Bisnis

Trump Naikkan Tarif 125 Persen, Tapi China Tetap Santai? Ini Alasan Negeri Tirai Bambu Tak Gentar!

“Kami percaya pada pasar global yang terbuka. Tapi kalau harus mandiri, kami siap.” — Juru Bicara Kementerian Perdagangan China. Foto : barataradio738

“Kami percaya pada pasar global yang terbuka. Tapi kalau harus mandiri, kami siap.” — Juru Bicara Kementerian Perdagangan China. Foto : barataradio738

Jakarta, gradasigo – Dunia dagang kembali bergolak. Presiden AS, Donald Trump, kembali bikin geger dengan menaikkan tarif impor hingga 125 persen untuk produk-produk dari China.

Langkah ini disebut sebagai “tameng ekonomi nasional” dalam rangka melindungi industri domestik Amerika. Tapi, yang bikin heran: China? Tetap kalem. Nggak gentar sedikit pun.

Kenapa?

Fakta & Alasan China Tetap Tangguh:

  • Diversifikasi Pasar Ekspor
    China sudah jauh-jauh hari tak lagi menggantungkan nasib pada pasar Amerika. Mereka memperluas pasar ke negara-negara Asia, Afrika, dan Eropa Timur lewat inisiatif Belt and Road Initiative (BRI). Jadi, kalau satu pintu ditutup Trump, ada puluhan jendela lain yang terbuka.
  • Kemandirian Teknologi & Produksi
    Tak seperti satu dekade lalu, China kini telah berkembang menjadi raksasa teknologi. Mereka punya lini produksi dari hulu ke hilir: dari chip, AI, hingga kendaraan listrik. Mereka nggak sekadar jadi pabrik dunia—mereka juga punya brand power dan inovasi sendiri.
  • Stabilitas Domestik & Kebijakan Ekonomi Progresif
    Pemerintah China mengantisipasi ancaman eksternal dengan memperkuat konsumsi dalam negeri. Ada stimulus ekonomi, program digitalisasi UMKM, dan kebijakan “Dual Circulation Strategy” yang bikin mereka tahan banting.
  • Perang Tarif? Sudah Pernah, Sudah Terbiasa!
    Ini bukan babak pertama. Perang dagang AS–China sudah panas sejak 2018. Saat itu pun, meski sempat goyah, China berhasil memantapkan langkah dengan diplomasi ekonomi dan strategi jangka panjang. Sekarang? Mereka sudah lebih siap.
  • Diplomasi Alternatif dan Aliansi Baru
    China makin mesra dengan negara-negara Global South dan BRICS+. Mereka sedang merancang sistem transaksi yang tak lagi bergantung pada dolar AS. Jadi, tekanan tarif dari Trump tidak lagi terlalu menggetarkan.

“Kami percaya pada pasar global yang terbuka. Tapi kalau harus mandiri, kami siap.” — Juru Bicara Kementerian Perdagangan China

Apa Dampaknya Buat Dunia (dan Kita)?

  • Harga produk China di AS akan melonjak.
  • Pasar global bisa mengalami re-route logistik dan jalur dagang.
  • Indonesia? Bisa ambil peluang jadi alternatif supply chain, asal siap.

Trump boleh naikkan tarif setinggi langit, tapi China tak hanya berdiri di bumi—mereka sedang membangun dunianya sendiri.

Related Post