Yogyakarta, Gradasigo – Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang uji kompetensi dan tata kelola lembaga sertifikasi kompetensi (LSK), GRADASI menyelenggarakan webinar daring yang menghadirkan dua narasumber utama, yakni Rifkyanto Bakri dan Ermansyah, S.Pd., M.M. Webinar ini membahas secara komprehensif mengenai pentingnya uji kompetensi dan tata kelola LSK, pada Kamis 14 Agustus 2025.

Peran Strategis Penguji

Pada sesi pertama, Rifki menekankan urgensi keberadaan penguji dalam proses uji kompetensi. Menurutnya, penguji adalah "penjaga mutu" yang memastikan hasil pembelajaran sesuai standar. Ia juga menyoroti regulasi yang mengatur kualifikasi penguji, mulai dari Permendiknas Nomor 70 Tahun 2008 hingga Permendikbud Nomor 90 Tahun 2014, yang menetapkan penguji harus memenuhi empat kompetensi: pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Tata Kelola Lembaga Sertifikasi Kompetensi

Melanjutkan diskusi, Ermansyah, yang juga menjabat sebagai Founder & CEO Rumah Kompetensi Indonesia, membedah aspek tata kelola LSK. Ia menekankan empat komponen utama dalam pelaksanaan uji kompetensi, yakni lembaga sertifikasi, penguji, materi uji, dan peserta uji kompetensi. "Master penguji harus ahli dalam keterampilan tertentu sekaligus memiliki kemampuan menilai dan melatih calon penguji," jelasnya.

Keselarasan dan Kompetensi yang Diperlukan

Ermansyah menekankan pentingnya keselarasan antara lembaga kursus dengan pelaksanaan uji kompetensi. Faktor penunjang seperti sarana prasarana, kompetensi instruktur, serta tracer study lulusan harus terintegrasi dengan baik. Ia juga membagikan empat keterampilan kunci yang wajib dimiliki dalam dunia kerja modern, yakni personal branding, public speaking, networking skill, dan performance. "Kesuksesan bukan hanya soal kerja keras, tetapi juga konsistensi dalam mewujudkan mimpi menjadi kenyataan," ujarnya menutup sesi dengan pesan motivasi.

Peserta dan Tujuan Webinar

Webinar ini diikuti oleh para instruktur, pengelola kursus, praktisi pendidikan nonformal, hingga mahasiswa yang tertarik pada isu sertifikasi kompetensi. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman tentang tata kelola uji kompetensi agar setiap lulusan memiliki sertifikasi yang sahih dan diakui secara nasional. Dengan rangkaian materi dari kedua narasumber, peserta diharapkan mampu memahami peran penting penguji sekaligus strategi tata kelola LSK yang baik, sehingga kualitas tenaga kerja Indonesia semakin meningkat dan mampu bersaing di tingkat global.