Bisnis

Era Baru Telekomunikasi, XLSmart Resmi Beroperasi dengan Janji Peningkatan Layanan

PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk resmi berdiri sebagai entitas telekomunikasi terpadu hasil penggabungan tiga perusahaan, yaitu PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telecom. Foto: dok. TabloidPulsa.id

PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk resmi berdiri sebagai entitas telekomunikasi terpadu hasil penggabungan tiga perusahaan, yaitu PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telecom. Foto: dok. TabloidPulsa.id

Jakarta, gradasigo — Operator seluler hasil penggabungan kekuatan antara XL Axiata dan Smartfren, yang kini dikenal dengan nama XLSmart, secara resmi memulai operasinya pada Rabu (16/4/2025). Langkah strategis ini diyakini akan membawa angin segar bagi industri telekomunikasi di Indonesia.

Presiden Direktur & CEO XLSmart, Rajeev Sethi, dalam acara peresmian XLSmart yang digelar di Jakarta Pusat pada Jumat (17/4/2025) sore, memberikan jaminan bahwa proses merger ini tidak akan menimbulkan gangguan sedikit pun bagi para pelanggan setia dari kedua operator seluler sebelumnya, termasuk pelanggan XL Axiata (dengan merek XL dan Axis) dan Smartfren.

"Malah sebaliknya, pelanggan akan merasakan peningkatan kualitas layanan karena akan ada lebih banyak site (menara telekomunikasi) dan spektrum frekuensi yang tersedia untuk memberikan layanan yang lebih baik," kata Sethi dengan penuh keyakinan di hadapan para undangan dan awak media.

Setelah resmi menjadi entitas tunggal, XLSmart memiliki rencana ambisius untuk melakukan ekspansi jaringan secara signifikan. Dalam beberapa waktu ke depan, perusahaan ini berencana untuk membangun lebih dari 8.000 site baru di berbagai wilayah Indonesia.

Selain itu, XLSmart juga akan melakukan investasi yang besar dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung operasional dan inovasi layanan.

Dari sisi spektrum frekuensi, XLSmart kini memiliki total spektrum sebesar 152 MHz. Kekuatan spektrum ini akan digunakan untuk melayani sekitar 94,5 juta pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Spektrum frekuensi tersebut merupakan hasil penggabungan dari 90 MHz milik XL Axiata (terdiri dari 15 MHz pada frekuensi 900 MHz, 45 MHz pada 1800 MHz, dan 30 MHz pada 2100 MHz) dan 62 MHz milik Smartfren (terdiri dari 22 MHz pada 850 MHz dan 40 MHz pada 2300 MHz).

Namun, jumlah total spektrum ini belum dikurangi oleh kewajiban pengembalian spektrum sebesar 2x 7,5 MHz di rentang 900 MHz kepada negara, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Meskipun demikian, dengan spektrum yang ada, XLSmart optimis dapat memberikan kualitas jangkauan dan layanan yang jauh lebih baik kepada para pelanggannya.

Dalam acara yang sama, Direktur & Chief Financial Officer XLSmart, Antony Susilo, mengungkapkan bahwa pasca-merger, fokus utama perusahaan saat ini adalah melakukan integrasi berbagai aspek operasional, terutama yang berkaitan dengan infrastruktur jaringan. Proses integrasi jaringan ini menjadi krusial untuk memastikan transisi yang mulus dan peningkatan kualitas layanan.

"Jaringan akan kami upgrade (tingkatkan) dan kami akan melakukan ekspansi yang cukup besar. Saat ini, kami masih dalam tahap membuat perencanaan yang matang untuk jaringan dan sistem teknologi informasi (IT system)," jelas Antony.

Rajeev Sethi menambahkan bahwa integrasi ini bukan hanya sekadar menggabungkan jaringan yang sudah ada, tetapi juga merupakan bagian dari transformasi jaringan secara menyeluruh untuk mempersiapkan diri menghadapi perkembangan teknologi di masa depan. Ia memastikan bahwa proses integrasi ini akan segera dimulai.

"Proses integrasi ini akan dimulai segera dan kami harapkan proses integrasi ini akan rampung dalam dua tahun ke depan," pungkas CEO XLSmart tersebut. Target waktu dua tahun ini menunjukkan komitmen XLSmart untuk melakukan transisi dan peningkatan layanan secara bertahap dan terukur.

Dari sisi merek, Direktur & Chief Commercial Officer XLSmart, David Arcelus Oses, menjelaskan bahwa operasional tiga merek yang berada di bawah naungan XLSmart, yaitu XL, Axis, dan Smartfren, akan tetap berjalan seperti biasa. Strategi ini bertujuan untuk memungkinkan perusahaan menjangkau berbagai segmen pelanggan di seluruh penjuru negeri.

"Tiga merek akan tetap beroperasi sebagai merek terpisah, dan fokus pada segmen yang berbeda. Misalnya, XL akan tetap fokus pada pengguna massal, Axis akan terus menyasar segmen pengguna muda. Sekarang, Smartfren akan menambah satu brand lagi untuk memperluas cakupan segmen pasar," kata David.

Dengan strategi multi-merek ini, David meyakinkan bahwa pelanggan akan tetap memiliki kebebasan untuk memilih layanan sesuai dengan preferensi dan kebutuhan masing-masing. Satu-satunya perubahan signifikan yang akan dirasakan oleh pelanggan adalah peningkatan pada pengalaman pelanggan secara keseluruhan, baik dari sisi kualitas jaringan, layanan pelanggan, maupun inovasi produk.

Langkah merger dan peluncuran XLSmart ini diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar telekomunikasi Indonesia yang semakin kompetitif. Dengan sumber daya yang lebih besar dan spektrum frekuensi yang lebih luas, XLSmart memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam memajukan infrastruktur digital dan meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi bagi masyarakat Indonesia.

Related Post