasi data dulu ya"
4. Modus refund dana yang katanya gagal masuk dan minta kode OTP

OJK menegaskan, lembaga resmi tidak pernah meminta data rahasia seperti PIN, password, dan OTP lewat telepon, SMS, atau media sosial.

“Penipu memanfaatkan kelengahan masyarakat yang terburu-buru atau sedang panik. Warga perlu lebih hati-hati dan jangan terpancing,” ujar Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK.

Langkah Aman dari OJK: “STOP, CEK, LAPOR”

1. STOP sebelum klik tautan mencurigakan
2. CEK keaslian pengirim dan tautannya
3. LAPOR ke OJK jika merasa jadi korban

Laporkan segera ke:

Layanan konsumen OJK: 157

Email: konsumen@ojk.go.id

Website: https://www.ojk.go.id